27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Dua SMA di Sumut 100 Persen tak Lulus

Masih Tempati Peringkat Lima Besar Kelulusan Terbaik

JAKARTA-Sumatera Utara (Sumut) boleh berbangga. Meski tidak menduduki peringkat pertama, namun masih mampu menempati urutan lima besar kelulusan terbaik tingkat siswa SMA dari 33 provinsi di Indonesia. Namun sayangnya keberhasilan masih tercoreng dengan adanya dua sekolah dimana siswanya 100 persen tidak lulus.

Demikian data yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta, Jumat (25/5). Sumut berada di urutan kelima tingkat SMA, setelah tercatat hanya terdapat 147 siswa atau 0,12 persen yang tidak lulus ujian nasional (UN). Sementara tingkat kelulusan dari 120.090 siswa yang mengikuti ujian, mencapai 99,88 persen dengan nilai yang cukup baik. Memang ketika bicara persentase, angka kelulusan ini sebenarnya jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 99,79 persen.

Namun sayangnya sebagaimana dikemukakan Mendiknas Muhammad Nuh, masih terdapat sekolah 100 persen siswanya tidak lulus UN. Diantaranya SMA Dorema yang terdapat di Medan. Empat siswa peserta UN di sekolah ini tidak lulus semua. Maka kami sarankan bergabung dengan sekolah lain, mengingat jumlah siswanya juga hanya empat orang. Selain SMA Dorema, terdapat tiga sekolah lain, salah satunya SMA Serawai di Kota Langkat. Hampir semua siswa kompetensi nilainya rendah.

Menurut Nuh, ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab ketidaklulusan para siswa dari kedua sekolah tersebut. Diantaranya, kemungkinan disebabkan karena nilai rata-rat yang diperoleh dibawah 5,5. Atau bisa juga dikarenakan salah satu atau lebih nilai mata pelajaran, bernilai kurang dari empat. “Tapi mungkin bisa juga karena nilai ujian sekolah siswa tidak lengkap.” Untuk SMA Dorema sendiri setelah dianalisis menurut Nuh, penyebab ketidaklulusan karena rata-rata disebabkan nilai matematika dan Bahasa Inggrisnya sangat kecil. Selain itu, Guru yang mengajar pun tidak sesuai latar belakang pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan. Guru-guru tersebut juga belum memperoleh sertifikasi.
Mengatasi hal ini, Kemendikbud kini tengah menyiapkan sejumlah langkah. Diantaranya program pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan sertifikasi bagi seluruh guru mata pelajaran. Juga penugasan guru sesuai latar belakang, dan meningkatkan sarana dan prasana seperti laboratorium dan perpustakaan.

Langkah lainnya, Kemendikbud juga kemungkinan akan menggabungkan sekolah tersebut dengan sekolah lainnya. Karena dipastikan jumlah siswa di SMA Dorema sendiri sangat sedikit.
Selain SMA Dorema dan Serawai, dua sekolah lain yang juga 100 persen siswanya tidak lulus, terdapat Maluku Utara dan satu lagi di Sulawesi Tenggara. Pengumuman kelulusan UN bagi siswa SMA sederajat ini sendiri, sedianya baru akan diumumkan pada Sabtu (26/5). Namun meski demikian, dari catatan yang terlihat, dinyatakan Jawa Timur berada di ranking pertama, setelah berhasil mencatatkan hanya 0,07 persen siswa yang tidak lulus. Berturut-turut kemudian Sulawesi Utara (0.09 persen), Bali (0,10 persen) dan Jawa Barat (0,10 persen). Sementara itu daerah dengan persentase terendah masih berada di Povinsi Nusa Tenggara Timur (5.50 persen), kemudian naik Gorontalo (4,24 persen). (uma/gir/jpnn)
Papua Barat (2,42 persen) dan Kalimantan Barat (1,49 persen).

Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Bahaudin Manik  didampingi ketua panitia UN Henri S. Siregar mengakui kelulusan UN 2012 di Sumut
SMA sebesar 99.88 persen dan SMK 99.87 persen.

“Adapun persentase tingkat kelulusan siswa SMA/MA di Sumut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yang mana untuk tahun 2012, dari jumlah peserta 120.090 siswa, meraih tingkat kelulusan mencapai 99.88 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni 99.79 peresn  dengan perentase peningkatan sebesar 0.08 persen. Sedangkan untuk SMK, dengan jumlah peserta UN sebanyak 72.504 peserta, meraih persentase kelulusan sebesar 99.87 persen atau naik dari tahun sebelumnya yakni 99.67 persen dengan mengalami peningkatan sebesar 0.20 persen,” terangnya.

Selain itu Bahaudin menyebutkan ada 2 sekolah di Sumut yang mengalami kegagalan UN 100 persen atau tidak ada siswanya yang lulus.
Kedua sekolah tersebut yakni SMA Dorema di Medan serta salah satunya Madrasah Aliyah (MA) yang terdapat di Kabupaten Langkat.
Disinggung perihal 2 sekolah yang siswanya seluruhnya tidak lulus, Manik mengatakan khusus untuk kedua sekolah tersebut memang jumlah siswanya masing masing di SMA Dorema sebanyak 4 siswa sedangkan untuk MA yang di Langkat tersebut hanya berjumlah 11 siswa. “Ya, siswa yang jadi peserta UN di kedua sekolah tersebut hanya berjumlah 4 dan 11 siswa jadi sewaktu dinyatakan tidak lulus maka karena jumlahnya segitu yang tidak lulus ya, dibilanglah 1 sekolah tidak lulus, “ungkapnya di akhir pertemuan. (gir/uma)

Masih Tempati Peringkat Lima Besar Kelulusan Terbaik

JAKARTA-Sumatera Utara (Sumut) boleh berbangga. Meski tidak menduduki peringkat pertama, namun masih mampu menempati urutan lima besar kelulusan terbaik tingkat siswa SMA dari 33 provinsi di Indonesia. Namun sayangnya keberhasilan masih tercoreng dengan adanya dua sekolah dimana siswanya 100 persen tidak lulus.

