26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

KRI Nanggala-402 Terbelah 3 Bagian, Ditemukan di Kedalaman 838 Meter

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di kawasan perairan Bali. Hadi menyampaikan, seluruh prajurit TNI yang ada di KRI Nanggala-402 telah gugur.

TEMU PERS: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) dan Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal TNI Yudo Margono (kiri) menunjukkan baju keselamatan awak KRI Nanggala-402 yang ditemukan saat temu pers di Badung, Bali, Minggu (25/4). KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur.

Menurut Hadi, hal ini dipastikan setelah KRI Rigel berhasil menangkap posisinya dengan menggunakan citra bawah air. “KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibinsonar dan magnetometer, dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail, juga telah menurunkann

remotely operated vehicle (ROV) untuk memperkuat citra bawah air secara visual menggunakan kamera,” kata Hadi dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4).

Menurut Hadi, ROV atau robot bawah air menangkap gambar KRI Nanggala-402 yang tenggelam di dasar laut. ROV melihat bagian-bagian kapal yang terbelah. “Telah dikonfirmasi sebagian atau sebagai bagian dari KRI Nanggala-402, meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudian selang timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK 11,” beber Hadi.

Hadi menuturkan, berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan 53 awak di dalamnya telah gugur. “Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur,” ungkapnya.

Pimpinan tertinggi prajurit TNI ini menyampaikan duka mendalam kepada seluruh keluarga awak kapal selam KRI Nanggala 402. Dia mendoakan agar amal baik para prajurit yang gugur diterima Allah SWT.

“Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali. Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan yang Maha Besar memberikan keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” ucap Hadi.

Hadi memastikan, akan mengevakuasi awak serta bangkai kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di dasar laut. Dia menyebut, pemerintah akan bekerja sama dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) dalam rangka penyelamatan kapal. “Pemerintah RI akan berkoordinasi dengan Ismerlo untuk mengupayakan langkah selanjutnya. Hal ini diperlukan untuk mengevakuasi KRI Nanggala 402 tentunya diperlukan kerja sama internasional,” pungkas Hadi.

Kepala Stap Angkatan Laut (Kasal) Marsekal TNI Yudo Margono menyebut, KRI Nanggala-402 dinyatakan terbelah menjadi 3 bagian. Yudo mulanya menyampaikan pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air.

Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air. “ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter,” ujar Yudo dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4).

Ditemukan bagian-bagian dari KRI Nanggala-402. Yudo memastikan KRI Nanggala-402 terbelah. “Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian,” jelas Yudo.

Dalam pencarian itu, ditemukan puing-puing kapal. Di antaranya seperti kemudi kapal, pakaian escape suit MK11, dan badan kapal. “Ini bagian-bagian yang terbuka, ini berserakan, memang tidak terlalu jelas karena mungkin dalamnya laut masih pagi tadi mungkin belum terlalu terang, ya ini masih bagian-bagian dari dalamnya kapal,” terangnya.

Yudo juga menegaskan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia. Dia memastikan, proses penyelaman kapal selam itu sudah sesuai prosedur. “Dari awal saya sampaikan bahwa kapal ini, bukan atau tidak human error. Jadi bukan human error. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul,” tegasnya.

Yudo mengatakan, KRI Nanggala-402 sudah melaksanakan prosedur penyelaman dengan benar. Saat menyelam, lanjutnya, lampu kapal selam itu juga masih menyala. “Jadi mulai laporan penyelaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu, melaksanakan peran-peran persiapan kapal tempur, menyelam dan sebagainya. Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua. Artinya tidak black out. Nah saat menyelam langsung hilang. Lha ini nanti yang akan diinvestigasi tentunya setelah juga badan kapal pertengahan tadi bisa kita angkat,” tuturnya.

Yudo mengaku sudah mengevaluasi perihal hal ini. Karena itu, dia meyakini tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena faktor human error. “Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tapi tentunya, saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada mungkin faktor alam,” kata Yudo.

53 Awak Putra Terbaik Bangsa

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia untuk memanjatkan doa atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali. Dia mengaku sudah mendapat informasi resmi dari Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono.

“Saya telah mendapatkan laporan dari Panglima TNI dan Kasal tentang upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 pada hari Sabtu 24 April 2021 kemarin, TNI Angkatan Laut telah menaikkan status KRI Nanggala-402 dari hilang kontak atau sabmiss menjadi tenggelam atau subsunk,” kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (25/4).

Kepala negara menyampaikan tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang ditumpangi 53 awak dari prajurit TNI AL mengejutkan jajaran TNI, Pemerintah dan masyarakat. Dia menyebut, bangsa Indonesia sedih atas musibah ini.

“Musibah ini mengejutkan kita semua tidak hanya keluarga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana, maupun keluarga besar TNI Angkatan Laut, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas musibah ini,” ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, 53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan putra terbaik bangsa. Karena sudah berani menjaga kedaulatan negara.

Jokowi memastikan, upaya pencarian dan penyelamatan masih akan dilakukan. Dia meminta masyarakat untuk bisa turut mendoakan langkah penyelamatan KRI Nanggala 402.

“Marilah semuanya kita memanjatkan doa dan harapan terbaik bagi 53 patriot terbaik penjaga kedaulatan negara dan bagi seluruh keluarga diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan,” pungkas Jokowi.

Psikolog untuk Keluarga Awak Kapal

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengirim seorang psikolog ke setiap keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 untuk mendapatkan pendampingan, termasuk membantu memberi kekuatan secara psikologis. ’’Saya rasa yang paling penting sekarang adalah menyembuhkan psikologis di lingkungan keluarga awak KRI Nanggala,’’ ujarnya.

Mensos Risma juga telah menyempatkan bertemu dengan sebagian besar keluarga awak KRI Nanggala-402, yang dipusatkan di Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, kepada anak-anak keluarga awak KRI Nanggala, mantan Wali Kota Surabaya itu memberikan hadiah berupa mainan.

’’Yang jelas mulai kemarin staf saya dari beberapa balai sudah berangkat untuk mendampingi keluarga. Jadi psikolog kami sudah menyebar ke beberapa tempat tinggal keluarga awak KRI Nanggala-402. Kalau keluarga awak KRI Nanggala yang di luar Surabaya, kami sediakan psikolog dari Kementerian Sosial,’’ tutur Risma.

Mensos memastikan siap membantu penguatan mental bagi segenap keluarga awak KRI Nanggala-402. ’’Kalau perlu saya sendiri yang akan langsung mendatangi rumahnya,’’ katanya. (jpc/dtc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di kawasan perairan Bali. Hadi menyampaikan, seluruh prajurit TNI yang ada di KRI Nanggala-402 telah gugur.

TEMU PERS: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) dan Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal TNI Yudo Margono (kiri) menunjukkan baju keselamatan awak KRI Nanggala-402 yang ditemukan saat temu pers di Badung, Bali, Minggu (25/4). KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur.

Menurut Hadi, hal ini dipastikan setelah KRI Rigel berhasil menangkap posisinya dengan menggunakan citra bawah air. “KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibinsonar dan magnetometer, dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail, juga telah menurunkann

remotely operated vehicle (ROV) untuk memperkuat citra bawah air secara visual menggunakan kamera,” kata Hadi dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4).

Menurut Hadi, ROV atau robot bawah air menangkap gambar KRI Nanggala-402 yang tenggelam di dasar laut. ROV melihat bagian-bagian kapal yang terbelah. “Telah dikonfirmasi sebagian atau sebagai bagian dari KRI Nanggala-402, meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudian selang timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK 11,” beber Hadi.

Hadi menuturkan, berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan 53 awak di dalamnya telah gugur. “Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur,” ungkapnya.

Pimpinan tertinggi prajurit TNI ini menyampaikan duka mendalam kepada seluruh keluarga awak kapal selam KRI Nanggala 402. Dia mendoakan agar amal baik para prajurit yang gugur diterima Allah SWT.

“Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali. Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan yang Maha Besar memberikan keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” ucap Hadi.

Hadi memastikan, akan mengevakuasi awak serta bangkai kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di dasar laut. Dia menyebut, pemerintah akan bekerja sama dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) dalam rangka penyelamatan kapal. “Pemerintah RI akan berkoordinasi dengan Ismerlo untuk mengupayakan langkah selanjutnya. Hal ini diperlukan untuk mengevakuasi KRI Nanggala 402 tentunya diperlukan kerja sama internasional,” pungkas Hadi.

Kepala Stap Angkatan Laut (Kasal) Marsekal TNI Yudo Margono menyebut, KRI Nanggala-402 dinyatakan terbelah menjadi 3 bagian. Yudo mulanya menyampaikan pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air.

Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air. “ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter,” ujar Yudo dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4).

Ditemukan bagian-bagian dari KRI Nanggala-402. Yudo memastikan KRI Nanggala-402 terbelah. “Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian,” jelas Yudo.

Dalam pencarian itu, ditemukan puing-puing kapal. Di antaranya seperti kemudi kapal, pakaian escape suit MK11, dan badan kapal. “Ini bagian-bagian yang terbuka, ini berserakan, memang tidak terlalu jelas karena mungkin dalamnya laut masih pagi tadi mungkin belum terlalu terang, ya ini masih bagian-bagian dari dalamnya kapal,” terangnya.

Yudo juga menegaskan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia. Dia memastikan, proses penyelaman kapal selam itu sudah sesuai prosedur. “Dari awal saya sampaikan bahwa kapal ini, bukan atau tidak human error. Jadi bukan human error. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul,” tegasnya.

Yudo mengatakan, KRI Nanggala-402 sudah melaksanakan prosedur penyelaman dengan benar. Saat menyelam, lanjutnya, lampu kapal selam itu juga masih menyala. “Jadi mulai laporan penyelaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu, melaksanakan peran-peran persiapan kapal tempur, menyelam dan sebagainya. Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua. Artinya tidak black out. Nah saat menyelam langsung hilang. Lha ini nanti yang akan diinvestigasi tentunya setelah juga badan kapal pertengahan tadi bisa kita angkat,” tuturnya.

Yudo mengaku sudah mengevaluasi perihal hal ini. Karena itu, dia meyakini tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena faktor human error. “Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tapi tentunya, saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada mungkin faktor alam,” kata Yudo.

53 Awak Putra Terbaik Bangsa

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia untuk memanjatkan doa atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali. Dia mengaku sudah mendapat informasi resmi dari Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono.

“Saya telah mendapatkan laporan dari Panglima TNI dan Kasal tentang upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 pada hari Sabtu 24 April 2021 kemarin, TNI Angkatan Laut telah menaikkan status KRI Nanggala-402 dari hilang kontak atau sabmiss menjadi tenggelam atau subsunk,” kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (25/4).

Kepala negara menyampaikan tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang ditumpangi 53 awak dari prajurit TNI AL mengejutkan jajaran TNI, Pemerintah dan masyarakat. Dia menyebut, bangsa Indonesia sedih atas musibah ini.

“Musibah ini mengejutkan kita semua tidak hanya keluarga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana, maupun keluarga besar TNI Angkatan Laut, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas musibah ini,” ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, 53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan putra terbaik bangsa. Karena sudah berani menjaga kedaulatan negara.

Jokowi memastikan, upaya pencarian dan penyelamatan masih akan dilakukan. Dia meminta masyarakat untuk bisa turut mendoakan langkah penyelamatan KRI Nanggala 402.

“Marilah semuanya kita memanjatkan doa dan harapan terbaik bagi 53 patriot terbaik penjaga kedaulatan negara dan bagi seluruh keluarga diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan,” pungkas Jokowi.

Psikolog untuk Keluarga Awak Kapal

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengirim seorang psikolog ke setiap keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 untuk mendapatkan pendampingan, termasuk membantu memberi kekuatan secara psikologis. ’’Saya rasa yang paling penting sekarang adalah menyembuhkan psikologis di lingkungan keluarga awak KRI Nanggala,’’ ujarnya.

Mensos Risma juga telah menyempatkan bertemu dengan sebagian besar keluarga awak KRI Nanggala-402, yang dipusatkan di Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, kepada anak-anak keluarga awak KRI Nanggala, mantan Wali Kota Surabaya itu memberikan hadiah berupa mainan.

’’Yang jelas mulai kemarin staf saya dari beberapa balai sudah berangkat untuk mendampingi keluarga. Jadi psikolog kami sudah menyebar ke beberapa tempat tinggal keluarga awak KRI Nanggala-402. Kalau keluarga awak KRI Nanggala yang di luar Surabaya, kami sediakan psikolog dari Kementerian Sosial,’’ tutur Risma.

Mensos memastikan siap membantu penguatan mental bagi segenap keluarga awak KRI Nanggala-402. ’’Kalau perlu saya sendiri yang akan langsung mendatangi rumahnya,’’ katanya. (jpc/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/