30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tertular Cerutu dari Partner Bisnis

Izedrik Emir Moeis

Jakarta – Izedrik Emir Moeis atau lebih dikenal dengan Emir Moeis merupakan satu dari sekian politisi parlemen yang gemar mengisap cerutu. Bagaimana asal usul Emir mengisap rokok asal Kuba ini.

Emir Moeis mulai menghisap cerutu sejak 1992 saat masih menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI). Saat itu, dia juga telah menjadi pengusaha. Aktivitas bisnisnya inilah yang menjadikan Emir mulai mengenal dengan cerutu.

“Dulu saya punya partner asal Eropa dan Brazil. Di situ saya ketularan,” akunya. Rekan bisnisnya, menurut Emir merupakan penghisap cerutu berat. Dia mengaku kerap menghisap cerutu jenis Cohiba dan Trinidad. “Dua jenis cerutu itu yang saya suka,” katanya.

Ketika ditanya soal harga cerutu yang ia isap, Emir mengaku harganya variatif. Ada yang Rp150 ribu ada pula yang Rp100 ribu per batang. “Saya sering menghisap yang Rp100 ribu,” ungkapnya. Dia mengaku, cerutu yang ia hisap mayoritas hasil pemberian orang lain alias hadiah.

Namun belakangan, Emir mengaku dua bulan terakhir mengurangi kebiasannya menghisap cerutu.
“Dua bulan terakhir ini saya batuk, sekarang mulai mengurangi,” katanya sembari menghisap cerutunya dalam-dalam. (net/jpnn)

Izedrik Emir Moeis

Jakarta – Izedrik Emir Moeis atau lebih dikenal dengan Emir Moeis merupakan satu dari sekian politisi parlemen yang gemar mengisap cerutu. Bagaimana asal usul Emir mengisap rokok asal Kuba ini.

Emir Moeis mulai menghisap cerutu sejak 1992 saat masih menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI). Saat itu, dia juga telah menjadi pengusaha. Aktivitas bisnisnya inilah yang menjadikan Emir mulai mengenal dengan cerutu.

“Dulu saya punya partner asal Eropa dan Brazil. Di situ saya ketularan,” akunya. Rekan bisnisnya, menurut Emir merupakan penghisap cerutu berat. Dia mengaku kerap menghisap cerutu jenis Cohiba dan Trinidad. “Dua jenis cerutu itu yang saya suka,” katanya.

Ketika ditanya soal harga cerutu yang ia isap, Emir mengaku harganya variatif. Ada yang Rp150 ribu ada pula yang Rp100 ribu per batang. “Saya sering menghisap yang Rp100 ribu,” ungkapnya. Dia mengaku, cerutu yang ia hisap mayoritas hasil pemberian orang lain alias hadiah.

Namun belakangan, Emir mengaku dua bulan terakhir mengurangi kebiasannya menghisap cerutu.
“Dua bulan terakhir ini saya batuk, sekarang mulai mengurangi,” katanya sembari menghisap cerutunya dalam-dalam. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/