Penanganan Kasus M Nazaruddin
JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus meyakinkan kepada publik bahwa pihaknya sangat serius menuntaskan puluhan kasus yang menyeret Muhammad Nazaruddin. Kemarin (24/8) ketua KPK Busyro Muqoddas menegaskan pihaknya akan memanggil semua orang terindikasi terlibat dan kerap disebut-sebut Nazaruddin turut menikmati keuntungan dari proyek-proyek yang ditanganinya.
Busyro, yang kemarin ditemui di Gedung Makhamah Konstitusi menegaskan jika nanti sudah waktunya, KPK akan memanggil orang-orang lain yang disebut-sebut tersangkut dalam kasus Nazaruddin. Namun, mantan Ketua Komisi Yudisial tersebut masih belum bisa memastikan kapan pihaknya akan memanggil orang-orang tersebut. “Pokoknya tunggu sajalah. Kalau sudah waktunya akan kami periksa,” kata Busyro.
Sebelumnya, Nazaruddin di tempat persembunyiannya terus menuding rekan-rekannya pernah menikmati uang-uang haram terkait dengan beberapa proyek yang ditanganinya (lihat grafis). Khusus untuk Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin di dalam beberapa persidangan kasus suap wisma atlet disebut-sebut dia mendapat anggaran 5 persen dari nilai kontrak pembangunan wisma atlet di Palembang.
Terpisah juru bicara KPK Johan Budi menegaskan pihaknya juga akan terus mengusut kasus-kasus lain yang terkait dengan M Nazaruddin. Dalam peridangan, suap wisma atlet dengan terdakwa Mohammad El Idris dan Mindo Rosalina Manulang selama ini, terungkap bahwa perusahaan-perusahaan Nazaruddin banyak bermain dalam proyek-proyek di daerah. Sebut saja, kerjasama peningkatan sarana dan prasarana RS Penyakit Tropis dan Infeksi Surabaya, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Dharmasraya Sumbar.
Tak hanya itu, pembangunan gedung RSUD Prof Haryono Ponorogo dan RS Adam Malik Medan juga diduga ada campur tangan Nazaruddin. Demikian juga dengan pembangunan Jalan Terminal Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 2007 silam.
Johan pun mengatakan pihaknya hingga kini masih terus berupaya mengumpulkan bukti-bukti untuk dalam menangani kasus-kasus Nazaruddin. Menurutnya, pihaknya tidak bisa seenaknya menangani sebuah kasus hanya berdasarkan pengakuan dalam persidangan. “Kami harus punya bukti dan data-data,” imbuhnya.
Nah, terkait dengan dugaan hilangnya beberapa flashdisk dan kepingan compact disc (CD) milik Muhammad Nazaruddin saat ditangkap di Kolombia beberapa waktu lalu, Johan mengaku pihaknya akan memanggil Dubes RI untuk Kolombia Michael Manufandu. Tentu saja tujuannya untuk mengklarifikasi dugaan hilangnya barang-barang Nazaruddin.
Di bagian lain, Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya membuktikan kebenaran tuduhan Nazaruddin tentang kebobrokan para pimpinan KPK. Kemarin, tim yang dipimpin Abdullah Hehamahua itu sekitar satu jam memeriksa dan mencecar Wakil Ketua M Jasin tentang tuduhan tersebut. Jasin pun dengan tegas membantah bahwa dirinya mengenal Nazaruddin, bahkan dirinya juga bersumpah sama sekali tidak pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.(kuh/jpnn)
Nama-nama yang disebut Nazaruddin terlibat
- Menpora Andi Mallarangeng
- Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum
- Anggota Partai Demokrat, Angelina Sondakh
- Anggota Partai Demokrat, Mirwan Amir
- Politisi PDIP Wayan Koster
- Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin