26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Gayatri Wailissa, Ikon Anti Minder

Gayatri Wailissa. Foto: dok.JPNN
Gayatri Wailissa. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gayatri Wailissa yang juga duta ASEAN dari Indonesia telah meninggal dunia pada Kamis (23/10) lalu.

Gayatri merupakan anak ajaib yang menguasai 13 bahasa asing tanpa kursus. Ia lahir dari keluarga biasa di Ambon, namun mampu membuktikan semua itu bukan kendala.

Hal itu disampaikan Hariqo Wibawa Satria dari Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS – @ASEANcom2015) dalam diskusi “Desa Menghadapi Pasar Bebas Asean 2015 di Desa Bojong Jengkol, Ciampea, Bogor, kemarin, Sabtu (25/10).

Kegiatan ini diadakan BEM FIKOM, Unv Persada Indonesia (UPI-YAI), dihadiri 140 orang. Peserta juga berfoto bersama dengan tulisan “Selamat Jalan Gayatri, Kamu Membuat Kami Yakin”.

“Gayatri adalah ikon anti minder bagi anak-anak muda Indonesia, kalau merujuk pada pembukaan UUD 1945, Indonesia dilahirkan dengan tujuan bersaing di dunia, bukan sekedar di ASEAN,” lanjut Hariqo  yang juga aktif di Kwarnas Pramuka ini.

Pembicara lainnya Edrida Pulungan menjelaskan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia tentang negara-negara ASEAN sangat minim.

“Kita pasti kalah di ASEAN tanpa mengetahui kekuatan lawan,” kata Edrida yang sudah menulis 13 buku ini. (wid/RMOL)

Gayatri Wailissa. Foto: dok.JPNN
Gayatri Wailissa. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gayatri Wailissa yang juga duta ASEAN dari Indonesia telah meninggal dunia pada Kamis (23/10) lalu.

Gayatri merupakan anak ajaib yang menguasai 13 bahasa asing tanpa kursus. Ia lahir dari keluarga biasa di Ambon, namun mampu membuktikan semua itu bukan kendala.

Hal itu disampaikan Hariqo Wibawa Satria dari Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS – @ASEANcom2015) dalam diskusi “Desa Menghadapi Pasar Bebas Asean 2015 di Desa Bojong Jengkol, Ciampea, Bogor, kemarin, Sabtu (25/10).

Kegiatan ini diadakan BEM FIKOM, Unv Persada Indonesia (UPI-YAI), dihadiri 140 orang. Peserta juga berfoto bersama dengan tulisan “Selamat Jalan Gayatri, Kamu Membuat Kami Yakin”.

“Gayatri adalah ikon anti minder bagi anak-anak muda Indonesia, kalau merujuk pada pembukaan UUD 1945, Indonesia dilahirkan dengan tujuan bersaing di dunia, bukan sekedar di ASEAN,” lanjut Hariqo  yang juga aktif di Kwarnas Pramuka ini.

Pembicara lainnya Edrida Pulungan menjelaskan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia tentang negara-negara ASEAN sangat minim.

“Kita pasti kalah di ASEAN tanpa mengetahui kekuatan lawan,” kata Edrida yang sudah menulis 13 buku ini. (wid/RMOL)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/