27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Luncurkan Biografi, tak Undang SBY

Taufik Kiemas, Siapkan Pesta Ultah ke-70

Pada Senin depan (31/12/12), politikus senior PDIP Taufik Kiemas genap berusia 70 tahun. Pesta ulang tahun (ultah) akan dilangsungkan secara sederhana dan sangat singkat, yakni hanya satu jam. Apa saja persiapan Kiemas menjelang hari istimewanya tersebut?

PRIYO HANDOKO, Jakarta

Soal membangun komunikasi politik ke eksternal, Taufik Kiemas memang paling jago. Berkenaan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke -70, politikus PDIP itu mengambil inisiatif untuk bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

Kiemas secara terpisah menemui SBY dan Boediono dengan didampingi putrinya, Puan Maharani. Sekitar pukul 11.00, Kiemas dan Puan bertemu dengan Boediono terlebih dulu. Baru siangnya, pukul 14.00, mereka melanjutkan sowan ke SBY. Dalam pertemuan itu, Kiemas menyerahkan buku
berjudul Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam, 70 Tahun Taufik Kiemas.

“Buku ini berkaitan dengan ulang tahun saya yang ke-70 tahun,” kata Kiemas setelah menemui SBY di Istana Negara  kemarin (26/12).

Buku itu bercerita mengenai penggalan perjalanan hidup Kiemas dari masa kecil sampai sekarang yang dirangkum oleh beberapa sahabatnya dengan editor Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan. “Buku ini tentang riwayat hidup, perjalanan hidup saya. Biografi. Tapi, yang bikin bukan saya, orang lain,” tegas ketua MPR itu.

Kiemas menjelaskan sengaja mengantarkan buku tersebut.  Sebab, dalam perayaan ultahnya nanti, dia sengaja tidak mengundang SBY dan Boediono. Dia beralasan pesta yang akan diadakan pada 31 Desember di Jakarta itu hanya berlangsung satu jam. “Pestanya biasa-biasa saja, sebentar. Jadi, saya harus datang ke tempat presiden (dan Wapres, Red) untuk memberikan buku sendiri,” katanya.

Keluarga Kiemas terkesan sengaja membatasi jumlah tamu undangan mengingat kondisi fisik Kiemas yang masih gampang ngedrop kalau terlalu lelah. Kedatangan tamu sekelas presiden dan Wapres dengan pengawalan ketat dalam acara ultah dikhawatirkan bisa membuat kondisi Kiemas yang baru saja menjalani perawatan di Singapura itu kembali ngedrop. “Sekarang sudah bisa beraktivitas, tapi tidak bisa lama-lama,” aku Kiemas, lantas tersenyum.

Puan membenarkan, keluarga memang tidak mengundang presiden dan wapres untuk hadir dalam acara ultah ayahnya. “Karena ini memang acara keluarga, terbatas, jadi memang kami tidak mengundang,” kata ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Menurut dia, SBY dan Boediono sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena Kiemas sudah datang untuk menyerahkan bukunya. “Tentu saja, mereka berharap acara tanggal 31 Desember nanti berjalan baik,” tuturnya.

Apakah dalam pertemuan sempat ditawari untuk menjadi Menpora? “Tidak ada. Pertemuannya memang hanya khusus Pak Taufik mengantarkan bukunya karena Insya Allah pada 31 Desember nanti diluncurkan. Jadi. saya di sini mewakili keluarga, mendampingi Pak Taufik yang juga ketua MPR,’’ jawab Puan, lantas tertawa.

Puan menegaskan, PDIP sampai saat ini tetap konsisten berada di luar pemerintahan. Sebagai partai nonpemerintah, lanjut Puan, PDIP akan mendukung kebijakan pemerintah yang prorakyat. ’’Belum ada kepikiran kita akan masuk dalam kabinet. Itu semua sudah jadi kesepakatan. Kita tunggu sampai 2014 kalau PDIP mau masuk dalam kabinet,’’ tegasnya. (*)

Taufik Kiemas, Siapkan Pesta Ultah ke-70

Pada Senin depan (31/12/12), politikus senior PDIP Taufik Kiemas genap berusia 70 tahun. Pesta ulang tahun (ultah) akan dilangsungkan secara sederhana dan sangat singkat, yakni hanya satu jam. Apa saja persiapan Kiemas menjelang hari istimewanya tersebut?

