30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jokowi Dinilai Gagal Manfaatkan Hak Prerogatif

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nomenklatur alias penamaan kementerian dan komposisi kabinet hingga kini belum jelas. Ketidakjelasan tersebut adalah bentuk kegagalan Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan hak prerogatifnya.

Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI), Eggi Sudjana mengatakan, pengumuman kabinet yang terus ditunda mengindikasikan adanya hubungan yang rumit di internal. Berarti Jokowi tidak steril dari intervensi orang-orang terdekatnya.

“Loh, katanya presiden yang mandiri, tegas dan tidak akan menerima bentuk intervensi apapun, tetapi menyusun kabinet saja mencla-mencle. Itu menunjukkan jelas Jokowi presiden boneka. Hak prerogratifnya kalah dengan hak veto ‘Mama Mega’ (Megawati, Ketum PDIP),” kata Eggi dalam rilisnya, Sabtu (25/10).

Pendiri Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) itu menduga ada tarik ulur kepentingan di internal pendukung Presiden yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu. Selain itu, Eggi juga melihat ketidakberdayaan Jokowi terhadap beberapa nama yang selama ini berpengaruh saat mendukung dirinya sebagai presiden.

“Delapan orang yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK itu kan orang penting Jokowi. Termasuk juga nama-nama yang selama ini sebagai pengusung ekonomi liberal, masuk dalam bursa kabinet Jokowi,” tambah Eggi yang juga dikenal sebagai advokat.(ald/rmol/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nomenklatur alias penamaan kementerian dan komposisi kabinet hingga kini belum jelas. Ketidakjelasan tersebut adalah bentuk kegagalan Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan hak prerogatifnya.

Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI), Eggi Sudjana mengatakan, pengumuman kabinet yang terus ditunda mengindikasikan adanya hubungan yang rumit di internal. Berarti Jokowi tidak steril dari intervensi orang-orang terdekatnya.

“Loh, katanya presiden yang mandiri, tegas dan tidak akan menerima bentuk intervensi apapun, tetapi menyusun kabinet saja mencla-mencle. Itu menunjukkan jelas Jokowi presiden boneka. Hak prerogratifnya kalah dengan hak veto ‘Mama Mega’ (Megawati, Ketum PDIP),” kata Eggi dalam rilisnya, Sabtu (25/10).

Pendiri Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) itu menduga ada tarik ulur kepentingan di internal pendukung Presiden yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu. Selain itu, Eggi juga melihat ketidakberdayaan Jokowi terhadap beberapa nama yang selama ini berpengaruh saat mendukung dirinya sebagai presiden.

“Delapan orang yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK itu kan orang penting Jokowi. Termasuk juga nama-nama yang selama ini sebagai pengusung ekonomi liberal, masuk dalam bursa kabinet Jokowi,” tambah Eggi yang juga dikenal sebagai advokat.(ald/rmol/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/