25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Real Count Sementara KPU Pileg DPRD Sumut, Golkar & PDIP di Puncak

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua partai politik lawas, Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saling mengejar dalam perolehan suara Pemilihan Legislatif DPRD Sumut tahun 2019. Real count sementara versi KPU pukul 22.15:03 tadi malam, Golkar menduduki posisi puncak dengan perolehan 19,41 persen suara. Disusul PDIP dengan perolehan 17,75 persen. Kedua parpol pun yakin memperoleh masing-masing 20 kursi di DPRD Sumut.

PANTAUAN Sumut Pos di website KPU pemilu2019.kpu. go.id versi pukul 22.15.03 Wib, dengan progress 7.957 dari 42.668 TPS (18.64864%), suara yang masuk masih 10 dari 12 Dapil Sumut 1-12. Sementara suara dari Dapil Sumut 1 dan Sumut 2 belum tersedia.

Setelah Golkar dan PDIP, posisi ketiga diduduki Partai NasDem dengan perolehan 9,59 persen. Disusul Gerindra dengan 9,31 persen, dan Demokrat dengan perolehan 8,76 persen.

Posisi keenam diduduki Partai Hanura dengan perolehan 7,14 persen, disusul PKS dengan 5,55 persen dan Perindo dengan 5,28 persen. Berikutnya PKB memperoleh 4,76 persen, dan PAN 4,6 persen.

Enam parpol lainnya memperoleh suara di bawah Parliamentary Threshold sebesar 4 persen, yakni Garuda 0,45, Berkarya 1,14 persen, PPP 2,09 persen, PSI 1,33 persen, PBB 0,63 persen, dan PKPI persen 2,2 persen.

Dalam situs itu disebutkan, data entri yang ditampilkan pada Menu Hitung Suara adalah data yang disalin apa adanya/sesuai dengan angka yang tertulis pada Salinan Formulir C1, yang diterima KPU Kabupaten/Kota dari KPPS.

Atas perolehan suara tersebut, Golkar dan PDIP percaya diri akan mampu memperoleh lebih banyak ‘jatah kursi’ di DPRD Sumut, dibandingkan dengan periode 2014 – 2019 lalu.

“Kalau periode 2014 lalu kami dapat 16 kursi di DPRD Sumut, tahun ini kami yakin dapat sekitar 20 kursi. Angka itu sangat realistis kalau melihat hasil penghitungan sementara untuk suara PDI Perjuangan di Sumut saat ini,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Japorman mengatakan, tidak hanya untuk di tingkat provinsi, pihaknya juga berharap akan adanya peningkatan perolehan kursi di tingkat DPRD Kabupaten/kota di Sumatera Utara. “Kami juga yakin perolehan suara naik di tingkat nasional, yang nantinya akan meningkatkan jumlah perolehan kursi PDIP di DPR RI,” ujar Japorman.

Namun Japorman mengingatkan para kadernya untuk tidak jemawa, dan tetap fokus menjaga dan mengawal perolehan suara yang telah didapatkan pada pemilu 17 April 2019 kemarin.

“Saat ini penghitungan suara masih dalam perhitungan di PPK, Jadi belum ada kepastian. Akan lebih baik kalau saat ini kita fokus dahulu pada proses penghitungan tersebut,” kata Japorman.

Senada dengan PDIP, partai Golkar Sumut juga optimis kembali sebagai partai pemenang dalam perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut. Pada periode 2014 lalu, partai Golkar menjadi partai yang terbanyak menghantarkan kadernya untuk duduk di kursi DPRD Sumut, yakni berjumlah 17 kursi. Perolehan itu menghantarkan politiusi Golkar, Wagirin Arman, sebagai ketua DPRD Sumut saat ini.

“Sama seperti periode 2014 yang lalu, kami yakin tahun ini partai Golkar menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut,” tegas sekretaris partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Ditanya berapa jumlah kursi yang menjadi target Partai Golkar di DPRD Sumut, Riza mengatakan, tak ingin berfokus dengan hal itu. “Sekarang semua fokus dalam mengawal suara yang masih dihitung oleh petugas PPK. Tapi berapapun jumlah kursi itu, kita meyakini Partai Golkar tetap menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut,” katanya.

