25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kenaikan Harga BBM Bakal Perlambat Pemulihan Ekonomi Nasional

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun SE MAP, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Pertalite dan Solar. Pasalnya, jika kenaikan BBM berlaku, otomatis harga barang-barang juga akan ikut naik.

Sinyal kenaikan harga BBM ini mencuat setelah beban subsidi BBM dan kompensasi energi dalam APBN 2022 membengkak hingga Rp502 triliun. Menurut Rudi, kenaikan harga BBM akan berdampak di seluruh sektor, yang saat ini sedang beranjak pulih.

“Jika kenaikan harga BBM berlaku, otomatis ada harga-harga barang yang akan naik. Pedagang semuanya pasti membebankan barangnya dengan menaikkan harga-harganya di pasaran. Dan pemulihan ekonomi yang baru mulai tumbuh dan mulai berlari, otomatis akan melambat dan slow kembali,” kata Rudi, Kamis (25/8/2022).

Menurut Politisi Partai NasDem itu, daya beli masyarakat baru pulih dari ‘sakit’ karena pandemi Covid-19. Pemulihannya akan semakin lama, karena kenaikan BBM yang akan membuat dampak masif ke semua sisi kegiatan ekonomi. Termasuk sektor industri, karena mayoritas mengandalkan BBM dalam menjalankan operasionalnya.

“Suka atau tidak suka, perusahaan akan mengalami kenaikan beban usaha dalam operasionalnya karena naiknya harga BBM. Beban produksi dengan sendirinya akan naik, dan perusahaan pasti membebankan kenaikan biaya produksi pada harga barang yang dijual ke masyarakat. Dan masyarakat tentu ada yang mengurangi dan mengerem pembelian kebutuhan yang tidak penting. Otomatis pertumbuhan ekonomi akan melambat karena daya beli masyarakat menurun,” beber legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III itu.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kenaikan BBM akan diumumkan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat ini. Presiden Jokowi pun buka suara soal rencana kenaikan BBM subsidi jenis Pertalite yang mengemuka belakangan ini.

Menurutnya, kebijakan itu harus diputuskan dengan hati-hati. Pasalnya, kenaikan harga komoditas tersebut akan berpengaruh terhadap masyarakat.

Presiden Jokowi mengatakan jangan sampai kenaikan Pertalite itu berdampak pada penurunan daya beli, lonjakan inflasi, hingga pertumbuhan ekonomi. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak jadi semua harus diputuskan dengan hati-hati dihitung dampaknya jangan sampai menurunkan daya beli, konsumsi rumah tangga, menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi semuanya saya suruh menghitung betul sebelum diputuskan,” kata Presiden. (adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun SE MAP, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Pertalite dan Solar. Pasalnya, jika kenaikan BBM berlaku, otomatis harga barang-barang juga akan ikut naik.

Sinyal kenaikan harga BBM ini mencuat setelah beban subsidi BBM dan kompensasi energi dalam APBN 2022 membengkak hingga Rp502 triliun. Menurut Rudi, kenaikan harga BBM akan berdampak di seluruh sektor, yang saat ini sedang beranjak pulih.

“Jika kenaikan harga BBM berlaku, otomatis ada harga-harga barang yang akan naik. Pedagang semuanya pasti membebankan barangnya dengan menaikkan harga-harganya di pasaran. Dan pemulihan ekonomi yang baru mulai tumbuh dan mulai berlari, otomatis akan melambat dan slow kembali,” kata Rudi, Kamis (25/8/2022).

Menurut Politisi Partai NasDem itu, daya beli masyarakat baru pulih dari ‘sakit’ karena pandemi Covid-19. Pemulihannya akan semakin lama, karena kenaikan BBM yang akan membuat dampak masif ke semua sisi kegiatan ekonomi. Termasuk sektor industri, karena mayoritas mengandalkan BBM dalam menjalankan operasionalnya.

“Suka atau tidak suka, perusahaan akan mengalami kenaikan beban usaha dalam operasionalnya karena naiknya harga BBM. Beban produksi dengan sendirinya akan naik, dan perusahaan pasti membebankan kenaikan biaya produksi pada harga barang yang dijual ke masyarakat. Dan masyarakat tentu ada yang mengurangi dan mengerem pembelian kebutuhan yang tidak penting. Otomatis pertumbuhan ekonomi akan melambat karena daya beli masyarakat menurun,” beber legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III itu.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kenaikan BBM akan diumumkan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat ini. Presiden Jokowi pun buka suara soal rencana kenaikan BBM subsidi jenis Pertalite yang mengemuka belakangan ini.

Menurutnya, kebijakan itu harus diputuskan dengan hati-hati. Pasalnya, kenaikan harga komoditas tersebut akan berpengaruh terhadap masyarakat.

Presiden Jokowi mengatakan jangan sampai kenaikan Pertalite itu berdampak pada penurunan daya beli, lonjakan inflasi, hingga pertumbuhan ekonomi. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak jadi semua harus diputuskan dengan hati-hati dihitung dampaknya jangan sampai menurunkan daya beli, konsumsi rumah tangga, menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi semuanya saya suruh menghitung betul sebelum diputuskan,” kata Presiden. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/