30.1 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Banjir Bandang Hantam Ciamis, 4 Dusun Hancur, 1 Tewas

CIAMIS-Banjir bandang menghancurkan empat dusun dan menewaskan satu orang di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Senin (28/3) sekitar pukul 14.35 WIB.

Ribuan warga yang terpaksa mengungsi karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan serta kemungkinan tanah longsor di bagian kaki Gunung Sawal. Satu bocah juga dinyatakan hilang. Korban tewas teridentifikasi bernama Ikin (75), warga sekitar kali Ciarus, Desa Padamulya. Sementara bocah lima tahun yang hilang hingga kini masih belum diketahui.

Empat dusun yang hancur diterjang banjir bandang tersebut adalah Kampung Sada Kaler, Sada Kidul, Ciawitali dan Depok. Di bawah guyuran hujan lebat warga yang diliputi kepanikan tidak sempat menyelamatkan harta benda, mereka hanya beberapa barang dan baju yang melekat di tubuhnya. Banjir bandang juga menyebabkan ratusan rumah warga hancur.

Tidak kurang seratus lima puluh hektar areal persawahan juga hancur. Sawah yang sebelumnya subur, berubah menjadi ladang lumpur disertai batu besar. Sampai saat ini warga mengungsi di beberapa lokasi yang dinilai aman, yaitu Balai Desa Sidamulya, P2B, serta beberapa rumah warga dan masjid yang lokasinya aman, sekitar dua kilometer dari lokasi.

Diduga banjir bandang tersebut akibat bukit Gunung Sawal tidak mampu menahan beban setelah menutup longsoran bukit tersebut menimbun aliran Sungai Ciharus. Air hujan yang tertampung dalam cekungan bukit kemudian longsor membawa material air dan batu serta lumpur. Sampai saat ini belum ada warga yang berani menuju lokasi longsoran, sebab dikhawatirkan masih terjadi longsor susulan.

‘’Sebelum datang banjir ada suara gemuruh sangat keras, rumah saya juga bergetar. Saya tidak sempat membawa barang, yang penting menyelamatakan diri dan keluarga dulu,’’ ungkap Siti Maeroh dan Ainun yang sedang mengungsi di masjid desa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Odang Widjaja Ruhiyat mengatakan, sampai saat ini lebih fokus penyelamatan warga. Sedangkan kerugian materil, masih belum ditangani. Dia juga mengatakan segera membangun daput umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. (net/bbs/jpnn)

CIAMIS-Banjir bandang menghancurkan empat dusun dan menewaskan satu orang di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Senin (28/3) sekitar pukul 14.35 WIB.

Ribuan warga yang terpaksa mengungsi karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan serta kemungkinan tanah longsor di bagian kaki Gunung Sawal. Satu bocah juga dinyatakan hilang. Korban tewas teridentifikasi bernama Ikin (75), warga sekitar kali Ciarus, Desa Padamulya. Sementara bocah lima tahun yang hilang hingga kini masih belum diketahui.

Empat dusun yang hancur diterjang banjir bandang tersebut adalah Kampung Sada Kaler, Sada Kidul, Ciawitali dan Depok. Di bawah guyuran hujan lebat warga yang diliputi kepanikan tidak sempat menyelamatkan harta benda, mereka hanya beberapa barang dan baju yang melekat di tubuhnya. Banjir bandang juga menyebabkan ratusan rumah warga hancur.

Tidak kurang seratus lima puluh hektar areal persawahan juga hancur. Sawah yang sebelumnya subur, berubah menjadi ladang lumpur disertai batu besar. Sampai saat ini warga mengungsi di beberapa lokasi yang dinilai aman, yaitu Balai Desa Sidamulya, P2B, serta beberapa rumah warga dan masjid yang lokasinya aman, sekitar dua kilometer dari lokasi.

Diduga banjir bandang tersebut akibat bukit Gunung Sawal tidak mampu menahan beban setelah menutup longsoran bukit tersebut menimbun aliran Sungai Ciharus. Air hujan yang tertampung dalam cekungan bukit kemudian longsor membawa material air dan batu serta lumpur. Sampai saat ini belum ada warga yang berani menuju lokasi longsoran, sebab dikhawatirkan masih terjadi longsor susulan.

‘’Sebelum datang banjir ada suara gemuruh sangat keras, rumah saya juga bergetar. Saya tidak sempat membawa barang, yang penting menyelamatakan diri dan keluarga dulu,’’ ungkap Siti Maeroh dan Ainun yang sedang mengungsi di masjid desa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Odang Widjaja Ruhiyat mengatakan, sampai saat ini lebih fokus penyelamatan warga. Sedangkan kerugian materil, masih belum ditangani. Dia juga mengatakan segera membangun daput umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. (net/bbs/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/