Hanura: Berat!

Berbeda dengan Partai Golkar dan PDIP Sumut, partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sumut kurang optimis dengan hasil perolehan suara mereka saat ini. Tidak hanya untuk perolehan suara di tingkat provinsi, partai Hanura juga terlihat berat untuk bisa memenuhi ambang batas parlemen di tingkat Nasional, yakni minimal 4 persen.

“Untuk di DPRD Sumut, saya fikir saat ini cukup beratlah untuk (Hanura) bisa dapat kursi lebih di tahun ini. Bisa mempertahankan 10 kursi yang kami peroleh di tahun 2014 saja, rasanya sudah cukup baik walaupun itu berat,” ucap Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Edison Sianturi, kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Namun begitu, kata Edison, pihaknya tetap menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU selesai. “Apapun masih bisa terjadi. Dan kami masih optimis dengan perolehan suara (Hanura) di Sumut,” tutupnya.

PKS Optimis Raih 12 Kursi

Parpol yang juga optimis bakal meraih kursi yang lumayan di DPRD Sumut, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). DPW PKS Sumut, optimis mampu meraih 12 kursi DPRD Sumut periode 2019-2024.

“Sebenarnya potensi peluang kita 14 kursi (untuk DPRD Sumut). Tapi yang safe itu sepertinya 12 kursi, insyaallah,” kata Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Minggu (28/4).

Secara detil, Hariyanto tak mengingat persis dari daerah pemilihan (dapil) mana saja sebagai penyumbang kursi PKS. Namun terkhusus di sejumlah daerah seperti Nias, Samosir, Karo, Dairi dan Pakpak Barat, sebutnya, memang tidak ada perwakilan PKS Sumut dari sana.

“Selebihnya insyaallah ada. Banyak itu dari (dapil) Medan dan Deliserdang. Seperti Ustaz Salman Alfarisi dan saya di Dapil Sumut III (Deliserdang), insyaallah masuk,” tuturnya.

Pihaknya juga optimis, jika perolehan kursi ini sesuai prediksi, PKS Sumut dapat menyegel satu kursi pimpinan dewan. “Posisinya (pimpinan dewan) itu kan empat, insyaallah dapat,” katanya.

Hariyanto mengimbau kepada seluruh relawan dan saksi untuk terus mengawal suara caleg-caleg PKS, sampai penghitungan suara akhir diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum. “Kepada masyarakat kami juga berharap kiranya tetap menjaga diri dan kondusivitas sampai ada pengumuman resmi dari KPU. Jangan mudah terprovokasi dan tetap menjaga persatuan. Khusus kepada seluruh relawan, kami minta untuk tetap semangat mengawal suara,” pungkasnya.

Pada periode 2014-2019, PKS Sumut memiliki keterwakilan 9 kursi di DPRD Sumut.

Demokrat Jemput Data

Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sumut memilih tidak membeberkan peluang meraih kursi. Demokrat mengaku masih menjemput data dari saksi.

Sekretaris Partai Demokrat Sumut Meilizar Latif mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu penghitungan suara di tingkat kecamatan. “Sekarang ini tidak lagi pakai sistem suara terbanyak, tapi pembagi bilangan ganjil. Kita juga tergantung perolehan dari partai lain. Jadi kalau kita klaim menang, menang, entar dulu,” ucapnya.

Pihaknya juga tidak mau ikut langgam partai lain, yang sudah menyatakan peluang mendapat berapa kursi. Sebab sampai kini Demokrat Sumut mengaku masih menghimpun seluruh data dari para saksi. “Biarlah itu mereka. Kami belum terkumpul (data C1). DPD saat ini sedang kumpulkan seluruh data dari cabang-cabang. Sabar dulu ya,” katanya seraya optimis pihaknya mampu penuhi target kursi DPRD Sumut. “Target kita 20 persen dari total kursi, atau sekitar 18 kursilah,” pungkasnya.

Pada periode 2014-2019, Demokrat Sumut memiliki keterwakilan sebanyak 16 kursi di DPRD Sumut.

