JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Polda Papua Irjen Yotje Mende akhirnya mencopot Kapolres Tolikara, Papua AKBP Suroso pascainsiden penyerangan umat muslim yang tengah Salat Idul Fitri. Suroso diganti AKBP Musa Korwa.
Serah terima jabatan dipimpin Waka Polda Papua Brigjen Rudolf Roja di aula Rastra Samara Polda Papua di Jayapura, Senin (27/7).
Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso membenarkan pencopotan itu. “Ya, ya kan hari ini sudah dilakukan oleh Kapoldanya ya,” kata Budi di Mabes Polri, Senin (27/7)
Budi menambahkan, tentunya pergantian itu sudah melalui penilaian Kapolda dan dilaporkan kepada Kapolri. Menurut dia, Kapolda Papua tidak asal mengganti jabatan Kapolres.
“Saya kira tidak asal copot ya, karena pasti ada prosesnya, ada penilaian dan itu pasti dibuat satu timnya pengkajian,” kata dia.
Dia tak menampik bahwa pencopotan ini berkaitan dengan insiden penyerangan saat Salat Idul Fitri, di Tolikara.
“Ya, saya kira bisa saja, dalam pengambilan keputusan ya kan. Itu kan bisa saja ada keteledoran, kelalaian, yang berdampak kepada (peristiwa) kemarin,” katanya.
Namun, kata Buwas, pergantian tidak menjadi permasalahan dan sebagai wujud pertanggungjawaban seorang pimpinan di wilayah. “Tidak ada masalah, itu biasa saja dan itu bagus saya kira,” ungkapnya. (boy/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Polda Papua Irjen Yotje Mende akhirnya mencopot Kapolres Tolikara, Papua AKBP Suroso pascainsiden penyerangan umat muslim yang tengah Salat Idul Fitri. Suroso diganti AKBP Musa Korwa.
Serah terima jabatan dipimpin Waka Polda Papua Brigjen Rudolf Roja di aula Rastra Samara Polda Papua di Jayapura, Senin (27/7).
Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso membenarkan pencopotan itu. “Ya, ya kan hari ini sudah dilakukan oleh Kapoldanya ya,” kata Budi di Mabes Polri, Senin (27/7)
Budi menambahkan, tentunya pergantian itu sudah melalui penilaian Kapolda dan dilaporkan kepada Kapolri. Menurut dia, Kapolda Papua tidak asal mengganti jabatan Kapolres.
“Saya kira tidak asal copot ya, karena pasti ada prosesnya, ada penilaian dan itu pasti dibuat satu timnya pengkajian,” kata dia.
Dia tak menampik bahwa pencopotan ini berkaitan dengan insiden penyerangan saat Salat Idul Fitri, di Tolikara.
“Ya, saya kira bisa saja, dalam pengambilan keputusan ya kan. Itu kan bisa saja ada keteledoran, kelalaian, yang berdampak kepada (peristiwa) kemarin,” katanya.
Namun, kata Buwas, pergantian tidak menjadi permasalahan dan sebagai wujud pertanggungjawaban seorang pimpinan di wilayah. “Tidak ada masalah, itu biasa saja dan itu bagus saya kira,” ungkapnya. (boy/jpnn)