26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kaget Dicubit, Dicakar, dan Dijewer Penggemar

Arief “Poconggg” Muhammad yang Menangguk Sukses via Twitter

Tak pernah ingin jadi orang terkenal, sampai kini Arief Muhammad mengaku masih sering malu menghadapi fanatisme fans. Sekarang dia mengelola website anak muda dan tengah menyiapkan buku kedua.  

REZEKI ternyata bisa datang dari kejadian yang tak diinginkan. Arief “Poconggg” Muhammad adalah contoh terbaik untuk itu. Berawal dari terbongkarnya identitas sebenarnya si pemilik akun @poconggg itu di Twitter yang membuatnya sampai harus menenangkan diri selama dua hari, kocek pemuda 21 tahun tersebut kebanjiran dan popularitasnya juga meroket.

“Padahal, aku sama sekali nggak pengin terkenal. Tapi, mau nggak mau, telanjur nyemplung, mau gimana lagi,” kata anak muda kelahiran 26 Oktober 1990 tersebut.

Anda yang pada September 2011 sudah aktif di Twitter mungkin masih ingat, insiden terkuaknya identitas @poconggg tersebut langsung menjadi trending topic. Juga, di luar dugaan Arief sendiri, sejak saat itu pula jalannya menuju popularitas yang mendatangkan uang pun terbuka lebar.
Tawaran menjadi pembicara di berbagai acara deras berdatangan. Bukunya yang berjudul Pocong Juga Poconggg laris manis di pasaran, bahkan sampai sekarang sudah menembus cetakan kesepuluh.

Buku karya mahasiswa semester VII Fakultas Hukum Universitas Trisakti tersebut lantas juga diangkat ke layar lebar dengan tajuk sama. Hasilnya? “Dikasih tahu, katanya film itu jadi box office nomor tiga untuk 2011,” tutur Arief.

Padahal, mayoritas pemeran di film besutan Chiska Doppert yang dirilis pada 24 November 2011 itu adalah bintang-bintang baru. Artinya, pesona si pocong dunia maya alias Arief-lah yang menjadi magnet bagi penonton.

Arief pun akhirnya kewalahan menghadapi berbagai tawaran yang bertubi-tubi datang tersebut. Sahabat penulis Raditya Dika itu pun terpaksa menggunakan jasa seorang manajer untuk turut meng-handle jadwal dan kegiatannya.

“Tapi, bukan manajer yang gimana gitu. Karena aku dekat sama Radit (Raditya Dika), aku minta tolong ke dia untuk bantuin cari orang yang bisa ngurusin semuanya. Aku dapat manajer sebulan setelah ketahuan,” jelasnya.

Arief bukanlah satu-satunya sosok yang mengalami transformasi besar dalam kehidupannya gara-gara Twitter: from nobody to somebody. Dari sosok orang kebanyakan mendadak menjadi pesohor dengan banyak penggemar dan tentu juga uang.

Maklum, sebagaimana dilansir Semiocast, sebuah lembaga riset media sosial yang bermarkas di Paris, Perancis, baru-baru ini, jumlah pengguna Twitter di Indonesia merupakan yang terbesar kelima di dunia dengan total 19,5 juta pengguna. Indonesia hanya kalah oleh Amerika Serikat (107,7 juta pengguna), Brazil (33,3 juta), Jepang (29,9 juta), dan Inggris Raya (23,8 juta). Sementara untuk Facebook, Indonesia bahkan berada di peringkat ketiga.
Pengguna Twitter di Indonesia juga dikenal sangat aktif. Bahasa Indonesia pun merupakan bahasa yang paling banyak digunakan dalam “berkicau” di Twitter, yang dibatasi sebanyak 140 karakter (huruf) per tweet, setelah Inggris, Jepang, Portugis, dan Spanyol.

Dengan latar belakang “kegilaan” kepada media sosial seperti itu, wajar kalau kemudian Twitter atau Facebook dengan cepat bisa mengangkat nama seseorang. Meskipun, niat awal seseorang yang mendadak jadi selebriti itu membuat akun sebenarnya hanya iseng.

Arief contohnya. Dia membuat akun @poconggg semata karena gemar membaca akun @pocongasli yang memuat sejumlah tweet kocak. “Aku seneng baca timeline @pocongasli yang lucu-lucu. Akhirnya, kepikiran bikin akun pas Agustus 2009 dengan nama poconggg. Niatnya juga buat lucu-lucuan dan iseng,” jelasnya.