PRIYO HANDOKO, Jakarta

Soal membangun komunikasi politik ke eksternal, Taufik Kiemas memang paling jago. Berkenaan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke -70, politikus PDIP itu mengambil inisiatif untuk bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

Kiemas secara terpisah menemui SBY dan Boediono dengan didampingi putrinya, Puan Maharani. Sekitar pukul 11.00, Kiemas dan Puan bertemu dengan Boediono terlebih dulu. Baru siangnya, pukul 14.00, mereka melanjutkan sowan ke SBY. Dalam pertemuan itu, Kiemas menyerahkan buku
berjudul Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam, 70 Tahun Taufik Kiemas.

“Buku ini berkaitan dengan ulang tahun saya yang ke-70 tahun,” kata Kiemas setelah menemui SBY di Istana Negara  kemarin (26/12).

Buku itu bercerita mengenai penggalan perjalanan hidup Kiemas dari masa kecil sampai sekarang yang dirangkum oleh beberapa sahabatnya dengan editor Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan. “Buku ini tentang riwayat hidup, perjalanan hidup saya. Biografi. Tapi, yang bikin bukan saya, orang lain,” tegas ketua MPR itu.

Kiemas menjelaskan sengaja mengantarkan buku tersebut.  Sebab, dalam perayaan ultahnya nanti, dia sengaja tidak mengundang SBY dan Boediono. Dia beralasan pesta yang akan diadakan pada 31 Desember di Jakarta itu hanya berlangsung satu jam. “Pestanya biasa-biasa saja, sebentar. Jadi, saya harus datang ke tempat presiden (dan Wapres, Red) untuk memberikan buku sendiri,” katanya.

Keluarga Kiemas terkesan sengaja membatasi jumlah tamu undangan mengingat kondisi fisik Kiemas yang masih gampang ngedrop kalau terlalu lelah. Kedatangan tamu sekelas presiden dan Wapres dengan pengawalan ketat dalam acara ultah dikhawatirkan bisa membuat kondisi Kiemas yang baru saja menjalani perawatan di Singapura itu kembali ngedrop. “Sekarang sudah bisa beraktivitas, tapi tidak bisa lama-lama,” aku Kiemas, lantas tersenyum.

Puan membenarkan, keluarga memang tidak mengundang presiden dan wapres untuk hadir dalam acara ultah ayahnya. “Karena ini memang acara keluarga, terbatas, jadi memang kami tidak mengundang,” kata ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Menurut dia, SBY dan Boediono sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena Kiemas sudah datang untuk menyerahkan bukunya. “Tentu saja, mereka berharap acara tanggal 31 Desember nanti berjalan baik,” tuturnya.

Apakah dalam pertemuan sempat ditawari untuk menjadi Menpora? “Tidak ada. Pertemuannya memang hanya khusus Pak Taufik mengantarkan bukunya karena Insya Allah pada 31 Desember nanti diluncurkan. Jadi. saya di sini mewakili keluarga, mendampingi Pak Taufik yang juga ketua MPR,’’ jawab Puan, lantas tertawa.

Puan menegaskan, PDIP sampai saat ini tetap konsisten berada di luar pemerintahan. Sebagai partai nonpemerintah, lanjut Puan, PDIP akan mendukung kebijakan pemerintah yang prorakyat. ’’Belum ada kepikiran kita akan masuk dalam kabinet. Itu semua sudah jadi kesepakatan. Kita tunggu sampai 2014 kalau PDIP mau masuk dalam kabinet,’’ tegasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/