SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumut dan Aceh masing-masing hanya memiliki satu tokoh yang masuk anggota Kabinet Kerja, yang sudah diumumkan Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta.
Dari Aceh Sofyan Djalil yang diplot untuk mengisi kursi Menko Perekonomian Sofyan Djalil. Dari Sumut, Yasonna Laoy dipercaya menduduki kursi Menteri Hukum dan HAM.
“Politisi profesional yang ahli hukum. Kita harapkan hukum di Indonesia semakin baik,” ujar Jokowi memperkenalkan sosok politisi PDIP asal Nias itu.
Mengenalkan sosok Sofyan Djalil, Jokowi menyebut dia sudah pengalaman. “Beliau dari Aceh, sebagai nahkoda tim ekonomi Kabinet Kerja,” kata Jokowi.
Sedang dari Papua, Yohana Yambise dipercaya menduduki kursi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
”Profesor, guru besar perempuan pertama dari Papua. Aktif di gerakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Jokowi memperkenalkan Yohana Yambise.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Arie Sudjito meyakini, pada akhirnya nanti Jokowi tetap akan memasukkan paling tidak satu tokoh asal Aceh di kabinetnya.
Menurutnya, dalam memilih nama yang akan mengisi kursi menteri, Jokowi pasti juga menggunakan pertimbangan kewilayahan, terutama daerah yang tergolong ‘rawan’, seperti Aceh dan Papua.
”Selain mencari sosok yang bersih dan kompeten, saya yakin Jokowi juga punya sensitivitas pada daerah. Karena yang saya tahu, Jokowi konsen pada daerah-daerah pinggiran seperti Papua, Aceh, NTT, Sulawesi, dan yang lain,” terang Arie kepada koran ini, awal September 2014.
Pengamat politik dari Universitas Nasional Jakarta, Firdaus Syam, juga pernah mengatakan, pertimbangan geopolitik sangat penting lantaran saat ini masih muncul teriakan ketidakadilan yang disuarakan dari beberapa daerah, khususnya Aceh dan Papua.
Untuk itu, lanjut Firdaus, guna menciptakan ‘rasa Indonesia’, maka daerah yang secara geopolitik masih bermasalah, harus diakomodir di kabinet.
”Aceh harus mendapatkan kursi karena memang masih ada masalah. Aceh itu lex specialis. Jokowi-JK harus menjadikan kabinet sebagai salah satu sarana menciptakan kelekatan Aceh dan Papua sebagai bagian dari NKRI,” ujar Firdaus kepada koran ini, medio September 2014. (sam/tom)
Kabinet Kerja Berdasar ‘Asal’ Daerah
Pulau Sumatera
- Menko Perekonomian-Sofjan Djalil (Aceh)
- Menkumham-Yasonna Laoly (Sumut)
- Kepala Bappenas-Andrinof Chaniago (Sumbar)
- Menteri Pertahanan-Ryamidzard Ryacudu (Sumsel)
Pulau Jawa-Bali
- Menteri Koordinator Kemaritiman-Prof Dr Ir Indroyono Soesilo MSc (Jabar)
- Menteri Kelautan dan Perikanan-Susi Pudjiastuti (Jabar)
- Menkominfo-Rudiantara (Jabar)
- Menpan dan RB-Yuddi Chrisnandi (Jabar)
- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi, Menengah dan Dasar-Anies Baswedan (Jabar)
- Menteri Keuangan-Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro (Jakarta)
- Menteri BUMN-Rini Soemarno (Jakarta)
- Menteri Perdagangan-Rahmat Gobel (Jakarta)
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan-Ir Siti Nurbaya (Jakarta)
- Menteri Agraria dan Tataruang-Ferry M Baldan (Jakarta)
- Menko Pembangunan dan SDM-Puan Maharani (Jakarta)
- Menteri Agama-Lukman Hakim Saefuddin (Jakarta)
- Menteri Kesehatan-Nila F Moeloek (Jakarta)
- Menristek-Muhammad Nasir (Jakarta)
- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)-Sudirman Said (Jateng)
- Menteri Koordinator Polhukam-Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno (Jateng)
- Menteri Dalam Negeri-Tjahjo Kumolo (Jateng)
- Menteri Luar Negeri-Retno Lestari Marsudi (Jateng)
- Menteri Ketenagakerjaan-Hanif Dakhiri (Jateng)
- Menteri PU dan Perumahan Rakyat-Basuki Hadi Muljono (Jateng)
- Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi-Marwan Djafar (Jateng)
- Menteri Sekretaris Negara-Prof Dr Pratikno (Jatim)
- Menteri Perhubungan-Ignatius Jonan (Jatim)
- Menteri Pariwisata-Arief Yahya (Jatim)
- Menteri Sosial-Khofifah Indra Parawansa (Jatim)
- Menteri Pemuda dan Olahraga-Imam Nahrawi (Jatim)
- Menteri Koperasi dan UKM-AA Gede Ngurah Puspayoga (Bali)
Indonesia Timur
- Menteri Perindustrian-Saleh Husin (NTT)
- Menteri Pertanian-Amran Sulaiman (Sulsel)
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak-Prof Yohanna Yembise (Papua Barat)