Setelah dibikin, akun @poconggg tersebut tidak lantas mendapat banyak follower atau pengikut seperti sekarang. Bahkan, menurut Arief, dibutuhkan waktu setahun untuk mengumpulkan 100 ribu follower.

Namun, setahun kemudian, jumlah follower @poconggg melonjak hingga delapan kali lipat dan sekarang mencapai 1,8 juta follower. Akun tersebut pun menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Apalagi, topik yang diangkat si pocong kerap menjadi trending topic.
Pada hari-hari tertentu, akun @poconggg juga punya tema tersendiri.

Misalnya, pada malam Jumat, akun tersebut akan berisi cerita seram. Lalu, pada malam Minggu, @poconggg bakal memberikan nasihat cinta atau sekadar melontarkan komentar-komentar yang mengundang tawa.

Dampaknya, banyak orang yang ingin tahu siapa sebenarnya si pocong. Di sisi lain, banyak juga yang ingin memanfaatkan keingintahuan itu dengan sampai mengirim e-mail ancaman akan membocorkan jati diri Arief.

Ancaman tersebut tidak ditanggapi serius oleh Arief. Namun, akhirnya pada September 2011 identitas Arief benar-benar terbongkar, yang kemudian justru berbuah rezeki dan ketenaran.

Kini, setelah terkenal, Arief pun dipaksa siap menghadapi berbagai konsekuensi, termasuk fanatisme penggemar. Dia harus rela dicubit, dicakar, dijambak, sampai diinjak kakinya.

“Awalnya, keganggu dan kaget. Kadang ngeri juga, sih. Tapi, nggak papa, lama-lama lucu aja, lama-lama udah biasa juga. Meski, kadang masih suka malu juga,” ungkap Arief yang rutin menulis di blog pribadinya tersebut sembari tersenyum.

Proyek terbaru Arief kini adalah sebuah website anak muda bernama nyunyu.com yang dikelolanya bersama sang sahabat, Raditya Dika. Perusahaan tersebut sudah di-launching Januari lalu. ((c11/ttg/jpnn)

Arief “Poconggg” Muhammad yang Menangguk Sukses via Twitter

Tak pernah ingin jadi orang terkenal, sampai kini Arief Muhammad mengaku masih sering malu menghadapi fanatisme fans. Sekarang dia mengelola website anak muda dan tengah menyiapkan buku kedua.  

REZEKI ternyata bisa datang dari kejadian yang tak diinginkan. Arief “Poconggg” Muhammad adalah contoh terbaik untuk itu. Berawal dari terbongkarnya identitas sebenarnya si pemilik akun @poconggg itu di Twitter yang membuatnya sampai harus menenangkan diri selama dua hari, kocek pemuda 21 tahun tersebut kebanjiran dan popularitasnya juga meroket.

“Padahal, aku sama sekali nggak pengin terkenal. Tapi, mau nggak mau, telanjur nyemplung, mau gimana lagi,” kata anak muda kelahiran 26 Oktober 1990 tersebut.

Anda yang pada September 2011 sudah aktif di Twitter mungkin masih ingat, insiden terkuaknya identitas @poconggg tersebut langsung menjadi trending topic. Juga, di luar dugaan Arief sendiri, sejak saat itu pula jalannya menuju popularitas yang mendatangkan uang pun terbuka lebar.
Tawaran menjadi pembicara di berbagai acara deras berdatangan. Bukunya yang berjudul Pocong Juga Poconggg laris manis di pasaran, bahkan sampai sekarang sudah menembus cetakan kesepuluh.

Buku karya mahasiswa semester VII Fakultas Hukum Universitas Trisakti tersebut lantas juga diangkat ke layar lebar dengan tajuk sama. Hasilnya? “Dikasih tahu, katanya film itu jadi box office nomor tiga untuk 2011,” tutur Arief.

Padahal, mayoritas pemeran di film besutan Chiska Doppert yang dirilis pada 24 November 2011 itu adalah bintang-bintang baru. Artinya, pesona si pocong dunia maya alias Arief-lah yang menjadi magnet bagi penonton.

