JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung Prasetyo menegaskan kesiapannya jika Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet alias reshuffle.
Prasetyo tak mempersoalkan bila jabatannya dicopot, karena ia mengaku hanya bekerja menjalankan amanah.
“Siap, saya hanya bekerja,” tegas Prasetyo disela-sela peresmian gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Kuningan Persada, Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa (29/12).
Dia pun menjawab diplomatis saat diminta penegasan kembali apakah siap direshuffle. “Saya hanya bekerja,” kata orang nomor satu di Korps Adhyaksa ini.
Nama Prasetyo terseret dalam dugaan suap penaganan perkara korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang ditangani Kejagung. Dugaan suap itu telah menjerat mantan anggota DPR yang juga bekas Sekretaris Jendera Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella.
Dalam persidangan Rio di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (16/11) terungkap bahwa Evi Susanti, istri Gubernur non aktif Sumut Gatot Pujo Nugroho sempat menjanjikan uang USD 20 ribu untuk diberikan kepada Jakaa Agung untuk “pengamanan” kasus bansos Sumut. Hal itu diketahui dari pengakuan pegawai magang di Kantor Hukum OC Kaligis, Fransisca Insani Rahesti alias Sisca yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Rio.
Dikonfirmasi soal ini, Prasetyo terang saja membantah keras. “Tanya saja sama si Evi benar atau tidak? Sekali lagi yang pasti saya tidak melakukan apapun,” bantah Prasetyo.
Ia pun membantah pernah berkomunikasi dengan Rio. “Itu tidak ada urusannya,” tegas mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung itu. Bahkan, Prasetyo pun membantah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. “Tidak ada itu, tidak ada,” Prasetyo membantah. (boy/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung Prasetyo menegaskan kesiapannya jika Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet alias reshuffle.
Prasetyo tak mempersoalkan bila jabatannya dicopot, karena ia mengaku hanya bekerja menjalankan amanah.
“Siap, saya hanya bekerja,” tegas Prasetyo disela-sela peresmian gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Kuningan Persada, Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa (29/12).
Dia pun menjawab diplomatis saat diminta penegasan kembali apakah siap direshuffle. “Saya hanya bekerja,” kata orang nomor satu di Korps Adhyaksa ini.
Nama Prasetyo terseret dalam dugaan suap penaganan perkara korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang ditangani Kejagung. Dugaan suap itu telah menjerat mantan anggota DPR yang juga bekas Sekretaris Jendera Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella.
Dalam persidangan Rio di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (16/11) terungkap bahwa Evi Susanti, istri Gubernur non aktif Sumut Gatot Pujo Nugroho sempat menjanjikan uang USD 20 ribu untuk diberikan kepada Jakaa Agung untuk “pengamanan” kasus bansos Sumut. Hal itu diketahui dari pengakuan pegawai magang di Kantor Hukum OC Kaligis, Fransisca Insani Rahesti alias Sisca yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Rio.
Dikonfirmasi soal ini, Prasetyo terang saja membantah keras. “Tanya saja sama si Evi benar atau tidak? Sekali lagi yang pasti saya tidak melakukan apapun,” bantah Prasetyo.
Ia pun membantah pernah berkomunikasi dengan Rio. “Itu tidak ada urusannya,” tegas mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung itu. Bahkan, Prasetyo pun membantah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. “Tidak ada itu, tidak ada,” Prasetyo membantah. (boy/jpnn)