Korban Alami Depresi dan Trauma Berat
BATAM – Selalu kita mendengar kalau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kerap mendapat perlakuan kasar oleh majikanya, ketika bekerja di Malaysia. Begitu lah yang dialami delapan dari 13 TKI yang diderpotasi dari Malaysia ke Indonesia. Mereka yang sekarang ditampung di shelter Dinsos sejak Jumat (23/3) sekitar pukul 21.00 WIB mengaku selama di Malaysia pernah diperkosa dan disiksa.
“TKI yang datang sekarang, rata-rata diperlakukan kasar oleh majikanya. Bahkan tak satupun yang membawa uang dari bekerja di sana,” tutur Febrina pendamping TKI dari Kementrian Sosial kepada Batam Pos (Group Sumut Pos), Sabtu (24/3)
Diceritakan oleh Febri, RN gadis yang baru berusia 16 tahun asal Atambua, Kupang, Nusa Tenggara Timur itu dikirim oleh agensinya dengan cara ilegal ke Malaysia. Di sana RN dipekerjakan sebagai cleaning service di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit. Satu bulan lebih bekerja di sana, RN kerap mendapat perlakuan kasar oleh atasanya hingga kakinya luka dan bengkak.
Perlakuan itu,membuat RN melarikan diri dari perusahaan tersebut dan berdiam sementara di perkebunan sawit karena tak tahu jalan keluar. Namun malang bagi gadis berkulit hitam manis ini, ia diperkosa oleh segerombolan orang yang tak dikenal. Usai diperkosa, RN pun ditinggal begitu saja dengan kondisi yang lemas dan tanpa busana.
Untung lah saat itu, ada orang yang berbaik hati kepada RN dan langsung membawanya ke Konsulat Jendral Indonsesia. Tapi, akibat perkosaan itu, gadis berambut pendek ini mengalami trauma mendalam. Ia pun susah untuk diajak berbicara dan selalu akan menangis bila melihat laki-laki.
“Dia masih trauma dan masih susah untuk diajak bicara. Kalau saya mendekatinya, dia selalu pegang tangan saya dan bilang jangan tinggalkan dia. Suaranya pelan sekali, jadi susah untuk didengar. Kasihan dia,” ujar Febri.
Febri menjelaskan kalau RN sudah mendapatkan pengobatan ke Puskesmas Sekupang. Hasilnya dokter mengatakan mengalami depresi dan diminta untuk kontrol kembali.
“Dia masih trauma, Menurut dokter tadi depresi. Nanti kita minta rekomendasi ke Rumah Penampungan Trauma Centre (RPTC) untuk pengobatan nanti ketika dia sudah di Jakarta,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dialami oleh Suhayati TKI asal Kalimantan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Suryati mengaku kerab mendapat perlakuan kasar hingga diperkosa oleh majikannya.
Bahkan sebelum diperkosa ia diiming-imingi akan diberi uang tambahan. Namun setelah diperkosa, perkataan majikanya tersebut hanya tinggal janji.
Karena tak tahan mendapat perlakuan seperti itu, Suryati akhirnya melarikan diri Ke Konjen indonesia.
Febri mengatakan seluruh TKI yang ditampung di shelter akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada Rabu depan. “Kita menunggu kedatangan kapal dulu. Rabu depan kita pulangkan semua, tapi kalau TKI yang sakit dirawat dulu di Jakarta,”tutup Febri. (she/jpnn)