Arief pun akhirnya kewalahan menghadapi berbagai tawaran yang bertubi-tubi datang tersebut. Sahabat penulis Raditya Dika itu pun terpaksa menggunakan jasa seorang manajer untuk turut meng-handle jadwal dan kegiatannya.

“Tapi, bukan manajer yang gimana gitu. Karena aku dekat sama Radit (Raditya Dika), aku minta tolong ke dia untuk bantuin cari orang yang bisa ngurusin semuanya. Aku dapat manajer sebulan setelah ketahuan,” jelasnya.

Arief bukanlah satu-satunya sosok yang mengalami transformasi besar dalam kehidupannya gara-gara Twitter: from nobody to somebody. Dari sosok orang kebanyakan mendadak menjadi pesohor dengan banyak penggemar dan tentu juga uang.

Maklum, sebagaimana dilansir Semiocast, sebuah lembaga riset media sosial yang bermarkas di Paris, Perancis, baru-baru ini, jumlah pengguna Twitter di Indonesia merupakan yang terbesar kelima di dunia dengan total 19,5 juta pengguna. Indonesia hanya kalah oleh Amerika Serikat (107,7 juta pengguna), Brazil (33,3 juta), Jepang (29,9 juta), dan Inggris Raya (23,8 juta). Sementara untuk Facebook, Indonesia bahkan berada di peringkat ketiga.
Pengguna Twitter di Indonesia juga dikenal sangat aktif. Bahasa Indonesia pun merupakan bahasa yang paling banyak digunakan dalam “berkicau” di Twitter, yang dibatasi sebanyak 140 karakter (huruf) per tweet, setelah Inggris, Jepang, Portugis, dan Spanyol.

Dengan latar belakang “kegilaan” kepada media sosial seperti itu, wajar kalau kemudian Twitter atau Facebook dengan cepat bisa mengangkat nama seseorang. Meskipun, niat awal seseorang yang mendadak jadi selebriti itu membuat akun sebenarnya hanya iseng.

Arief contohnya. Dia membuat akun @poconggg semata karena gemar membaca akun @pocongasli yang memuat sejumlah tweet kocak. “Aku seneng baca timeline @pocongasli yang lucu-lucu. Akhirnya, kepikiran bikin akun pas Agustus 2009 dengan nama poconggg. Niatnya juga buat lucu-lucuan dan iseng,” jelasnya.

Setelah dibikin, akun @poconggg tersebut tidak lantas mendapat banyak follower atau pengikut seperti sekarang. Bahkan, menurut Arief, dibutuhkan waktu setahun untuk mengumpulkan 100 ribu follower.

Namun, setahun kemudian, jumlah follower @poconggg melonjak hingga delapan kali lipat dan sekarang mencapai 1,8 juta follower. Akun tersebut pun menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Apalagi, topik yang diangkat si pocong kerap menjadi trending topic.
Pada hari-hari tertentu, akun @poconggg juga punya tema tersendiri.

Misalnya, pada malam Jumat, akun tersebut akan berisi cerita seram. Lalu, pada malam Minggu, @poconggg bakal memberikan nasihat cinta atau sekadar melontarkan komentar-komentar yang mengundang tawa.

Dampaknya, banyak orang yang ingin tahu siapa sebenarnya si pocong. Di sisi lain, banyak juga yang ingin memanfaatkan keingintahuan itu dengan sampai mengirim e-mail ancaman akan membocorkan jati diri Arief.

Ancaman tersebut tidak ditanggapi serius oleh Arief. Namun, akhirnya pada September 2011 identitas Arief benar-benar terbongkar, yang kemudian justru berbuah rezeki dan ketenaran.

Kini, setelah terkenal, Arief pun dipaksa siap menghadapi berbagai konsekuensi, termasuk fanatisme penggemar. Dia harus rela dicubit, dicakar, dijambak, sampai diinjak kakinya.

“Awalnya, keganggu dan kaget. Kadang ngeri juga, sih. Tapi, nggak papa, lama-lama lucu aja, lama-lama udah biasa juga. Meski, kadang masih suka malu juga,” ungkap Arief yang rutin menulis di blog pribadinya tersebut sembari tersenyum.

Proyek terbaru Arief kini adalah sebuah website anak muda bernama nyunyu.com yang dikelolanya bersama sang sahabat, Raditya Dika. Perusahaan tersebut sudah di-launching Januari lalu. ((c11/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/