29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

4 Jaksa Lolos Seleksi Administrasi

Calon Pimpinan KPK

JAKARTA- Tiga calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil melewati seleksi tahap administrasi. Mereka adalah mantan Kajati Jawa Timur Zulkarnaen, mantan Kajari Poso KRH Badri, dan Kajati Sumatera Barat Bagindo Fahmi.

“Kami berdoa teman-teman lolos sampai seterusnya agar di KPK ada perwakilan penegak hukum,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapspenkum) Kejagung Noor Rachmad di Jakarta, kemarin (25/6).

Noor mengungkapkan, komitmen KPK dan Kejagung sejatinya sama. Yakni memberantas korupsi. Karena itu, dia yakin lolosnya para jaksa ke tahap selanjutnya justru akan memperkuat KPK. Dia menampik anggapan bahwa para jaksa yang mendaftar ke KPK adalah untuk “mengkondisikan” KPK.

“Tidak ada itu semua. Sama sekali tidak ada kecemburuan antarpenegak hukum. Kita semua sama-sama menegakkan hukum. Kalau Kejagung terwakili kan KPK akan lebih kuat,” kata mantan Kajati Gorontalo ini. Selain itu, calon dari jaksa lebih unggul karena memiliki pemahaman praktis dalam pemberantasan korupsi.

Di bagian lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kinerja panita seleksi pimpinan KPK yang selama ini tengah bekerja untuk memilih delapan calon pimpinan KPK sampai pada tahap administrasi. “Saya lihat integritas pansel selama ini bagus. Jadi siapapun nanti yang dipilih, itu memang terbaik,” katanya Mahfud.

Dia juga berharap kepada siapapun yang terpilih nanti agar semakin memperkuat KPK. Selain itu, para pimpinan KPK nantinya tidak perlu minder dengan anggapan bahwa KPK banyak yang mengintervensi. “Saya tahu selama ini KPK memang sangat berhati-hati. Sebab, kalau sudah menersangkakan orang tidak boleh mundur,” imbuhnya.
Mahfud lalu berpesan agar semua orang-orang yang dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi mempersiapkan sebaik-baiknya dalam menghadapi rangkaian tes di tahap selanjutnya. Dia lantas menyoroti orang-orang yang pernah gagal dalam proses seleksi pimpunan KPK dalam periode sebelumnya.

Bambang Widjojanto misalnya. Mahfud berharap agar pria yang akrab disapa BW ini mendapatkan prioritas tersendiri dari pansel. Menurutnya BW adalah salah satu kandidat yang terbaik. Dia mengaku sudah mengenal BW sejak muda saat masih bekecimpung di dunia lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Lembaga Bantuan  Hukum (LBH).

“Dia punya integritas yang baik dan pemberani. Orang-orang seperti dia yang kita butuhkan,” ucapnya. Nah untuk itu, Mahfud berharap agar pansel memberikan prioritas kepada BW. Apalagi dalam seleksi pimpinan KPK pada periode sebelumnya BW selalu lolos di tes yang dilakukan pansel dan selalu gagal saat di DPR. “Ini kan menimbulkan image DPR takut dengan BW,” ucapnya.

Seperti yang diketahui, Jumat (24/6) lalu Pansel pimpinan KPK mengumumkan ada 142 nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Semua peserta yang lolos itu akan menjalani ujian makalah pribadi dan makalah kompetensi yang akan dilaksanakan pada Senin 25 Juli mendatang. (aga/kuh/dim/jpnn)

Calon Pimpinan KPK

JAKARTA- Tiga calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil melewati seleksi tahap administrasi. Mereka adalah mantan Kajati Jawa Timur Zulkarnaen, mantan Kajari Poso KRH Badri, dan Kajati Sumatera Barat Bagindo Fahmi.

“Kami berdoa teman-teman lolos sampai seterusnya agar di KPK ada perwakilan penegak hukum,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapspenkum) Kejagung Noor Rachmad di Jakarta, kemarin (25/6).

Noor mengungkapkan, komitmen KPK dan Kejagung sejatinya sama. Yakni memberantas korupsi. Karena itu, dia yakin lolosnya para jaksa ke tahap selanjutnya justru akan memperkuat KPK. Dia menampik anggapan bahwa para jaksa yang mendaftar ke KPK adalah untuk “mengkondisikan” KPK.

“Tidak ada itu semua. Sama sekali tidak ada kecemburuan antarpenegak hukum. Kita semua sama-sama menegakkan hukum. Kalau Kejagung terwakili kan KPK akan lebih kuat,” kata mantan Kajati Gorontalo ini. Selain itu, calon dari jaksa lebih unggul karena memiliki pemahaman praktis dalam pemberantasan korupsi.

Di bagian lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kinerja panita seleksi pimpinan KPK yang selama ini tengah bekerja untuk memilih delapan calon pimpinan KPK sampai pada tahap administrasi. “Saya lihat integritas pansel selama ini bagus. Jadi siapapun nanti yang dipilih, itu memang terbaik,” katanya Mahfud.

Dia juga berharap kepada siapapun yang terpilih nanti agar semakin memperkuat KPK. Selain itu, para pimpinan KPK nantinya tidak perlu minder dengan anggapan bahwa KPK banyak yang mengintervensi. “Saya tahu selama ini KPK memang sangat berhati-hati. Sebab, kalau sudah menersangkakan orang tidak boleh mundur,” imbuhnya.
Mahfud lalu berpesan agar semua orang-orang yang dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi mempersiapkan sebaik-baiknya dalam menghadapi rangkaian tes di tahap selanjutnya. Dia lantas menyoroti orang-orang yang pernah gagal dalam proses seleksi pimpunan KPK dalam periode sebelumnya.

Bambang Widjojanto misalnya. Mahfud berharap agar pria yang akrab disapa BW ini mendapatkan prioritas tersendiri dari pansel. Menurutnya BW adalah salah satu kandidat yang terbaik. Dia mengaku sudah mengenal BW sejak muda saat masih bekecimpung di dunia lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Lembaga Bantuan  Hukum (LBH).

“Dia punya integritas yang baik dan pemberani. Orang-orang seperti dia yang kita butuhkan,” ucapnya. Nah untuk itu, Mahfud berharap agar pansel memberikan prioritas kepada BW. Apalagi dalam seleksi pimpinan KPK pada periode sebelumnya BW selalu lolos di tes yang dilakukan pansel dan selalu gagal saat di DPR. “Ini kan menimbulkan image DPR takut dengan BW,” ucapnya.

Seperti yang diketahui, Jumat (24/6) lalu Pansel pimpinan KPK mengumumkan ada 142 nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Semua peserta yang lolos itu akan menjalani ujian makalah pribadi dan makalah kompetensi yang akan dilaksanakan pada Senin 25 Juli mendatang. (aga/kuh/dim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/