SEKITAR tiga ribu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dilantik atau dikukuhkan menjadi sarjana pada awal September.
Momen ini menjadi spesial bagi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud) Djoko Santoso. Dia berkesempatan untuk melantik wisudawan dan wisudawati UI karena sekarang menjadi pelaksana tugas (Plt) rektor UI.
Momen sakral tersebut menjadi nostalgia bagi Djoko. Maklum, sebelum diangkat menjadi Dirjen, dia adalah rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tentu akrab dengan tugas mewisuda mahasiswa.
“Untung, saya hanya kebagian melantik. Tidak kebagian menandatangani ijazah yang jumlahnya juga ribuan itu,” kata Djoko kemarin (24/8). Dia mengatakan, seluruh ijazah para mahasiswa itu ditandatangani rektor UI sebelumnya Gumilar Rusliwa Somantri. “Menandatangani ijazah sebanyak itu capek lho. Dulu, waktu masih jadi rektor, saya mengalaminya,” ujarnya. (wan/jpnn)
SEKITAR tiga ribu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dilantik atau dikukuhkan menjadi sarjana pada awal September.
Momen ini menjadi spesial bagi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud) Djoko Santoso. Dia berkesempatan untuk melantik wisudawan dan wisudawati UI karena sekarang menjadi pelaksana tugas (Plt) rektor UI.
Momen sakral tersebut menjadi nostalgia bagi Djoko. Maklum, sebelum diangkat menjadi Dirjen, dia adalah rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tentu akrab dengan tugas mewisuda mahasiswa.
“Untung, saya hanya kebagian melantik. Tidak kebagian menandatangani ijazah yang jumlahnya juga ribuan itu,” kata Djoko kemarin (24/8). Dia mengatakan, seluruh ijazah para mahasiswa itu ditandatangani rektor UI sebelumnya Gumilar Rusliwa Somantri. “Menandatangani ijazah sebanyak itu capek lho. Dulu, waktu masih jadi rektor, saya mengalaminya,” ujarnya. (wan/jpnn)