JAKARTA-Ketua FPKS DPR Hidayat Nurwahid menjelaskan sikap keras anggota Komisi VI DPR dari FPKS terhadap Menteri Negara BUMN Dahlan
Dahlan Iskan//jpnn
Iskan bukan sikap resmi fraksi. Dia justru memandang cara kerja Dahlan Iskan yang dekat dengan rakyat patut dipuji. ”Mengapa birokrat yang tulus merakyat perlu diapresiasi? Agar semakin banyak lagi Dahlan Iskan yang lain, agar jadi tren yang pada akhirnya akan menguntungkan rakyat dan negara,” kata Hidayat meluruskan.
Hal ini disampaikan Hidayat meluruskan statemen keras anggota Komisi VI DPR dari PKS Refrizal yang menyebut Dahlan Iskan sebagai menteri yang lebay. Hal ini disampaikan Hidayat kepada wartawan, Rabu (23/10).
Hidayat melanjutkan, masyarakat justru mendambakan pemimpin yang dekat dengan rakyat. Dia menilai Dahlan tak pantas disebut lebay.
“Ya jangan disebut lebay, lebih baik diapresiasi sambil diingatkan agar itu memang bukan sekadar pencitraan tapi ketulusan dan keseriusan,karena memang rakyat mendambakan hadirnya pemimpin yang efektif, tak terkungkung oleh protokoler dan birokrasi,” ungkapnya. (net)
JAKARTA-Ketua FPKS DPR Hidayat Nurwahid menjelaskan sikap keras anggota Komisi VI DPR dari FPKS terhadap Menteri Negara BUMN Dahlan
Dahlan Iskan//jpnn
Iskan bukan sikap resmi fraksi. Dia justru memandang cara kerja Dahlan Iskan yang dekat dengan rakyat patut dipuji. ”Mengapa birokrat yang tulus merakyat perlu diapresiasi? Agar semakin banyak lagi Dahlan Iskan yang lain, agar jadi tren yang pada akhirnya akan menguntungkan rakyat dan negara,” kata Hidayat meluruskan.
Hal ini disampaikan Hidayat meluruskan statemen keras anggota Komisi VI DPR dari PKS Refrizal yang menyebut Dahlan Iskan sebagai menteri yang lebay. Hal ini disampaikan Hidayat kepada wartawan, Rabu (23/10).
Hidayat melanjutkan, masyarakat justru mendambakan pemimpin yang dekat dengan rakyat. Dia menilai Dahlan tak pantas disebut lebay.
“Ya jangan disebut lebay, lebih baik diapresiasi sambil diingatkan agar itu memang bukan sekadar pencitraan tapi ketulusan dan keseriusan,karena memang rakyat mendambakan hadirnya pemimpin yang efektif, tak terkungkung oleh protokoler dan birokrasi,” ungkapnya. (net)