Tunggu Hasil Resmi

Terpisah, Komisioner KPU Sumut, Benget Manahan Silitonga, meminta publik bersabar menunggu hasil resmi pengumuman KPU terkait hasil Pemilu 2019. Khusus di tingkat Sumut, ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi suara kabupaten dan kota, baik untuk penghitungan suara Pilpres, DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi.

“Sekarang ini ‘kan prosesnya masih ada di tingkat PPK. Nanti dari situ baru dihitung oleh kawan-kawan kabupaten/kota. Paling lama semua surat suara tersebut akan disampaikan ke kami pada 7 Mei. Jadi kami pun masih menunggu,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, rekapitulasi penghitungan suara untuk Pilpres, DPD dan DPR RI tingkat Sumut baru akan dilakukan pada 8-12 Mei mendatang. Sesuai tahapan, rekapitulasi penghitungan surat suara Pilpres secara nasional akan dilakukan pada 18 Mei 2019.

“Itu nanti termasuk untuk rekapitulasi surat suara calon legislatif provinsi, mulai 8-12 Mei. Kalau pilpres secara nasional pada 18 Mei baru akan diumumkan,” katanya.

Pihaknya berharap, semua penghitungan suara untuk kelima jenis pemilihan tersebut, bisa segera tuntas dan tidak ada kendala berarti selama tahapannya.

“Belum bisa diketahui sekarang ini (hasil penghitungan suara Pileg dan Pilpres), masih di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota. Karena banyak yang akan dihitung, ada lima jenis surat suara,” tuturnya.

Pihaknya menekankan, melalui aplikasi Hasil Pemilu 2019 KPU RI, sejauh ini belum ada memuat hasil perolehan suara untuk Pileg. Hal itu disebabkan belum semua data plano C1 yang di-entry ke dalam sistem aplikasi tersebut.

“Sekarang ini jajaran kami masih bekerja di bawah untuk menginput C1 pada semua tingkatan, sebelum nantinya hasil tersebut diketahui pada tingkat kabupaten/kota,” ujarnya. (mag-1/prn)

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua partai politik lawas, Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saling mengejar dalam perolehan suara Pemilihan Legislatif DPRD Sumut tahun 2019. Real count sementara versi KPU pukul 22.15:03 tadi malam, Golkar menduduki posisi puncak dengan perolehan 19,41 persen suara. Disusul PDIP dengan perolehan 17,75 persen. Kedua parpol pun yakin memperoleh masing-masing 20 kursi di DPRD Sumut.

PANTAUAN Sumut Pos di website KPU pemilu2019.kpu. go.id versi pukul 22.15.03 Wib, dengan progress 7.957 dari 42.668 TPS (18.64864%), suara yang masuk masih 10 dari 12 Dapil Sumut 1-12. Sementara suara dari Dapil Sumut 1 dan Sumut 2 belum tersedia.

Setelah Golkar dan PDIP, posisi ketiga diduduki Partai NasDem dengan perolehan 9,59 persen. Disusul Gerindra dengan 9,31 persen, dan Demokrat dengan perolehan 8,76 persen.

Posisi keenam diduduki Partai Hanura dengan perolehan 7,14 persen, disusul PKS dengan 5,55 persen dan Perindo dengan 5,28 persen. Berikutnya PKB memperoleh 4,76 persen, dan PAN 4,6 persen.

Enam parpol lainnya memperoleh suara di bawah Parliamentary Threshold sebesar 4 persen, yakni Garuda 0,45, Berkarya 1,14 persen, PPP 2,09 persen, PSI 1,33 persen, PBB 0,63 persen, dan PKPI persen 2,2 persen.

Dalam situs itu disebutkan, data entri yang ditampilkan pada Menu Hitung Suara adalah data yang disalin apa adanya/sesuai dengan angka yang tertulis pada Salinan Formulir C1, yang diterima KPU Kabupaten/Kota dari KPPS.

Atas perolehan suara tersebut, Golkar dan PDIP percaya diri akan mampu memperoleh lebih banyak ‘jatah kursi’ di DPRD Sumut, dibandingkan dengan periode 2014 – 2019 lalu.

