25 C
Medan
Monday, October 7, 2024

Ini Alasan Jonan Ambil Alih Jembatan Timbang

Foto: dok.JPNN Menhub Ignasius Jonan.
Foto: dok.JPNN
Menhub Ignasius Jonan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan menilai pengelolaan jembatan timbang di bawah dinas perhubungan (Dishub) daerah dan pemerintah daerah (Pemda) tidak berjalan secara maksimal.

Ke depan, Jonan ingin agar pengelolaan jembatan timbang bisa diselaraskan sesuai standar nasional.

“Kita menawarkan dan kalau bisa pengelolaan serta standarisasi seragam secara nasional, supaya jalan semua. Selama ini ada yang jalan, ada yang tidak, ada yang tidak toleransi. Ini harus seragam. Menurut saya (selama ini) tidak seragam,” ungkap Jonan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/1).

Jonan mengatakan bila jembatan timbang dikelola sangat ketat dan tak ada kongkalikong di dalamnya, ia meyakini bisa menghindari kecelakaan di darat lebih besar.

Untuk itu tahun 2016 pihaknya bakal mengambil alih pengelolaan jembatan timbang agar lebih mudah dipantau dan ditertibkan.

“Ini untuk meningkatkan ketahanan jalan supaya tidak terlalu banyak biaya perawatan, karena kalau kelebihan tonase dan berat maka tidak bisa jalan. Tahun depan baru dapat direalisasikan dan rampung. Kalau tahun ini tidak kekejar. Nantinya, dikelola oleh kementerian perhubungan,” paparnya.

Lalu mengapa baru saat ini Kemenhub berencana mengambil alih pengelolaan jembatan timbang? Menanggapi pertanyaan itu, Jonan mengaku tidak tahu. Ia berdalih baru beberapa bulan menjabat sebagai menteri.

“Nggak tahu, saya baru jadi menteri tiga bulan. Itu jawabannya,” cetus mantan Dirut PT KAI ini. (chi/jpnn)

Foto: dok.JPNN Menhub Ignasius Jonan.
Foto: dok.JPNN
Menhub Ignasius Jonan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan menilai pengelolaan jembatan timbang di bawah dinas perhubungan (Dishub) daerah dan pemerintah daerah (Pemda) tidak berjalan secara maksimal.

Ke depan, Jonan ingin agar pengelolaan jembatan timbang bisa diselaraskan sesuai standar nasional.

“Kita menawarkan dan kalau bisa pengelolaan serta standarisasi seragam secara nasional, supaya jalan semua. Selama ini ada yang jalan, ada yang tidak, ada yang tidak toleransi. Ini harus seragam. Menurut saya (selama ini) tidak seragam,” ungkap Jonan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/1).

Jonan mengatakan bila jembatan timbang dikelola sangat ketat dan tak ada kongkalikong di dalamnya, ia meyakini bisa menghindari kecelakaan di darat lebih besar.

Untuk itu tahun 2016 pihaknya bakal mengambil alih pengelolaan jembatan timbang agar lebih mudah dipantau dan ditertibkan.

“Ini untuk meningkatkan ketahanan jalan supaya tidak terlalu banyak biaya perawatan, karena kalau kelebihan tonase dan berat maka tidak bisa jalan. Tahun depan baru dapat direalisasikan dan rampung. Kalau tahun ini tidak kekejar. Nantinya, dikelola oleh kementerian perhubungan,” paparnya.

Lalu mengapa baru saat ini Kemenhub berencana mengambil alih pengelolaan jembatan timbang? Menanggapi pertanyaan itu, Jonan mengaku tidak tahu. Ia berdalih baru beberapa bulan menjabat sebagai menteri.

“Nggak tahu, saya baru jadi menteri tiga bulan. Itu jawabannya,” cetus mantan Dirut PT KAI ini. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/