30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Sutan Makin Kurus

Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka SAKSI RUDI RUBIANDINI : Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana  bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka
SAKSI RUDI RUBIANDINI : Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

SUMUTPOS.CO – Banyak bicara di media massa, Sutan Bhatoegana, politikus Partai Demokrat yang populer dengan ungkapan ”ngeri-ngeri sedap” atau ”masuk barang tuh!” terlihat lebih kurus dari biasanya. Sejak tudingan kasus suap SKK Migas yang melibatkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengarah pada dirinya, Sutan lebih banyak diam.

Apalagi KPK sudah menggeledah rumah besarnya di Bogor, Jawa Barat, termasuk  membawa berkardus-kardus dokumen dan belasan ponsel dari ruang kerjanya di Lantai 9 Gedung Nusantara 1 DPR.

Sutan yang duduk di Komisi Energi DPR ini dituduh meminta dan menerima sogokan berupa tunjangan hari raya dari Rudi Rubiandini. Tersebutlah pertemuan antara Sutan, Rudi, dan sejumlah pengusaha energi di Klub Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu sebelum Rudi dicokok KPK.

Seusai pertemuan, Sutan menyusul Rudi yang pulang ke rumahnya di Jalan Brawijaya. Di situ kabarnya permintaan jatah duit THR untuk 54 anggota DPR dari Komisi Energi diajukan.

Sebelumnya, dalam dokumen persidangan yang dilansir majalah Tempo edisi Ngeri-Ngeri Suap yang terbit Senin, 3 Februari 2014, Rudi menanyakan ke Sutan soal duit US$ 200 ribu yang diserahkan sebelumnya ke Tri Yulianto, anggota Komisi Energi dari Partai Demokrat.

Dan ternyata, jatah itu masih kurang. Rudi terpaksa mencari tambahan US$ 340 ribu lagi. »Saya gundah, sisanya akan diberikan atau tidak,” kata Rudi. Hingga ia ditangkap KPK pada 13 Agustus, tambahan THR belum direalisasikan.

Sutan membenarkan soal pertemuannya dengan Rudi dan pengusaha bidang energi di Bimasena. Namun, kepada wartawan sepekan lalu, Ketua Departemen Ekonomi Partai Demokrat ini menyangkal meminta atau menerima duit-duit THR dari Rudi. ”Ada info itu, tapi saya enggak tahu,” ujarnya.

Kini, ketika kasus ini disidik KPK, Sutan mengaku sedikit kepikiran. Namun, soal berat badannya yang mulai berkurang, Sutan membantah ini terkait dengan urusan kasus sogok. Kali ini politikus Demokrat tersebut memamerkan behel alias kawat giginya. ”Tak ada kaitan. Saya kurus mungkin karena sekarang pakai kawat gigi sehingga susah makan,” ujarnya.

Politikus satu ini mengaku memakai kawat gigi sejak setahun lalu. Ini demi merawat dan menyehatkan giginya. ”Saya lagi diet, soalnya saya malas makan. Jadinya turun berat badan,” kilahnya. (bbs/val)

Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka SAKSI RUDI RUBIANDINI : Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana  bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka
SAKSI RUDI RUBIANDINI : Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

SUMUTPOS.CO – Banyak bicara di media massa, Sutan Bhatoegana, politikus Partai Demokrat yang populer dengan ungkapan ”ngeri-ngeri sedap” atau ”masuk barang tuh!” terlihat lebih kurus dari biasanya. Sejak tudingan kasus suap SKK Migas yang melibatkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengarah pada dirinya, Sutan lebih banyak diam.

Apalagi KPK sudah menggeledah rumah besarnya di Bogor, Jawa Barat, termasuk  membawa berkardus-kardus dokumen dan belasan ponsel dari ruang kerjanya di Lantai 9 Gedung Nusantara 1 DPR.

Sutan yang duduk di Komisi Energi DPR ini dituduh meminta dan menerima sogokan berupa tunjangan hari raya dari Rudi Rubiandini. Tersebutlah pertemuan antara Sutan, Rudi, dan sejumlah pengusaha energi di Klub Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu sebelum Rudi dicokok KPK.

Seusai pertemuan, Sutan menyusul Rudi yang pulang ke rumahnya di Jalan Brawijaya. Di situ kabarnya permintaan jatah duit THR untuk 54 anggota DPR dari Komisi Energi diajukan.

Sebelumnya, dalam dokumen persidangan yang dilansir majalah Tempo edisi Ngeri-Ngeri Suap yang terbit Senin, 3 Februari 2014, Rudi menanyakan ke Sutan soal duit US$ 200 ribu yang diserahkan sebelumnya ke Tri Yulianto, anggota Komisi Energi dari Partai Demokrat.

Dan ternyata, jatah itu masih kurang. Rudi terpaksa mencari tambahan US$ 340 ribu lagi. »Saya gundah, sisanya akan diberikan atau tidak,” kata Rudi. Hingga ia ditangkap KPK pada 13 Agustus, tambahan THR belum direalisasikan.

Sutan membenarkan soal pertemuannya dengan Rudi dan pengusaha bidang energi di Bimasena. Namun, kepada wartawan sepekan lalu, Ketua Departemen Ekonomi Partai Demokrat ini menyangkal meminta atau menerima duit-duit THR dari Rudi. ”Ada info itu, tapi saya enggak tahu,” ujarnya.

Kini, ketika kasus ini disidik KPK, Sutan mengaku sedikit kepikiran. Namun, soal berat badannya yang mulai berkurang, Sutan membantah ini terkait dengan urusan kasus sogok. Kali ini politikus Demokrat tersebut memamerkan behel alias kawat giginya. ”Tak ada kaitan. Saya kurus mungkin karena sekarang pakai kawat gigi sehingga susah makan,” ujarnya.

Politikus satu ini mengaku memakai kawat gigi sejak setahun lalu. Ini demi merawat dan menyehatkan giginya. ”Saya lagi diet, soalnya saya malas makan. Jadinya turun berat badan,” kilahnya. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/