30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jejak Pengebom Terus Diburu

JAKARTA- Tim khusus Densus 88 Mabes Polri  terus mengejar jaringan pengebom buku Utan Kayu. Sudah 11 hari sejak pengiriman paket maut ke empat tokoh  15 Maret lalu. Empat sasaran kelompok ini adalah Ulil Abshar Abdala, Gories Mere, Yapto Soeryosumarno, dan Ahmad Dhani.

Teknik penyelidikan yang digunakan merujuk pada bom signature (ciri khas bom), identifikasi kurir, dan pemeriksaan saksi mata. Keterangan yang diperoleh dari para mantan teroris yang kini mendekam di tahanan juga semakin memperjelas arah pengungkapan kasus.  “Persentasenya sudah 80 persen, sebentar lagi akan terungkap,” kata seorang perwira analis yang ikut dalam penyelidikan kasus ini kemarin (26/03). Meski hari Sabtu, seluruh tim terus bekerja. Satu unit, yakni crisis response team (crt) unit dibekali dengan peralatan taktis siap sergap juga sudah disiagakan.  Dalam setiap penangkapan tersangka teror, tim yang bergerak di garda depan adalah CRT. Sedangkan, para pemburu biasanya justru akan ‘menghilang’ sementara waktu untuk mengaburkan identitas mereka. Dari hasil analisa bentuk, bahan, dan rakitan bom, tipe bom buku adalah pekerjaan kelompok eks Poso.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menolak berkomentar soal perkembangan penyidikan. “Itu membahayakan tim di lapangan,” kata Boy. (rdl/jpnn)

JAKARTA- Tim khusus Densus 88 Mabes Polri  terus mengejar jaringan pengebom buku Utan Kayu. Sudah 11 hari sejak pengiriman paket maut ke empat tokoh  15 Maret lalu. Empat sasaran kelompok ini adalah Ulil Abshar Abdala, Gories Mere, Yapto Soeryosumarno, dan Ahmad Dhani.

Teknik penyelidikan yang digunakan merujuk pada bom signature (ciri khas bom), identifikasi kurir, dan pemeriksaan saksi mata. Keterangan yang diperoleh dari para mantan teroris yang kini mendekam di tahanan juga semakin memperjelas arah pengungkapan kasus.  “Persentasenya sudah 80 persen, sebentar lagi akan terungkap,” kata seorang perwira analis yang ikut dalam penyelidikan kasus ini kemarin (26/03). Meski hari Sabtu, seluruh tim terus bekerja. Satu unit, yakni crisis response team (crt) unit dibekali dengan peralatan taktis siap sergap juga sudah disiagakan.  Dalam setiap penangkapan tersangka teror, tim yang bergerak di garda depan adalah CRT. Sedangkan, para pemburu biasanya justru akan ‘menghilang’ sementara waktu untuk mengaburkan identitas mereka. Dari hasil analisa bentuk, bahan, dan rakitan bom, tipe bom buku adalah pekerjaan kelompok eks Poso.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menolak berkomentar soal perkembangan penyidikan. “Itu membahayakan tim di lapangan,” kata Boy. (rdl/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/