32 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Raffi Pakai Narkoba Pendongkrak Daya Seks

JAKARTA-Butuh waktu dua hari bagi BNN untuk menyatakan Raffi Ahmad positif mengkonsumsi zat narkotika berbahaya. Lembaga penegak hukum yang dipimpin Komjen Anang Iskandar itu sedikit kesulitan lantaran zat yang dipakai artis muda papan atas itu merupakan zat baru yang kasusnya belum pernah ditemukan di Indonesia. Zat tersebut adalah turunan dari Cathinone, sejenis stimulan mirip aphetamine yang berasal dari tanaman Khat (Chata Edulis). Zat tersebut memiliki efek seperti ekstasi.

KHAT: Raffi Ahmad (kiri) positif mengonsumsi narkoba  berasal dari zat daun khat.//google.com
KHAT: Raffi Ahmad (kiri) positif mengonsumsi narkoba yang berasal dari zat daun khat.//google.com

“Efek dari Cathinone bisa menimbulkan euforia, peningkatan aktivitas, bahkan peningkatan dorongan seksual. Tetapi berdasarkan pengalaman pengguna, zat ini juga menimbulkan paranoia, agitasi, delirium, dan halusinasi sampai gejala psikotik, bahkan perilaku kekerasan. Dalam beberapa kasus juga ditemukan kematian,” tulis National Institute on Drugs Abuse.

Tanaman Khat merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh subur di kawasan Azerbaijan dan sekitarnya. Bahkan di sana, tanaman memabukkan itu diperjuabelikan secara bebas. Mengkonsumsinya cukup mudah karena bisa langsung dikunyah.

Tak hanya itu, mengkonsumsi daun memabukkan itu juga bisa dengan cara dijus. Bahkan, di Israel, jus Khat dinyatakan legal dan banyak dijual di kota besar seperti Yerusalem dan Tel Aviv.

Tapi mengkonsumsi jus khat secara besar-besaran dan terus menerus bisa menimbulkan masalah. Agustus 2012 lalu, kepolisian Israel menangkap enam penjual jus khat yang membuat campuran minuman dengan kadar chatinone cukup tinggi.

Jus khat sama seperti dengan meracik jus lainnya. Daun dan tunas khat dicuci, lalu diblender atau ditumbuk setelah sebelumnya dicampur dengan air. Bisa juga ditambah gula sebagai penambah rasa.

Namun kini, sari tanaman tersebut sudah banyak diolah dan salah satunya berbentuk kapsul. Bahkan masih berdasarkan sumber yang sama, di beberapa negara zat yang dilabeli dengan berbagai merek itu dijual bebas secara online maupun lewat toko-toko obat. Di antaranya Ivory Wave, Bloom, Cloud Nine, Lunar Wave, Vanilla Sky, White Lightning, dan Scarface.

Nah, bisa jadi yang digunakan Raffi adalah turunan cathonine yang berbentuk kapsul. Sebab, saat penggeledahan petugas BNN menemukan beberapa kapsul yang diduga sebagai narkotika. Bahkan di kamar host DahSyat itu petuga juga menyita lintingan ganja.

Diduga Raffi menggunakan zat tersebut untuk meningkatkan stamina. Sebab, berdasarkan penelitian, efek peningkatan energi dan gelisah terjadi pada mereka yang menggunakan cathinone secara konsisten bersamaan dengan zat-zat yang lainnya. Misalnya, amphetamine dan kokain.
Kandungan yang ada di dalamnya akan meningkatkan zat kimia dopamine dalam otak yang mengatur reward dan gerakan. Lonjakan dopamin di sirkuit otak ini menyebabkan perasaan euforia dan peningkatan aktivitas.

Namun, kini masalahnya meski BNN menyatakan Raffi positif mengkonsumsi zat baru tersebut, dia belum ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, di Indonesia bahkan di negara-negara Asean sekalipun, penyalahgunaan zat jenis ini belum diatur dalam undang.

“Untuk mengetahui zat baru ini kita akan koordinasi dengan instansi terkait, seperti BPOM dan instansi lain. Yang jelas zat baru ini belum masuk jenis psikotropika yang ada dalam UU Narkotika nomor 35 th 2009,” kata Humas BNN, Sumirat Dwiyanto di gedung BNN, Senin (28/1)
Sementara itu, BNN sudah melepas 7 dari 17 orang yang ditangkap saat pesta narkoba di rumah Raffi, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka dikembalikan kepada keluarga Selasa (29/1) siang karena tidak terbukti keterlibatannya.

Sumirat mengatakan hingga Selasa (29/1) siang, penyidik belum menentukan status 10 orang lain, termasuk 7 orang yang positif mengonsumsi ekstasi, ganja dan zat baru yang sedang didalami BNN jenisnya.

“Yang lain masih diperiksa. Statusnya belum ditentukan. Penyidik sudah meminta perpanjangan waktu pemeriksaan 3×24 jam lagi,” kata Sumirat di gedung BNN.

Dari hasil tes urine terhadap 17 orang tersebut, penyidik BNN menemukan ada 5 orang inisial K, M, MF, W, dan J yang positif menggunakan jenis narkotika. Di antaranya 2 orang pakai ganja, 2 orang pakai ekstasi, dan 1 orang mengkonsumsi ganja dan ekstasi.