“Kalau periode 2014 lalu kami dapat 16 kursi di DPRD Sumut, tahun ini kami yakin dapat sekitar 20 kursi. Angka itu sangat realistis kalau melihat hasil penghitungan sementara untuk suara PDI Perjuangan di Sumut saat ini,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Japorman mengatakan, tidak hanya untuk di tingkat provinsi, pihaknya juga berharap akan adanya peningkatan perolehan kursi di tingkat DPRD Kabupaten/kota di Sumatera Utara. “Kami juga yakin perolehan suara naik di tingkat nasional, yang nantinya akan meningkatkan jumlah perolehan kursi PDIP di DPR RI,” ujar Japorman.

Namun Japorman mengingatkan para kadernya untuk tidak jemawa, dan tetap fokus menjaga dan mengawal perolehan suara yang telah didapatkan pada pemilu 17 April 2019 kemarin.

“Saat ini penghitungan suara masih dalam perhitungan di PPK, Jadi belum ada kepastian. Akan lebih baik kalau saat ini kita fokus dahulu pada proses penghitungan tersebut,” kata Japorman.

Senada dengan PDIP, partai Golkar Sumut juga optimis kembali sebagai partai pemenang dalam perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut. Pada periode 2014 lalu, partai Golkar menjadi partai yang terbanyak menghantarkan kadernya untuk duduk di kursi DPRD Sumut, yakni berjumlah 17 kursi. Perolehan itu menghantarkan politiusi Golkar, Wagirin Arman, sebagai ketua DPRD Sumut saat ini.

“Sama seperti periode 2014 yang lalu, kami yakin tahun ini partai Golkar menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut,” tegas sekretaris partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Ditanya berapa jumlah kursi yang menjadi target Partai Golkar di DPRD Sumut, Riza mengatakan, tak ingin berfokus dengan hal itu. “Sekarang semua fokus dalam mengawal suara yang masih dihitung oleh petugas PPK. Tapi berapapun jumlah kursi itu, kita meyakini Partai Golkar tetap menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD Sumut,” katanya.

Hanura: Berat!

Berbeda dengan Partai Golkar dan PDIP Sumut, partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sumut kurang optimis dengan hasil perolehan suara mereka saat ini. Tidak hanya untuk perolehan suara di tingkat provinsi, partai Hanura juga terlihat berat untuk bisa memenuhi ambang batas parlemen di tingkat Nasional, yakni minimal 4 persen.

“Untuk di DPRD Sumut, saya fikir saat ini cukup beratlah untuk (Hanura) bisa dapat kursi lebih di tahun ini. Bisa mempertahankan 10 kursi yang kami peroleh di tahun 2014 saja, rasanya sudah cukup baik walaupun itu berat,” ucap Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Edison Sianturi, kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Namun begitu, kata Edison, pihaknya tetap menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU selesai. “Apapun masih bisa terjadi. Dan kami masih optimis dengan perolehan suara (Hanura) di Sumut,” tutupnya.

PKS Optimis Raih 12 Kursi

Parpol yang juga optimis bakal meraih kursi yang lumayan di DPRD Sumut, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). DPW PKS Sumut, optimis mampu meraih 12 kursi DPRD Sumut periode 2019-2024.

“Sebenarnya potensi peluang kita 14 kursi (untuk DPRD Sumut). Tapi yang safe itu sepertinya 12 kursi, insyaallah,” kata Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Minggu (28/4).

Secara detil, Hariyanto tak mengingat persis dari daerah pemilihan (dapil) mana saja sebagai penyumbang kursi PKS. Namun terkhusus di sejumlah daerah seperti Nias, Samosir, Karo, Dairi dan Pakpak Barat, sebutnya, memang tidak ada perwakilan PKS Sumut dari sana.

“Selebihnya insyaallah ada. Banyak itu dari (dapil) Medan dan Deliserdang. Seperti Ustaz Salman Alfarisi dan saya di Dapil Sumut III (Deliserdang), insyaallah masuk,” tuturnya.

