25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Wagub DKI Mendadak Mundur

Ajukan ke Mendagri Tanggal 11-11-2011 Jam 11.00 WIB

JAKARTA-Entah apa yang sebenarnya dipikirkan Prijanto. Yang jelas saat menggelar jumpa pers untuk menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat itu sempat menangis.

Air mata itu tumpah setelah Prijanto mengatakan dirinya sudah tidak merasa berat meninggalkan jabatan DKI-2. Mantan Asisten Teritorial KSAD itu juga mengatakan hubungan dirinya dengan Gubernur Fauzi Bowo sebenarnya baik-baik, walau dalam implementasi sering berbeda. Tetapi sejauh ini, Prijanto tak juga kunjung mengungkapkan alasan utama ketidakcocokan dirinya dengan Fauzi Bowo.

“Saya mundur untuk kebaikan. Media tidak usah mikir macem-macem dan membesar-bearkan,” ujar Prijanto di lokasi jumpa pers, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu siang (25/12).

Namun, ada beberapa kalimat Prijanto yang dapat diartikan sebagai sindiran untuk Fauzi Bowo, walaupun ia tak menyebut nama. Misalnya, Prijanto mengatakan selama ini dirinya tidak mau banyak diekspose.

“Saya jarang gendong-gendong anak yatim piatu lalu difoto dan masuk koran. Tidak pernah. Saya tidak banyak di luar. Saya banyak di dalam,” katanya lagi. “Benang yang bengkok saya luruskan,” sambungnya.

Keputusan Prijanto untuk mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta bukanlah keputusan reaksioner atau upaya pencitraan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Keputusan ini sudah dipikirkan sejak dua tahun yang lalu.
“Lama-kelamaan tekad meninggalkan jabatan DKI-2 itu makin bulat. Jujur saya katakan, saya sudah bilang langsung ke Menteri Dalam Negeri, untuk mundur dari jabatan wagub,” tegas Prijanto.

Prijanto pun mengisahkan bahwa rencana pengunduran dirinya dilakukan sejak bulan lalu. Prijanto mengatakan, pada tanggal 10 November 2011, ia berencana untuk langsung menemui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Pertemuan ini dilakukan sebagai ajang curhat dan menceritakan niatnya tersebut. Ia kemudian membuat janji untuk bertemu sekitar jam 14.00 WIB atau 15.00 WIB. Namun pertemuan itu akhirnya batal, lantaran Mendagri dipanggil wapres. Pertemuan pun akhirnya diundur.

Prijanto kemudian menceritakan, pertemuan tersebut di-reschedulle keesokan, yakni pada tanggal 11 November 2011, sekitar pukul jam 11.

“Ketika itu, keputusan politik pribadi saya pun saya sampaikan kepada Mendagri (Gamawan Fauzi),” lanjut purnawirawan Angkatan Darat berpangkat Mayjen ini.

“Tak disangka, tanggalnya antik ketika memutuskan mundur dari jabatan wagub DKI, tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 jam 11 di ruang mendagri,” lanjut Prijanto.

Walau Mendagri sempat mengatakan sebaiknya dipikirkan kembali, namun akhirnya permintaan Prijanto dikabulkan. Prijanto pun mengucapkan terimakasih kepada Mendagri.
Prijanto yang sudah bulat tekadnya pun menceritakan baru mengirimkan surat resmi pengunduran diri pada tanggal 23 Desember 2011 lalu.

“Saya kirim surat ke mendagri, mengapa tanggal itu? Karena itu tanggal Ultah anak saya yang kedua, saya juga suka tanggalnya,” ungkap Prijanto.

Surat tembusannya pun, imbuh Prijanto, sudah dikirim kemarin pada tanggal 24 Desember melalui Sekretaris Pimpinan Kementerian Dalam Negeri.

Dijelaskannya, saat itu ada dua kelompok, ada kelompok yang setuju ada pula yang tidak. Kelompok pertama, kata Prijanto, setuju dirinya mundur. “Senior, pengamat, dan sahabat-sahabat saya menilai saya terlampau sabar,” kata Prijanto.

Dijelaskannya ada satu kelompok yang mendesak dirinya untuk tidak mundur, karena sedikit banyak menganggap dirinya masih bermanfaat. “Desakan ini membuat saya tidak mundur. Saya nggak ngerti bermanfaat atau tidak, saya kerjalah sebagai Wagub sampai saat ini,” ucap Prijanto.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku telah menerima kabar pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Meski menyayangkan pengunduran diri Prijanto, namun Fauzi Bowo tetap menghormati keputusan tersebut.
Pengunduran diri Wagub Prijanto yang masa jabatannya akan habis pada bulan Oktober 2012 mendatang, disayangkan banyak kalangan, termasuk Gubernur Fauzi Bowo. Namun meski menyayangkan pengunduran Prijanto, Fauzi Bowo mengaku menghormati keputusan Wakil Gubernur yang telah hampir lima tahun mendaminginya itu.

“Saya menyayangkan pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Tapi saya tetap menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan matang-matang,” kata Fauzi Bowo saat dijumpai di Jakarta, Minggu (25/12).

Foke, demikian sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan selanjutnya, pengunduran Wagub, akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita menerima pengunduran diri Wagub dan akan memproses permitaan tersebut,” jelas Foke.
Sementara itu, Foke mengatakan dirinya akan terus melakukan tugasnya sebagai Gubernur yang dipilih rakyat. (alt/aln/rm/net/bbs)

Ajukan ke Mendagri Tanggal 11-11-2011 Jam 11.00 WIB

JAKARTA-Entah apa yang sebenarnya dipikirkan Prijanto. Yang jelas saat menggelar jumpa pers untuk menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat itu sempat menangis.

