25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

66 Warga Negara China Ditangkap Polda Metrojaya

TANGKAP: Puluhan warga negara  China ditangkap di kawsan Slipi Jakarta. Mereka diduga melakukan penipuan.
istimewa
TANGKAP: Puluhan warga negara China ditangkap di kawsan Slipi Jakarta. Mereka diduga melakukan penipuan. istimewa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan Polda Metro Jaya menggeledah rumah mewah di 6 lokasi di Jakarta dan Tangerang. Dari enam lokasi itu polisi mengamankan puluhan WN China yang diduga melakukan penipuan (fraud communication).

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan menjelaskan, pengungkapan kasus bermula dari informasi Kedutaan Besar China.

“Kedutaan Besar China menginformasikan adanya jaringan tindak pidana fraud communication yang ada di Indonesia,” jelas Kombes Iwan kepada wartawan di Slipi, Jakarta Barat, Senin (25/11).

Polisi kemudian membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. Polisi kemudian menganalisis data-data hingga akhirnya menemukan posisi para pelaku.

“Dari data-data yang disampaikan kepada kami ada kurang lebih ada 12 titik, kemudian dari hasil penyelidikan kami kita tentukan ada sekitar 7 lokasi yang diduga kuat berada para tersangka,” jelas Iwan.

Tujuh lokasi para pelaku ini diketahui, 6 di antaranya di kawasan Jakarta dan Tangerang. Sedangkan 1 lokasi lainnya ada di Malang, Jawa Timur.

“Ada beberapa barang bukti lain seperti komputer, ada HP, paspor, kartu identitas,” cetusnya.

Iwan melanjutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut. Polisi masih mencari keberadaan para pelaku lainnya di beberapa titik, salah satunya di Jatim.

“Ini kita masih dalam penyelidikan kita, apakah setiap TKP ini ada kaitannya atau tidak. Yang pasti saat ini barbuk dan tersangka sudah kami amankan,” tandas Iwan.

Lalu, apa alasan para tersangka melakukan operasinya di Indonesia?

“Ya itu nanti akan kita cek dari hasil pemeriksaannya,” jawab Iwan.

Pemeriksaan polisi terhadap para pelaku sedikit terkendala bahasa. Para pelaku tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia.

“Saat ini kan mereka warga negara asing, kita perlu penerjemah untuk melakukan pemeriksaan untuk lebih jelas nanti kita akan informasikan ke rekan-rekan,” jelas Iwan.

Polisi juga masih mendalami bagaimana mereka bisa masuk ke Indonesia. Polisi akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi terkait para pelaku.

“Belum sampai situ. Saat ini kan kita baru dapat mengamankan tersangka dan barbuk, namun untuk pemeriksaan baru akan kita lakukan setelah ini dengan didampingi oleh penerjemah,” tuturnya. (dtc/ram)

TANGKAP: Puluhan warga negara  China ditangkap di kawsan Slipi Jakarta. Mereka diduga melakukan penipuan.
istimewa
TANGKAP: Puluhan warga negara China ditangkap di kawsan Slipi Jakarta. Mereka diduga melakukan penipuan. istimewa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan Polda Metro Jaya menggeledah rumah mewah di 6 lokasi di Jakarta dan Tangerang. Dari enam lokasi itu polisi mengamankan puluhan WN China yang diduga melakukan penipuan (fraud communication).

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan menjelaskan, pengungkapan kasus bermula dari informasi Kedutaan Besar China.

“Kedutaan Besar China menginformasikan adanya jaringan tindak pidana fraud communication yang ada di Indonesia,” jelas Kombes Iwan kepada wartawan di Slipi, Jakarta Barat, Senin (25/11).

Polisi kemudian membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. Polisi kemudian menganalisis data-data hingga akhirnya menemukan posisi para pelaku.

“Dari data-data yang disampaikan kepada kami ada kurang lebih ada 12 titik, kemudian dari hasil penyelidikan kami kita tentukan ada sekitar 7 lokasi yang diduga kuat berada para tersangka,” jelas Iwan.

Tujuh lokasi para pelaku ini diketahui, 6 di antaranya di kawasan Jakarta dan Tangerang. Sedangkan 1 lokasi lainnya ada di Malang, Jawa Timur.

“Ada beberapa barang bukti lain seperti komputer, ada HP, paspor, kartu identitas,” cetusnya.

Iwan melanjutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut. Polisi masih mencari keberadaan para pelaku lainnya di beberapa titik, salah satunya di Jatim.

“Ini kita masih dalam penyelidikan kita, apakah setiap TKP ini ada kaitannya atau tidak. Yang pasti saat ini barbuk dan tersangka sudah kami amankan,” tandas Iwan.

Lalu, apa alasan para tersangka melakukan operasinya di Indonesia?

“Ya itu nanti akan kita cek dari hasil pemeriksaannya,” jawab Iwan.

Pemeriksaan polisi terhadap para pelaku sedikit terkendala bahasa. Para pelaku tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia.

“Saat ini kan mereka warga negara asing, kita perlu penerjemah untuk melakukan pemeriksaan untuk lebih jelas nanti kita akan informasikan ke rekan-rekan,” jelas Iwan.

Polisi juga masih mendalami bagaimana mereka bisa masuk ke Indonesia. Polisi akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi terkait para pelaku.

“Belum sampai situ. Saat ini kan kita baru dapat mengamankan tersangka dan barbuk, namun untuk pemeriksaan baru akan kita lakukan setelah ini dengan didampingi oleh penerjemah,” tuturnya. (dtc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/