Pihaknya juga optimis, jika perolehan kursi ini sesuai prediksi, PKS Sumut dapat menyegel satu kursi pimpinan dewan. “Posisinya (pimpinan dewan) itu kan empat, insyaallah dapat,” katanya.

Hariyanto mengimbau kepada seluruh relawan dan saksi untuk terus mengawal suara caleg-caleg PKS, sampai penghitungan suara akhir diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum. “Kepada masyarakat kami juga berharap kiranya tetap menjaga diri dan kondusivitas sampai ada pengumuman resmi dari KPU. Jangan mudah terprovokasi dan tetap menjaga persatuan. Khusus kepada seluruh relawan, kami minta untuk tetap semangat mengawal suara,” pungkasnya.

Pada periode 2014-2019, PKS Sumut memiliki keterwakilan 9 kursi di DPRD Sumut.

Demokrat Jemput Data

Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sumut memilih tidak membeberkan peluang meraih kursi. Demokrat mengaku masih menjemput data dari saksi.

Sekretaris Partai Demokrat Sumut Meilizar Latif mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu penghitungan suara di tingkat kecamatan. “Sekarang ini tidak lagi pakai sistem suara terbanyak, tapi pembagi bilangan ganjil. Kita juga tergantung perolehan dari partai lain. Jadi kalau kita klaim menang, menang, entar dulu,” ucapnya.

Pihaknya juga tidak mau ikut langgam partai lain, yang sudah menyatakan peluang mendapat berapa kursi. Sebab sampai kini Demokrat Sumut mengaku masih menghimpun seluruh data dari para saksi. “Biarlah itu mereka. Kami belum terkumpul (data C1). DPD saat ini sedang kumpulkan seluruh data dari cabang-cabang. Sabar dulu ya,” katanya seraya optimis pihaknya mampu penuhi target kursi DPRD Sumut. “Target kita 20 persen dari total kursi, atau sekitar 18 kursilah,” pungkasnya.

Pada periode 2014-2019, Demokrat Sumut memiliki keterwakilan sebanyak 16 kursi di DPRD Sumut.

Tunggu Hasil Resmi

Terpisah, Komisioner KPU Sumut, Benget Manahan Silitonga, meminta publik bersabar menunggu hasil resmi pengumuman KPU terkait hasil Pemilu 2019. Khusus di tingkat Sumut, ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi suara kabupaten dan kota, baik untuk penghitungan suara Pilpres, DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi.

“Sekarang ini ‘kan prosesnya masih ada di tingkat PPK. Nanti dari situ baru dihitung oleh kawan-kawan kabupaten/kota. Paling lama semua surat suara tersebut akan disampaikan ke kami pada 7 Mei. Jadi kami pun masih menunggu,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, rekapitulasi penghitungan suara untuk Pilpres, DPD dan DPR RI tingkat Sumut baru akan dilakukan pada 8-12 Mei mendatang. Sesuai tahapan, rekapitulasi penghitungan surat suara Pilpres secara nasional akan dilakukan pada 18 Mei 2019.

“Itu nanti termasuk untuk rekapitulasi surat suara calon legislatif provinsi, mulai 8-12 Mei. Kalau pilpres secara nasional pada 18 Mei baru akan diumumkan,” katanya.

Pihaknya berharap, semua penghitungan suara untuk kelima jenis pemilihan tersebut, bisa segera tuntas dan tidak ada kendala berarti selama tahapannya.

“Belum bisa diketahui sekarang ini (hasil penghitungan suara Pileg dan Pilpres), masih di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota. Karena banyak yang akan dihitung, ada lima jenis surat suara,” tuturnya.

Pihaknya menekankan, melalui aplikasi Hasil Pemilu 2019 KPU RI, sejauh ini belum ada memuat hasil perolehan suara untuk Pileg. Hal itu disebabkan belum semua data plano C1 yang di-entry ke dalam sistem aplikasi tersebut.

“Sekarang ini jajaran kami masih bekerja di bawah untuk menginput C1 pada semua tingkatan, sebelum nantinya hasil tersebut diketahui pada tingkat kabupaten/kota,” ujarnya. (mag-1/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/