27.8 C
Medan
Friday, June 21, 2024

SBY Bela Nazaruddin

CIKEAS-Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan petinggi Partai Demokrat di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5) malam. Rapat membahas rencana bantuan hukum terhadap mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin.

“Apapun yang terjadi, Nazar tetap kader kami, kami akan memberikan bantuan hukum. Tadi Pak Ketua Dewan Pembina (SBY) mengatakan demikian, akan ada tim khusus yang akan membahas masalah bantuan hukum ini,” kata Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul di kompleks perumahan SBY, Cikeas.

Tim ini nantinya akan dipimpin oleh politisi Demokrat yang juga berprofesi sebagai pengacara. “Bukan saya, saya kan tidak boleh beracaran
Didi (Didi Syamduddin), Pak Benny K Harman juga tidak boleh beracara, mungkin Denny Kailimang,” kata Ruhut.

“Pak Kailimang kan Ketua Divisi Hukum di PD. Ingat bahwa Nazaruddin ini belum menjadi saksi, juga belum menjadi tersangka apalagi terdakwa dan terpidana, jadi prosesnya masih panjang,” imbuhnya.
“Terkait proses hukum ini bagaimana posisi Nazar di DPR nanti?” tanya wartawan.

“Pak Ketua Dewan Pembina tadi menegaskan bahwa azas praduga tak bersalah, jadi Nazar tetap di DPR,” jawab politisi asal Sumut itu.
Dalam kesempatan ini, lanjut Ruhut, SBY juga meminta kepada pengurus harian DPP PD untuk segera menggelar rapat konsolidasi. “Itu nanti ketum dan sekjen yang atur,” kata Ruhut.
Apa rapatnya untuk membahas posisi Nazaruddin di FPD dan DPR? “Saya belum tahu apa agendanya,” jawab Ruhut.

Menurut Ruhut, SBY meminta kadernya untuk tetap kompak pasca pemecatan Nazaruddin dari posisi bendahara. SBY juga menegaskan tidak ada faksi-faksi di partai itu. “Beliau mengingatkan kepada kami bagaimana perjuangan mendirikan Partai Demokrat, mulai 2001 sampai 2004, perjuangan 2004 sampai 2009, dan 2014 persaingan perjuangan jauh lebih berat lagi. Kami diminta benar menjaga kekompakan. Saya tegaskan partai kami kompak dan solid,” kata Ruhut.

SBY menyampaikan wejangan-wejangan dalam sambutan di hadapan 200 kader PD. Hadir dalam acara itu jajaran pengurus PD, anggota fraksi, dewan pembina dan dewan kehormatan.

Ruhut juga menjelaskan, pasca kongres di Bandung setahun yang lalu, sudah tidak ada lagi permasalahan di antara para kontestan. Namun dia mengakui boleh jadi ada polarisasi antara pendukung masing-masing kontestan.

“Tapi malam ini semua sudah clear semua kompak, tidak ada lagi permasalahan,” tuturnya.
Ruhut juga menegaskan, mantan bendahara PD itu sama sekali tidak hadir dalam acara itu.

“Mungkin dia sedang keluar kota atau sedang tidak enak badan,” kata Ruhut.
Ruhut menjelaskan, sebenarnya bukan hanya Nazaruddin saja yang tidak hadir. Beberapa yang lain juga tidak hadir karena sejumlah alasan.
“Ada beberapa yang tidak hadir karena sedang di luar kota, luar negeri, dan sedang tidak enak badan,” tambahnya.

Sebelumnya, Nazaruddin mengaku, akan menghadiri pertemuan di Cikeas. “Saya hadir,” ujar Nazaruddin dalam pesan singkat kepada media online, sebelum pertemuan. (net/bbs/jpnn)

CIKEAS-Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan petinggi Partai Demokrat di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5) malam. Rapat membahas rencana bantuan hukum terhadap mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin.

“Apapun yang terjadi, Nazar tetap kader kami, kami akan memberikan bantuan hukum. Tadi Pak Ketua Dewan Pembina (SBY) mengatakan demikian, akan ada tim khusus yang akan membahas masalah bantuan hukum ini,” kata Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul di kompleks perumahan SBY, Cikeas.

Tim ini nantinya akan dipimpin oleh politisi Demokrat yang juga berprofesi sebagai pengacara. “Bukan saya, saya kan tidak boleh beracaran
Didi (Didi Syamduddin), Pak Benny K Harman juga tidak boleh beracara, mungkin Denny Kailimang,” kata Ruhut.

“Pak Kailimang kan Ketua Divisi Hukum di PD. Ingat bahwa Nazaruddin ini belum menjadi saksi, juga belum menjadi tersangka apalagi terdakwa dan terpidana, jadi prosesnya masih panjang,” imbuhnya.
“Terkait proses hukum ini bagaimana posisi Nazar di DPR nanti?” tanya wartawan.

“Pak Ketua Dewan Pembina tadi menegaskan bahwa azas praduga tak bersalah, jadi Nazar tetap di DPR,” jawab politisi asal Sumut itu.
Dalam kesempatan ini, lanjut Ruhut, SBY juga meminta kepada pengurus harian DPP PD untuk segera menggelar rapat konsolidasi. “Itu nanti ketum dan sekjen yang atur,” kata Ruhut.
Apa rapatnya untuk membahas posisi Nazaruddin di FPD dan DPR? “Saya belum tahu apa agendanya,” jawab Ruhut.

Menurut Ruhut, SBY meminta kadernya untuk tetap kompak pasca pemecatan Nazaruddin dari posisi bendahara. SBY juga menegaskan tidak ada faksi-faksi di partai itu. “Beliau mengingatkan kepada kami bagaimana perjuangan mendirikan Partai Demokrat, mulai 2001 sampai 2004, perjuangan 2004 sampai 2009, dan 2014 persaingan perjuangan jauh lebih berat lagi. Kami diminta benar menjaga kekompakan. Saya tegaskan partai kami kompak dan solid,” kata Ruhut.

SBY menyampaikan wejangan-wejangan dalam sambutan di hadapan 200 kader PD. Hadir dalam acara itu jajaran pengurus PD, anggota fraksi, dewan pembina dan dewan kehormatan.

Ruhut juga menjelaskan, pasca kongres di Bandung setahun yang lalu, sudah tidak ada lagi permasalahan di antara para kontestan. Namun dia mengakui boleh jadi ada polarisasi antara pendukung masing-masing kontestan.

“Tapi malam ini semua sudah clear semua kompak, tidak ada lagi permasalahan,” tuturnya.
Ruhut juga menegaskan, mantan bendahara PD itu sama sekali tidak hadir dalam acara itu.

“Mungkin dia sedang keluar kota atau sedang tidak enak badan,” kata Ruhut.
Ruhut menjelaskan, sebenarnya bukan hanya Nazaruddin saja yang tidak hadir. Beberapa yang lain juga tidak hadir karena sejumlah alasan.
“Ada beberapa yang tidak hadir karena sedang di luar kota, luar negeri, dan sedang tidak enak badan,” tambahnya.

Sebelumnya, Nazaruddin mengaku, akan menghadiri pertemuan di Cikeas. “Saya hadir,” ujar Nazaruddin dalam pesan singkat kepada media online, sebelum pertemuan. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/