JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ada empat ruas tol baru di Pulau Sumatera yang akan dibuka untuk publik tahun ini. Keempat ruas yang beroperasi ini merupakan bagian dari pembangunan jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Satu diantaranya, ruas Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi Kualatanjung-Pematangsiantar sepanjang 96,5 kilometer.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol ini terhubung dengan kawasan-kawasan produktif sehingga dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk nasional. Menurut Basuki, pengoperasian tol ini merupakan bukti pemerintah bersama pelaku industri jasa konstruksi terus bekerja meski dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Basuki yakin, kehadiran infrastruktur adalah salah satu pilar Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh. Dia berharap, sektor konstruksi dapat terus menjadi salah satu solusi dan tumpuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif, sekaligus memulihkan perekonomian nasional. “Pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan sesuai visi dan misi Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Maju,” kata Basuki.
Tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan sedang berkembang dan perbatasan sehingga bisa mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah.
Adapun keempat jalan tol yang akan beroperasi tersebut yakni, Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi Kualatanjung-Pematangsiantar sepanjang 96,5 kilometer. Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2,5, dan 6 sepanjang 18,8 kilometer. Tol Padang-Pekanbaru Seksi Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer. Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Seksi Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 kilometer.
Sementara, PT Hutama Karya (Persero) akan memperoleh penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah untuk tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani membebani Hutama Karya diperuntukkan dengan target tambahan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) sepanjang 162 kilometer.
Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2022, Hutama Karya telah mengusulkan PMN sebesar Rp31,35 triliun. EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo mengungkapkan, PMN yang diajukan akan digunakan untuk memenuhi pendanaan pembangunan ruas-ruas JTTS, terutama penyelesaian 8 ruas Tahap I.
“Saat ini, Hutama Karya fokus menyelesaikan pembangunan JTTS yang diharapkan mampu memberikan dampak positif secara ekonomi maupun mobilitas terkait pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Pulau Sumatera,” jelas Tjahjo.
Adapun, terkait progres pembangunan JTTS tahap I, Hutama Karya menargetkan penyelesaian konstruksi sejumlah ruas tol. Di antaranya, Tol Sigli – Banda Aceh seksi 2,5 dan 6 sepanjang 19 Km, Tol Binjai-Langsa segmen Binjai-Stabat (12 Km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (40 Km), dan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 Km).
Hingga saat ini, Hutama Karya memperkirakan telah membangun JTTS tahap I sepanjang 1.065 km, meliputi 534 km ruas konstruksi dan 531 km ruas operasi. Ruas yang telah beroperasi secara penuh yakni, Tol Bakauheni– erbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (189 km), Tol Palembang–Indralaya (22 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Pekanbaru–Dumai (132 km), Tol Sigli–Banda Aceh seksi 3 Jantho–Indrapuri (16 km) dan seksi 4 Indrapuri–Blang Bintang (14 km).
Selain itu, saat ini Hutama Karya tengah menggarap konstruksi di delapan ruas JTTS tahap I. Di antaranya, Tol Sigli–Banda Aceh (74 km) dengan total progres konstruksi mencapai 69%, Tol Kisaran–Indrapura (48 km) dengan progres konstruksi 23%. Selanjutnya, tol Kualatanjung–Tebingtinggi–Parapat (143 km) dengan progres konstruksi 82%, Tol Sp Indralaya–Muara Enim seksi Indralaya – Prabumulih (64 km) dengan progres konstruksi 48%. Kemudian, Tol Padang–Sicincin (36 km) dengan progres konstruksi mencapai 43%, Tol Pekanbaru–Pangkalan (64 km) dengan progress konstruksi 33%, Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dengan progres konstruksi 73%, Tol Binjai–Langsa seksi Binjai–Pangkalan Brandan (58 km) dengan progres konstruksi 36%.
26 Warga Dapat Ganti Rugi
Sementara, ada 26 warga yang tanahnya terkena proyek Jalan Tol Binjai-Langsa di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, akan dilakukan ganti kerugian. Pembayarannya akan di sesuaikan dengan kondisi tanah, bangunan, tanaman dan juga surat surat tanahnya.
Hal itu dikatakan A Rahim Lubis, perwakilan pihak panitia pengadaan tanah jalan Tol Binjai-Langsa I dari BPN Provinsi Sumatera Utara, pada rapat musyawarah di kantor Camat Sei Lepan, Kamis (27/8).
Menurutnya, hal ini untuk mewujudkan realisasi jalan Tol Binjai-Langsa I, Pemerintah Pusat melalui Dinas Bina Marga Sumatera Utara hari ini sosialisasi dan musyawarah dengan masyarakat Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. “Tujuan acara ini untuk melakukan musyawarah bentuk ganti kerugian lahan kepada 26 warga sebagai pemilik lahan yang terkena proyek jalan Tol Binjai-Langsa I, begitu juga besaran pembayarannya,” katanya.
Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan SE ketika di konfirmasi mengatakan, nantinya hasil dari musyawarah ganti kerugian pemilik tanah maupun lainnya, diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Terpisah, salah seorang dari perwakilan Dinas Bina Marga Sumut yang namanya tidak untuk di publikasikan mengatakan, bahwa pada intinya 26 warga setuju dengan ganti rugi yang di bayarkan oleh Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) di Bank Mandiri, kata dengan singkat. (kps/bbs)