26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terlalu Cepat Selesai Cetak

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Urusan percetakan naskah ujian nasional (unas) tidak pernah lepas dari masalah. Tahun lalu muncul persoalan percetakan naskah terlambat, sehingga unas di sebelas provinsi tertunda. Tahun ini persoalannya justru naskah unas terlalu cepat selesai cetak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, persoalan dalam urusan percetakan naskah unas tahun ini berbeda tahun lalu. “Meskipun penyelesaian percetakan unas ini masalah, tetapi tidak seberat jika naskah ujian terlambat dicetak,” ujarnya.

Menteri asal Surabaya itu mengatakan penuntasan percetakan naskah ujian yang lebih cepat dibandingkan dengan jadwal, berpotensi diikuti persoalan lainnya. Di antaranya adalah jaminan keamanan ketika naskah itu diendapkan di tempat penyimpanan. Menurut Nuh, semakin lama naskah ujian itu disimpan, maka potensi kebocorannya semakin besar.

“Maka intensitas pengawasannya ditambah. Jumlah hari untuk pengawasannya juga ditambah,” ujar mantan rektor ITS Surabaya itu. Nuh menegaskan meskipun naskah ujian terlalu cepat selesai dicetak, Kemendikbud tetap menjamin kerahasiaannya.

Seperti diketahui unas SMA atau sederajat dilaksanakan 14-16 April dan unas susulannya dilaksanakan pada 22-24 April. Sementara itu unas jenjang SMP atau sederajat dilaksanakan pada 5-8 Mei. Unas susulan jenjang SMP dijalankan pada 12-16 Mei.

Dalam panduan jadwal persiapan unas 2014, naskah unas terlebih dulu disimpan di gudang penyimpangan tingkat provinsi. Untuk daerah-daerah terpencil dan terluar, naskah ujian harus sudah tiba di provinsi pada 23 maret.

Sedangkan untuk daerah umum dengan infrastruktur transportasi yang mudah dijangkau, naskah unas sudah sampai di tingkat provinsi pada 30 Maret atau 1 April. Setelah beberapa hari di tingkat provinsi, naskah itu dikirim ke panitia tingkat kabupaten dan kota. Pada hari H pelaksanaan ujian, naskah itu baru dikirim ke setiap sekolah. (wan)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Urusan percetakan naskah ujian nasional (unas) tidak pernah lepas dari masalah. Tahun lalu muncul persoalan percetakan naskah terlambat, sehingga unas di sebelas provinsi tertunda. Tahun ini persoalannya justru naskah unas terlalu cepat selesai cetak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, persoalan dalam urusan percetakan naskah unas tahun ini berbeda tahun lalu. “Meskipun penyelesaian percetakan unas ini masalah, tetapi tidak seberat jika naskah ujian terlambat dicetak,” ujarnya.

Menteri asal Surabaya itu mengatakan penuntasan percetakan naskah ujian yang lebih cepat dibandingkan dengan jadwal, berpotensi diikuti persoalan lainnya. Di antaranya adalah jaminan keamanan ketika naskah itu diendapkan di tempat penyimpanan. Menurut Nuh, semakin lama naskah ujian itu disimpan, maka potensi kebocorannya semakin besar.

“Maka intensitas pengawasannya ditambah. Jumlah hari untuk pengawasannya juga ditambah,” ujar mantan rektor ITS Surabaya itu. Nuh menegaskan meskipun naskah ujian terlalu cepat selesai dicetak, Kemendikbud tetap menjamin kerahasiaannya.

Seperti diketahui unas SMA atau sederajat dilaksanakan 14-16 April dan unas susulannya dilaksanakan pada 22-24 April. Sementara itu unas jenjang SMP atau sederajat dilaksanakan pada 5-8 Mei. Unas susulan jenjang SMP dijalankan pada 12-16 Mei.

Dalam panduan jadwal persiapan unas 2014, naskah unas terlebih dulu disimpan di gudang penyimpangan tingkat provinsi. Untuk daerah-daerah terpencil dan terluar, naskah ujian harus sudah tiba di provinsi pada 23 maret.

Sedangkan untuk daerah umum dengan infrastruktur transportasi yang mudah dijangkau, naskah unas sudah sampai di tingkat provinsi pada 30 Maret atau 1 April. Setelah beberapa hari di tingkat provinsi, naskah itu dikirim ke panitia tingkat kabupaten dan kota. Pada hari H pelaksanaan ujian, naskah itu baru dikirim ke setiap sekolah. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/