JAKARTA- Ini kabar baik bagi para guru tenaga honorer kategori dua (K2). Pasalnya, jumlah guru honorer K2 yang akan diangkat menjadi CPNS jumlahnya lumayan banyak, yakni sekitar 127.387 orang.
Seperti diketahui, tenaga honorer K2 yang mengikuti tes CPNS pada 3 November sebanyak 605.179 orang. Terdiri atas tenaga pendidik 254.774 orang, kesehatan 17.124, penyuluh 5.585, dan teknis atau administrasi 327.696 orang.
Nah, yang akan lulus dari jumlah 605.179 itu kuotanya 30 persen, atau sekitar 200 ribu. Dengan demikian, 50 persen dari angka itu adalah sekitar 100 ribu.”Dari kuota 30 persen, formasinya kita siapkan 50 persen untuk guru, kesehatan 20 persen, penyuluh 20 persen, dan teknis atau administrasi 10 persen,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar kepada wartawan usai menggelar rapat dengan para Kepala BKD provinsi dan sekdaprov seluruh Indonesia, di kantor KemenPAN-RB, kemarin (29/1).
Rapat tertutup yang digelar itu tampaknya alot. Pasalnya, agenda awal KemenPAN-RB akan menyerahkan hasil tes honorer K2 kepada seluruh Kepala BKD Provinsi, untuk selanjutnya masing-masing pemda yang akan menetapkan dan mengumumkan kelulusan.
Informasi yang beredar, mayoritas pemda menolak mekanisme seperti itu dan mendesak agar Panselnas saja yang mengumumkan. Akhirnya, penyerahan hasil tes batal dilakukan dan pengumuman akan dilakukan Panselnas.
Pengumumannya pun mundur dari yang direncanakan 4 Februari, menjadi 5 Februari 2014. “Atas pertimbangan pemerintah, Panselnas, dan pemda, kita putuskan pengumuman honorer K2 pada 5 Februari,” kata Azwar, menteri dari Aceh itu.
Nantinya, lanjut Azwar, pihak pemda tinggal menempel saja hasil hasil pengumuman di daerah.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno menjelaskan, pengumuman oleh Panselnas ini sesuai ketentuan PP 48 Tahun 2005 jo PP 47 Tahun 2007 jo PP 56 Tahun 2012.
Azwar kembali menjelaskan, kuota 30 persen tidak akan diterapkan secara nasional. Alasannya, jika diterapkan secara nasional, maka bisa jadi yang lulus hanya dari wilayah Indonesia Bagian Barat saja.
“Kalau tidak begitu, nanti kuota 30 persen hanya diambil wilayah Barat saja. Ini kita kedepankan aspek keadilan, di samping kemampuan juga,” tandasnya.
Dia memastikan, nantinya seluruh instansi yang tenaga honorernya ikut tes, pasti ada yang lulus, disesuikan dengan formasi dan kemampuan berdasar hasil tes.
Hal lain yang juga dipertimbangkan, usia honorernya, lama pengabdian, dan spesifikasi daerah atau kewilayahan.
Diakui Azwar, penetapan kelulusan honorer K2 sangat subjektif karena pertimbangan politisnya tinggi. Itu sebabnya, pemerintah terus memilah-milah agar seluruh instansi kebagian jatah CPNS. (sam/ila)