Keinginan pemerintah dan sebagian kalangan di Indonesia untuk mengadakan Miss World 2013 di Indonesia terus menuai kritik pedas dan kecaman. Acara ini dinilai melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
“Sebab kebebasan di Indonesia seharusnya sesuai dengan konstitusi yang berlaku dan tak sepantasnya mengabaikan etika kesusilaan masyarakat Indonesia,” kata Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Megapolitan, Zahra, Kamis (29/8
).
Zahra mengingatkan bahwa kecantikan seorang wanita tidak seharusnya dipertontonkan dengan tampilan yang melanggar etika, sebab berpotensi meningkatkan tingkat kejahatan di masyarakat. Apalagi, masyarakat Indonesia memandang wanita sebagai seorang ibu yang kehormatannya harus dijaga demi membaiknya masa depan bangsa.
“Budaya Indonesia sangat kental dengan kesantunan, tata-krama, dan menjunjung tinggi kearifan yang tidak menjual kecantikan secara sembarangan. Kalau sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia menyelenggarakan perheletan Miss World di Indonesia, ini jelas melampaui keadaban bangsa,” tegas Zahra.
Zahra menegaskan, ajang Miss World akan mendatangkan keburukan bagi masa depan bangsa Indonesia yang dikenal dengan nilai ketimurannya. Untuk itu, PW KAMMI Megapolitan menolak tegas penyelenggaran Miss World di bumi Indonesia. [kl/hta]