26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Basarnas: Kapal-kapal Pencari AirAsia QZ8501 Butuh Bekal

basarnas air asia
Ilustrasi. FOTO: AFP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya FH Bambang Soelistyo, mengatakan, penarikan unsur TNI dalam operasi pencarian dan pertolongan korban pesawat jatuh AirAsia QZ 8501, didasari hasil evaluasi yang dilakukan TNI dalam beberapa hari terakhir.

Antara lain, selama beberapa hari terakhir tidak ditemukan tambahan korban. Selain itu, pada badan pesawat juga tidak ditemukan adanya jenazah korban lain.

“Karena itu atas dasar evaluasi tersebut, unsur TNI ditarik. Saya berterima kasih pada karena mereka melakukan  skenario yang sudah kita berikan dari tanggal 17 Januari lalu,” katanya di Gedung Basarnas, Kemayoran, Rabu (28/1).

Bambang menegaskan, penarikan unsur TNI sama sekali tidak ada hubungannya dengan operasi pencarian yang masih akan terus dilanjutkan.

“Saya akan jelaskan posisi terakhir kegaduhan informasi publik, setelah ditariknya unsur TNI. Saya perlu sampaikan pada 17 Januari lalu, saya dan tim melakukan koordinasi di Pangkalan Bun (Kalimantan Barat),” katanya.

Ketika itu Bambang mengaku menyampaikan sembilan titik koordinat lengkap daerah pencarian prioritas kedua dengan tiga opsi langkah yang akan dilakukan. Pertama, memberi kesempatan pada unsur TNI melakukan tugas evakuasi, sekaligus angkat badan pesawat kalau ditemukan.

“Opsi kedua, setelah itu kita bisa melakukan pencarian dengan unsur Basarnas, plus potensi yang sudah siap membantu memberi pertolongan, termasuk penyelam tradisional. Yang ketiga, saya datangkan alat dari Batam (untuk mengangkat badan pesawat,red),” katanya.

Atas tiga opsi tersebut, TNI kemudian malakukan tugas yang diberikan sesuai skenario dari tanggal 17 Januari, selama sepuluh hari. Hasilnya, ditemukan tambahan 17 korban. Sementara badan pesawat belum berhasil diangkat.

“Hentikan operasi no way. Kita tetap lanjutkan operasi mulai pagi ini (Rabu,red). Saya beri jeda dua hari, bukan berhenti.  Pertimbangannya anak buah sudah satu bulan laksanakan tugas di laut, kapal-kapal perlu bekal ulang,” katanya. (gir/jpnn)

basarnas air asia
Ilustrasi. FOTO: AFP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya FH Bambang Soelistyo, mengatakan, penarikan unsur TNI dalam operasi pencarian dan pertolongan korban pesawat jatuh AirAsia QZ 8501, didasari hasil evaluasi yang dilakukan TNI dalam beberapa hari terakhir.

Antara lain, selama beberapa hari terakhir tidak ditemukan tambahan korban. Selain itu, pada badan pesawat juga tidak ditemukan adanya jenazah korban lain.

“Karena itu atas dasar evaluasi tersebut, unsur TNI ditarik. Saya berterima kasih pada karena mereka melakukan  skenario yang sudah kita berikan dari tanggal 17 Januari lalu,” katanya di Gedung Basarnas, Kemayoran, Rabu (28/1).

Bambang menegaskan, penarikan unsur TNI sama sekali tidak ada hubungannya dengan operasi pencarian yang masih akan terus dilanjutkan.

“Saya akan jelaskan posisi terakhir kegaduhan informasi publik, setelah ditariknya unsur TNI. Saya perlu sampaikan pada 17 Januari lalu, saya dan tim melakukan koordinasi di Pangkalan Bun (Kalimantan Barat),” katanya.

Ketika itu Bambang mengaku menyampaikan sembilan titik koordinat lengkap daerah pencarian prioritas kedua dengan tiga opsi langkah yang akan dilakukan. Pertama, memberi kesempatan pada unsur TNI melakukan tugas evakuasi, sekaligus angkat badan pesawat kalau ditemukan.

“Opsi kedua, setelah itu kita bisa melakukan pencarian dengan unsur Basarnas, plus potensi yang sudah siap membantu memberi pertolongan, termasuk penyelam tradisional. Yang ketiga, saya datangkan alat dari Batam (untuk mengangkat badan pesawat,red),” katanya.

Atas tiga opsi tersebut, TNI kemudian malakukan tugas yang diberikan sesuai skenario dari tanggal 17 Januari, selama sepuluh hari. Hasilnya, ditemukan tambahan 17 korban. Sementara badan pesawat belum berhasil diangkat.

“Hentikan operasi no way. Kita tetap lanjutkan operasi mulai pagi ini (Rabu,red). Saya beri jeda dua hari, bukan berhenti.  Pertimbangannya anak buah sudah satu bulan laksanakan tugas di laut, kapal-kapal perlu bekal ulang,” katanya. (gir/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/