Demikian data yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta, Jumat (25/5). Sumut berada di urutan kelima tingkat SMA, setelah tercatat hanya terdapat 147 siswa atau 0,12 persen yang tidak lulus ujian nasional (UN). Sementara tingkat kelulusan dari 120.090 siswa yang mengikuti ujian, mencapai 99,88 persen dengan nilai yang cukup baik. Memang ketika bicara persentase, angka kelulusan ini sebenarnya jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 99,79 persen.

Namun sayangnya sebagaimana dikemukakan Mendiknas Muhammad Nuh, masih terdapat sekolah 100 persen siswanya tidak lulus UN. Diantaranya SMA Dorema yang terdapat di Medan. Empat siswa peserta UN di sekolah ini tidak lulus semua. Maka kami sarankan bergabung dengan sekolah lain, mengingat jumlah siswanya juga hanya empat orang. Selain SMA Dorema, terdapat tiga sekolah lain, salah satunya SMA Serawai di Kota Langkat. Hampir semua siswa kompetensi nilainya rendah.

Menurut Nuh, ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab ketidaklulusan para siswa dari kedua sekolah tersebut. Diantaranya, kemungkinan disebabkan karena nilai rata-rat yang diperoleh dibawah 5,5. Atau bisa juga dikarenakan salah satu atau lebih nilai mata pelajaran, bernilai kurang dari empat. “Tapi mungkin bisa juga karena nilai ujian sekolah siswa tidak lengkap.” Untuk SMA Dorema sendiri setelah dianalisis menurut Nuh, penyebab ketidaklulusan karena rata-rata disebabkan nilai matematika dan Bahasa Inggrisnya sangat kecil. Selain itu, Guru yang mengajar pun tidak sesuai latar belakang pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan. Guru-guru tersebut juga belum memperoleh sertifikasi.
Mengatasi hal ini, Kemendikbud kini tengah menyiapkan sejumlah langkah. Diantaranya program pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan sertifikasi bagi seluruh guru mata pelajaran. Juga penugasan guru sesuai latar belakang, dan meningkatkan sarana dan prasana seperti laboratorium dan perpustakaan.

Langkah lainnya, Kemendikbud juga kemungkinan akan menggabungkan sekolah tersebut dengan sekolah lainnya. Karena dipastikan jumlah siswa di SMA Dorema sendiri sangat sedikit.
Selain SMA Dorema dan Serawai, dua sekolah lain yang juga 100 persen siswanya tidak lulus, terdapat Maluku Utara dan satu lagi di Sulawesi Tenggara. Pengumuman kelulusan UN bagi siswa SMA sederajat ini sendiri, sedianya baru akan diumumkan pada Sabtu (26/5). Namun meski demikian, dari catatan yang terlihat, dinyatakan Jawa Timur berada di ranking pertama, setelah berhasil mencatatkan hanya 0,07 persen siswa yang tidak lulus. Berturut-turut kemudian Sulawesi Utara (0.09 persen), Bali (0,10 persen) dan Jawa Barat (0,10 persen). Sementara itu daerah dengan persentase terendah masih berada di Povinsi Nusa Tenggara Timur (5.50 persen), kemudian naik Gorontalo (4,24 persen). (uma/gir/jpnn)
Papua Barat (2,42 persen) dan Kalimantan Barat (1,49 persen).

Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Bahaudin Manik  didampingi ketua panitia UN Henri S. Siregar mengakui kelulusan UN 2012 di Sumut
SMA sebesar 99.88 persen dan SMK 99.87 persen.

“Adapun persentase tingkat kelulusan siswa SMA/MA di Sumut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yang mana untuk tahun 2012, dari jumlah peserta 120.090 siswa, meraih tingkat kelulusan mencapai 99.88 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni 99.79 peresn  dengan perentase peningkatan sebesar 0.08 persen. Sedangkan untuk SMK, dengan jumlah peserta UN sebanyak 72.504 peserta, meraih persentase kelulusan sebesar 99.87 persen atau naik dari tahun sebelumnya yakni 99.67 persen dengan mengalami peningkatan sebesar 0.20 persen,” terangnya.

Selain itu Bahaudin menyebutkan ada 2 sekolah di Sumut yang mengalami kegagalan UN 100 persen atau tidak ada siswanya yang lulus.
Kedua sekolah tersebut yakni SMA Dorema di Medan serta salah satunya Madrasah Aliyah (MA) yang terdapat di Kabupaten Langkat.
Disinggung perihal 2 sekolah yang siswanya seluruhnya tidak lulus, Manik mengatakan khusus untuk kedua sekolah tersebut memang jumlah siswanya masing masing di SMA Dorema sebanyak 4 siswa sedangkan untuk MA yang di Langkat tersebut hanya berjumlah 11 siswa. “Ya, siswa yang jadi peserta UN di kedua sekolah tersebut hanya berjumlah 4 dan 11 siswa jadi sewaktu dinyatakan tidak lulus maka karena jumlahnya segitu yang tidak lulus ya, dibilanglah 1 sekolah tidak lulus, “ungkapnya di akhir pertemuan. (gir/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/