JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang menunggu-nunggu pengumuman rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) harus bersabar. Hingga Minggu (27/10) malam, informasi seleksi CPNS tak kunjung dikeluarkan. Padahal rencana semula, pengumuman dilakukan pada Jumat (25/10) pekan lalu.
Bahkan, website untuk pendaftaran CPNS baru, yakni situs sscasn.bkn.go.id memang sudah bisa dibuka, namun hanya terlihat tampilan halaman depan saja. Di sana, terdapat tiga pilihan kategori seleksi, yakni SSCN Papua Barat, SSP3K dan SSCN Dikdin. Akses ke pendaftaran CPNS (jalur umum) hingga tadi malam tidak bisa diakses.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan, pengumuman rekrutmen CPNS baru memang tidak jadi dibuka mulai 25 Oktober. Menurut dia, informasi dibukanya pendaftaran CPNS baru menunggu pengumuman dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). “Nampaknya kawan-kawan di Kementerian PAN-RB harus menyampaikan dulu (informasi rekrutmen CPNS baru, Red) kepada menteri PAN-RB yang baru,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10). Posisi menteri PAN-RB berganti dari Syafruddin ke Tjahjo Kumolo. Pergantian tersebut mungkin saja memengaruhi jadwal rangkaian rekrutmen CPNS baru. Ridwan berharap masyarakat bersabar.
Merujuk timeline rangkaian rekrutmen CPNS baru, jadwal pengumuman penerimaan dilaksanakan pada pekan keempat Oktober. “Pekan keempat Oktober kan sampai minggu depan,” jelasnya.
Ridwan mengatakan, total kuota jalur CPNS adalah 79.768 orang. Perinciannya, instansi pusat 17.519 orang dan instansi daerah 62.249 orang. Meski nama resminya seleksi CPNS 2019, tes berbasis komputer mungkin baru bisa dilaksanakan tahun depan.
Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes Yuti Suhartati menuturkan, ada sekitar 2.230 formasi yang bakal dibuka tahun ini di Kemenkes. Meski belum ditabulasi, Yuti mengatakan, formasi tersebut mayoritas untuk jabatan fungsional dan non kesehatan yang bekerja di lingkungan Kemenkes serta unit pelaksana teknis (UPT). “Jabatan fungsional seperti dokter, perawat, bidan, fisioterapi, dan lainnya. Kalau yang non kesehatan, misalnya, pranata komputer, statistik, dan arsiparis,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengaku masih memerlukan waktu untuk memeriksa kesiapan program rekrutmen CASN.
Hal ini dilakukan agar penerimaan CPNS 2019 benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Tjahjo bilang tak ingin ada rekrutmen berlebih. “Ini sedang saya bahas. Kami seleksi dulu, jangan sampai nanti antara kebutuhan dan droping tidak tepat, kami ingin tepat,” terang Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10) lalu. (jpc/bbs)