JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri kembali meringkus jaringan teroris Bahrun Naim. Pasukan antiteror menangkap Rio Priatna Wibawa (24) di kediamannya di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Majalengka, Jawa Barat, kemarin (23/11).
”Yang bersangkutan merupakan jaringan Bahrun Naim,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, kemarin (23/11).
Rio ditangkap tim Densus pukul 09.00 kemarin. Penangkapan itu dibantu Polres Majalengka dan Polsek Banjaran. Dari penggerebekan tersebut, polisi menemukan sejumlah benda kimia yang diduga akan digunakan sebagai bahan peledak. Diantaranya, kristal warna cokelat dalam tuperware yang diakui pelaku sebagai di-nitrotoluene (DNT). Kristal tersebut merupakan bahan yang bisa menghasilkan bahan peledak trinitrotoluene (TNT).
Selain itu, tim Densus juga mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan benda-benda kimia lain. Diantaranya, asam nitrat, asam sulfat, air raksa, pupuk urea dan gelas ukur kimia. Semua barang bukti itu dibawa tim densus bersama dengan terduga teroris yang diringkus. ”Barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka,” ungkap Boy.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penelusuran terkait keterlibatan Rio dalam jaringan Bahrun Naim. Aparat juga tengah menyelidiki rencana pelaku dengan barang bukti yang ditemukan. Selama ini, terduga teroris tersebut baru diketahui pernah bekerja sebagai honorer di instansi pemerintah di Cikijing, Majalengka.
Sebagaimana diketahui, jaringan teroris Bahrun Naim sering dikaitkan dengan sejumlah serangan teror di beberapa daerah. Bahrun belakangan diketahui berada di Suriah. Dia bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq Syria (ISIS). Teror yang diduga kuat dimotori Bahrun diantaranya bom bunuh diri di kawasan Thamrim Jakarta pada Januari lalu. (tyo/jpg/ije)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri kembali meringkus jaringan teroris Bahrun Naim. Pasukan antiteror menangkap Rio Priatna Wibawa (24) di kediamannya di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Majalengka, Jawa Barat, kemarin (23/11).
”Yang bersangkutan merupakan jaringan Bahrun Naim,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, kemarin (23/11).
Rio ditangkap tim Densus pukul 09.00 kemarin. Penangkapan itu dibantu Polres Majalengka dan Polsek Banjaran. Dari penggerebekan tersebut, polisi menemukan sejumlah benda kimia yang diduga akan digunakan sebagai bahan peledak. Diantaranya, kristal warna cokelat dalam tuperware yang diakui pelaku sebagai di-nitrotoluene (DNT). Kristal tersebut merupakan bahan yang bisa menghasilkan bahan peledak trinitrotoluene (TNT).
Selain itu, tim Densus juga mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan benda-benda kimia lain. Diantaranya, asam nitrat, asam sulfat, air raksa, pupuk urea dan gelas ukur kimia. Semua barang bukti itu dibawa tim densus bersama dengan terduga teroris yang diringkus. ”Barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka,” ungkap Boy.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penelusuran terkait keterlibatan Rio dalam jaringan Bahrun Naim. Aparat juga tengah menyelidiki rencana pelaku dengan barang bukti yang ditemukan. Selama ini, terduga teroris tersebut baru diketahui pernah bekerja sebagai honorer di instansi pemerintah di Cikijing, Majalengka.
Sebagaimana diketahui, jaringan teroris Bahrun Naim sering dikaitkan dengan sejumlah serangan teror di beberapa daerah. Bahrun belakangan diketahui berada di Suriah. Dia bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq Syria (ISIS). Teror yang diduga kuat dimotori Bahrun diantaranya bom bunuh diri di kawasan Thamrim Jakarta pada Januari lalu. (tyo/jpg/ije)