26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

KPK Sayangkan Partai tak Cegah Nazaruddin

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau disalahkan atas perginya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Singapura pada 23 Mei lalu atau sehari menjelang pencegahannya ke luar negeri. Nazaruddin bisa leluasa pergi ke manapun karena statusnya bukan sebagai tersangka.

“Itu (bepergian ke luar negeri) hak asasinya,” kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di Gedung KPK, kemarin (27/5). KPK mencekal Nazaruddin, kata dia, lantaran keterangannya sangat diperlukan dalam perkara kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011 Palembang.

Apalagi, lanjut Busyro, Nazaruddin beberapa kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan pedas di media terkait pelanggaran-pelanggaran di beberapa instansi pemerintahan. Seperti yang diketahui, beberapa kali pria kelahiran Simalungun itu pernah menyebut bahwa ada banyak sekali penyelewengan di tubuh Kemenpora yang dilakukan Andi Mallarangeng dan adiknya Choel Mallarangeng. Selain itu, Nazaruddin juga pernah mengancam akan membongkar borok di Mahkamah Konstitusi.

“Makanya kami mencekal dia supaya proses pemeriksaannya lancar,” imbuhnya. Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia itu lalu mengatakan jika akhirnya Nazaruddin kabur sehari sebelum surat pencekalannnya keluar itu sudah di luar kemampuan KPK. Menurut Busyro, seharusnya Nazaruddin dengan elegan datang memenuhi panggilan KPK minggu depan. Sebab, lanjutnya, KPK adalah lembaga penegak hukum yang sangat steril dari berbagai kepentingan. Terutama kepentingan politik. “Jadi tidak usah kawatir ada kepentingan lain yang bermain di sini. Saya jamin tidak ada,” tegas Busyro. Mantan ketua Komisi Yudisial itu malah memiliki pandangan tersendiri terkait perginya Nazaruddin ke Singapura. Dia menyayangkan para kader Partai Demokrat yang tidak mencegah agar Nazaruddin tidak bepergian. Menurutnya, jika rekan-rekan di partainya memberikan masukan yang tepat, bisa jadi Nazaruddin masih tetap berada di tanah air dan KPK dengan mudah memeriksanya.

Di bagian lain, Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP PD itu berang terkait komentar sejumlah politisi Demokrat lainnya terkait pencekalan terhadap Nazaruddin. Dia lantas menuding kalau kubu Andi Mallarangeng ikut ‘bermain’ dalam kasus yang menimpa rekan sefraksinya di Komisi III tersebut. “Saya minta, orang-orangnya Andi yang tidak tahu masalah jangan asal ngomong, masak sama kawan sendiri sikapnya seperti itu, tidak punya naluri bela teman,” sesal Ruhut. (dyn/kuh/jpnn)

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau disalahkan atas perginya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Singapura pada 23 Mei lalu atau sehari menjelang pencegahannya ke luar negeri. Nazaruddin bisa leluasa pergi ke manapun karena statusnya bukan sebagai tersangka.

“Itu (bepergian ke luar negeri) hak asasinya,” kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di Gedung KPK, kemarin (27/5). KPK mencekal Nazaruddin, kata dia, lantaran keterangannya sangat diperlukan dalam perkara kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011 Palembang.

Apalagi, lanjut Busyro, Nazaruddin beberapa kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan pedas di media terkait pelanggaran-pelanggaran di beberapa instansi pemerintahan. Seperti yang diketahui, beberapa kali pria kelahiran Simalungun itu pernah menyebut bahwa ada banyak sekali penyelewengan di tubuh Kemenpora yang dilakukan Andi Mallarangeng dan adiknya Choel Mallarangeng. Selain itu, Nazaruddin juga pernah mengancam akan membongkar borok di Mahkamah Konstitusi.

“Makanya kami mencekal dia supaya proses pemeriksaannya lancar,” imbuhnya. Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia itu lalu mengatakan jika akhirnya Nazaruddin kabur sehari sebelum surat pencekalannnya keluar itu sudah di luar kemampuan KPK. Menurut Busyro, seharusnya Nazaruddin dengan elegan datang memenuhi panggilan KPK minggu depan. Sebab, lanjutnya, KPK adalah lembaga penegak hukum yang sangat steril dari berbagai kepentingan. Terutama kepentingan politik. “Jadi tidak usah kawatir ada kepentingan lain yang bermain di sini. Saya jamin tidak ada,” tegas Busyro. Mantan ketua Komisi Yudisial itu malah memiliki pandangan tersendiri terkait perginya Nazaruddin ke Singapura. Dia menyayangkan para kader Partai Demokrat yang tidak mencegah agar Nazaruddin tidak bepergian. Menurutnya, jika rekan-rekan di partainya memberikan masukan yang tepat, bisa jadi Nazaruddin masih tetap berada di tanah air dan KPK dengan mudah memeriksanya.

Di bagian lain, Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP PD itu berang terkait komentar sejumlah politisi Demokrat lainnya terkait pencekalan terhadap Nazaruddin. Dia lantas menuding kalau kubu Andi Mallarangeng ikut ‘bermain’ dalam kasus yang menimpa rekan sefraksinya di Komisi III tersebut. “Saya minta, orang-orangnya Andi yang tidak tahu masalah jangan asal ngomong, masak sama kawan sendiri sikapnya seperti itu, tidak punya naluri bela teman,” sesal Ruhut. (dyn/kuh/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/