Kelima orang ini juga positif menggunakan zat baru yang mengandung 3.4 Metilen Dioksi Metcathinon sebagai turunan dari zat Chatinon, ditambah dua orang inisial R (Raffi) dan RJ yang hanya positif mengkonsumsi zat baru ini.(mas/fat/jpnn)

JAKARTA-Butuh waktu dua hari bagi BNN untuk menyatakan Raffi Ahmad positif mengkonsumsi zat narkotika berbahaya. Lembaga penegak hukum yang dipimpin Komjen Anang Iskandar itu sedikit kesulitan lantaran zat yang dipakai artis muda papan atas itu merupakan zat baru yang kasusnya belum pernah ditemukan di Indonesia. Zat tersebut adalah turunan dari Cathinone, sejenis stimulan mirip aphetamine yang berasal dari tanaman Khat (Chata Edulis). Zat tersebut memiliki efek seperti ekstasi.

KHAT: Raffi Ahmad (kiri) positif mengonsumsi narkoba  berasal dari zat daun khat.//google.com
KHAT: Raffi Ahmad (kiri) positif mengonsumsi narkoba yang berasal dari zat daun khat.//google.com

“Efek dari Cathinone bisa menimbulkan euforia, peningkatan aktivitas, bahkan peningkatan dorongan seksual. Tetapi berdasarkan pengalaman pengguna, zat ini juga menimbulkan paranoia, agitasi, delirium, dan halusinasi sampai gejala psikotik, bahkan perilaku kekerasan. Dalam beberapa kasus juga ditemukan kematian,” tulis National Institute on Drugs Abuse.

Tanaman Khat merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh subur di kawasan Azerbaijan dan sekitarnya. Bahkan di sana, tanaman memabukkan itu diperjuabelikan secara bebas. Mengkonsumsinya cukup mudah karena bisa langsung dikunyah.

Tak hanya itu, mengkonsumsi daun memabukkan itu juga bisa dengan cara dijus. Bahkan, di Israel, jus Khat dinyatakan legal dan banyak dijual di kota besar seperti Yerusalem dan Tel Aviv.

Tapi mengkonsumsi jus khat secara besar-besaran dan terus menerus bisa menimbulkan masalah. Agustus 2012 lalu, kepolisian Israel menangkap enam penjual jus khat yang membuat campuran minuman dengan kadar chatinone cukup tinggi.

Jus khat sama seperti dengan meracik jus lainnya. Daun dan tunas khat dicuci, lalu diblender atau ditumbuk setelah sebelumnya dicampur dengan air. Bisa juga ditambah gula sebagai penambah rasa.

Namun kini, sari tanaman tersebut sudah banyak diolah dan salah satunya berbentuk kapsul. Bahkan masih berdasarkan sumber yang sama, di beberapa negara zat yang dilabeli dengan berbagai merek itu dijual bebas secara online maupun lewat toko-toko obat. Di antaranya Ivory Wave, Bloom, Cloud Nine, Lunar Wave, Vanilla Sky, White Lightning, dan Scarface.

Nah, bisa jadi yang digunakan Raffi adalah turunan cathonine yang berbentuk kapsul. Sebab, saat penggeledahan petugas BNN menemukan beberapa kapsul yang diduga sebagai narkotika. Bahkan di kamar host DahSyat itu petuga juga menyita lintingan ganja.

Diduga Raffi menggunakan zat tersebut untuk meningkatkan stamina. Sebab, berdasarkan penelitian, efek peningkatan energi dan gelisah terjadi pada mereka yang menggunakan cathinone secara konsisten bersamaan dengan zat-zat yang lainnya. Misalnya, amphetamine dan kokain.
Kandungan yang ada di dalamnya akan meningkatkan zat kimia dopamine dalam otak yang mengatur reward dan gerakan. Lonjakan dopamin di sirkuit otak ini menyebabkan perasaan euforia dan peningkatan aktivitas.

Namun, kini masalahnya meski BNN menyatakan Raffi positif mengkonsumsi zat baru tersebut, dia belum ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, di Indonesia bahkan di negara-negara Asean sekalipun, penyalahgunaan zat jenis ini belum diatur dalam undang.

“Untuk mengetahui zat baru ini kita akan koordinasi dengan instansi terkait, seperti BPOM dan instansi lain. Yang jelas zat baru ini belum masuk jenis psikotropika yang ada dalam UU Narkotika nomor 35 th 2009,” kata Humas BNN, Sumirat Dwiyanto di gedung BNN, Senin (28/1)
Sementara itu, BNN sudah melepas 7 dari 17 orang yang ditangkap saat pesta narkoba di rumah Raffi, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka dikembalikan kepada keluarga Selasa (29/1) siang karena tidak terbukti keterlibatannya.

Sumirat mengatakan hingga Selasa (29/1) siang, penyidik belum menentukan status 10 orang lain, termasuk 7 orang yang positif mengonsumsi ekstasi, ganja dan zat baru yang sedang didalami BNN jenisnya.

“Yang lain masih diperiksa. Statusnya belum ditentukan. Penyidik sudah meminta perpanjangan waktu pemeriksaan 3×24 jam lagi,” kata Sumirat di gedung BNN.

Dari hasil tes urine terhadap 17 orang tersebut, penyidik BNN menemukan ada 5 orang inisial K, M, MF, W, dan J yang positif menggunakan jenis narkotika. Di antaranya 2 orang pakai ganja, 2 orang pakai ekstasi, dan 1 orang mengkonsumsi ganja dan ekstasi.

Kelima orang ini juga positif menggunakan zat baru yang mengandung 3.4 Metilen Dioksi Metcathinon sebagai turunan dari zat Chatinon, ditambah dua orang inisial R (Raffi) dan RJ yang hanya positif mengkonsumsi zat baru ini.(mas/fat/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru