SUMUTPOS.CO – Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, kamis siang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Mahasiswa yang akan melakukan longmarch terkait kedatangan Wakil Presiden Boediono langsung dihalau oleh aparat hingga bentrokan tak dapat dihindarkan.
Kalah jumlah massa, mahasiswa yang kewalahan menghadapi aparat kepolisian kemudian berhamburan berlari masuk ke kampus. Kericuhan terjadi di depan kampus 1 IAIN Walisongo, membuat polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan menerjunkan mobil water canon.Sebelumnya, mahasiswa juga sempat membakar foto Boediono. Mahasiswa IAIN Walisongo menolak kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Kota Semarang karena wapres terlibat banyak kasus, diantaranya kasus Bank Century, BLBI dan yang terakhir kasus pajak Bank BCA.
“Dengan adanya kucuran dana tersebut seakan-akan terjadi pembiaran kepada perampok legal terhadap uang-uang negara,” jelas perwakilan mahasiswa Usul Pujiono, dalam orasi sesuai dengan yang ditulis di selebaran yang dibagikan kepada sejumlah pengguna jalan yang melintas, Kamis (24/5).
Orang nomor dua di Indonesia itu ke Bojonegoro dalam rangka kunjungan kerja (kunker) dan penandatanganan prasasti mulai dioperasikannya jalur rel ganda (double track) Cirebon-Surabaya.
Sejumlah Mahasiswa yang melakukan aksi tersebut kemudian diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk didata. Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Joes Indra Lana Wira mengatakan, massa yang diamankan itu karena dalam melakukan aksi demo tidak melakukan izin terlebih dulu. Bahkan sejumlah atribut berupa bendera PMII dan sejumlah poster yang berisikan menolak kedatangan Boediono juga langsung dirampas.
Sempat memanas kondisinya saat aparat berusaha merebut atribut yang dibawa pendemo. Kemudian aparat kepolisian menerjunkan empat pleton anggota untuk ikut melakukan pengamanan demo yang diikuti sekitar 20 mahasiswa tersebut. “Mereka tidak mempunyai izin,” kata AKP Joes Indra Lana Wira. (bbs/rbb)
SUMUTPOS.CO – Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, kamis siang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Mahasiswa yang akan melakukan longmarch terkait kedatangan Wakil Presiden Boediono langsung dihalau oleh aparat hingga bentrokan tak dapat dihindarkan.
Kalah jumlah massa, mahasiswa yang kewalahan menghadapi aparat kepolisian kemudian berhamburan berlari masuk ke kampus. Kericuhan terjadi di depan kampus 1 IAIN Walisongo, membuat polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan menerjunkan mobil water canon.Sebelumnya, mahasiswa juga sempat membakar foto Boediono. Mahasiswa IAIN Walisongo menolak kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Kota Semarang karena wapres terlibat banyak kasus, diantaranya kasus Bank Century, BLBI dan yang terakhir kasus pajak Bank BCA.
“Dengan adanya kucuran dana tersebut seakan-akan terjadi pembiaran kepada perampok legal terhadap uang-uang negara,” jelas perwakilan mahasiswa Usul Pujiono, dalam orasi sesuai dengan yang ditulis di selebaran yang dibagikan kepada sejumlah pengguna jalan yang melintas, Kamis (24/5).
Orang nomor dua di Indonesia itu ke Bojonegoro dalam rangka kunjungan kerja (kunker) dan penandatanganan prasasti mulai dioperasikannya jalur rel ganda (double track) Cirebon-Surabaya.
Sejumlah Mahasiswa yang melakukan aksi tersebut kemudian diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk didata. Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Joes Indra Lana Wira mengatakan, massa yang diamankan itu karena dalam melakukan aksi demo tidak melakukan izin terlebih dulu. Bahkan sejumlah atribut berupa bendera PMII dan sejumlah poster yang berisikan menolak kedatangan Boediono juga langsung dirampas.
Sempat memanas kondisinya saat aparat berusaha merebut atribut yang dibawa pendemo. Kemudian aparat kepolisian menerjunkan empat pleton anggota untuk ikut melakukan pengamanan demo yang diikuti sekitar 20 mahasiswa tersebut. “Mereka tidak mempunyai izin,” kata AKP Joes Indra Lana Wira. (bbs/rbb)