Air mata itu tumpah setelah Prijanto mengatakan dirinya sudah tidak merasa berat meninggalkan jabatan DKI-2. Mantan Asisten Teritorial KSAD itu juga mengatakan hubungan dirinya dengan Gubernur Fauzi Bowo sebenarnya baik-baik, walau dalam implementasi sering berbeda. Tetapi sejauh ini, Prijanto tak juga kunjung mengungkapkan alasan utama ketidakcocokan dirinya dengan Fauzi Bowo.

“Saya mundur untuk kebaikan. Media tidak usah mikir macem-macem dan membesar-bearkan,” ujar Prijanto di lokasi jumpa pers, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu siang (25/12).

Namun, ada beberapa kalimat Prijanto yang dapat diartikan sebagai sindiran untuk Fauzi Bowo, walaupun ia tak menyebut nama. Misalnya, Prijanto mengatakan selama ini dirinya tidak mau banyak diekspose.

“Saya jarang gendong-gendong anak yatim piatu lalu difoto dan masuk koran. Tidak pernah. Saya tidak banyak di luar. Saya banyak di dalam,” katanya lagi. “Benang yang bengkok saya luruskan,” sambungnya.

Keputusan Prijanto untuk mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta bukanlah keputusan reaksioner atau upaya pencitraan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Keputusan ini sudah dipikirkan sejak dua tahun yang lalu.
“Lama-kelamaan tekad meninggalkan jabatan DKI-2 itu makin bulat. Jujur saya katakan, saya sudah bilang langsung ke Menteri Dalam Negeri, untuk mundur dari jabatan wagub,” tegas Prijanto.

Prijanto pun mengisahkan bahwa rencana pengunduran dirinya dilakukan sejak bulan lalu. Prijanto mengatakan, pada tanggal 10 November 2011, ia berencana untuk langsung menemui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Pertemuan ini dilakukan sebagai ajang curhat dan menceritakan niatnya tersebut. Ia kemudian membuat janji untuk bertemu sekitar jam 14.00 WIB atau 15.00 WIB. Namun pertemuan itu akhirnya batal, lantaran Mendagri dipanggil wapres. Pertemuan pun akhirnya diundur.

Prijanto kemudian menceritakan, pertemuan tersebut di-reschedulle keesokan, yakni pada tanggal 11 November 2011, sekitar pukul jam 11.

“Ketika itu, keputusan politik pribadi saya pun saya sampaikan kepada Mendagri (Gamawan Fauzi),” lanjut purnawirawan Angkatan Darat berpangkat Mayjen ini.

“Tak disangka, tanggalnya antik ketika memutuskan mundur dari jabatan wagub DKI, tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 jam 11 di ruang mendagri,” lanjut Prijanto.

Walau Mendagri sempat mengatakan sebaiknya dipikirkan kembali, namun akhirnya permintaan Prijanto dikabulkan. Prijanto pun mengucapkan terimakasih kepada Mendagri.
Prijanto yang sudah bulat tekadnya pun menceritakan baru mengirimkan surat resmi pengunduran diri pada tanggal 23 Desember 2011 lalu.

“Saya kirim surat ke mendagri, mengapa tanggal itu? Karena itu tanggal Ultah anak saya yang kedua, saya juga suka tanggalnya,” ungkap Prijanto.

Surat tembusannya pun, imbuh Prijanto, sudah dikirim kemarin pada tanggal 24 Desember melalui Sekretaris Pimpinan Kementerian Dalam Negeri.

Dijelaskannya, saat itu ada dua kelompok, ada kelompok yang setuju ada pula yang tidak. Kelompok pertama, kata Prijanto, setuju dirinya mundur. “Senior, pengamat, dan sahabat-sahabat saya menilai saya terlampau sabar,” kata Prijanto.

Dijelaskannya ada satu kelompok yang mendesak dirinya untuk tidak mundur, karena sedikit banyak menganggap dirinya masih bermanfaat. “Desakan ini membuat saya tidak mundur. Saya nggak ngerti bermanfaat atau tidak, saya kerjalah sebagai Wagub sampai saat ini,” ucap Prijanto.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku telah menerima kabar pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Meski menyayangkan pengunduran diri Prijanto, namun Fauzi Bowo tetap menghormati keputusan tersebut.
Pengunduran diri Wagub Prijanto yang masa jabatannya akan habis pada bulan Oktober 2012 mendatang, disayangkan banyak kalangan, termasuk Gubernur Fauzi Bowo. Namun meski menyayangkan pengunduran Prijanto, Fauzi Bowo mengaku menghormati keputusan Wakil Gubernur yang telah hampir lima tahun mendaminginya itu.

“Saya menyayangkan pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Tapi saya tetap menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan matang-matang,” kata Fauzi Bowo saat dijumpai di Jakarta, Minggu (25/12).

Foke, demikian sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan selanjutnya, pengunduran Wagub, akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita menerima pengunduran diri Wagub dan akan memproses permitaan tersebut,” jelas Foke.
Sementara itu, Foke mengatakan dirinya akan terus melakukan tugasnya sebagai Gubernur yang dipilih rakyat. (alt/aln/rm/net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/