28 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Tolak Kondom Gratis

MATARAM-Gagasan Kementerian Kesehatan untuk memberikan kondom gratis kepada anak-anak ditolak Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati. Pemberian kondom gratis dinilai bukan hal yang wajar mengingat anak-anak masih dibawah umur. Jangan sampai anak yang tidak tahu seks, jadi tahu, karena ada pemberian kondom, ungkapnya.

Menurut Erna, pemberian kondom gratis kepada remaja jelas salah, walaupun mungkin niatnya baik untuk mencegah HIV AIDS. Jangan sampai ada kasus hubungan seks yang didominasi juga oleh anak dibawah umur sehingga memberikan kondom gratis. Ini tidak akan menyelesaikan masalah, ungkapnya.
Menurut Erna, niat Menkes memberikan kondom gratis baik, tetapi jangan diberikan kepada anak yang masih usianya 15 hingga 20 tahun. Karena belum tentu anak tersebut melakukan hubungan seks. Kalau mereka yang tidak tahu akan seks, kondom tersebut akan digunakan untuk apa, ungkapnya.

Jangan sampai sambungnya, kondom yang diberikan justru akan memicu anak untuk melakukan hubungan seks. Kita tidak inginkan seperti ini, ungkapnya. Dikatakan, banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi anak dalam melakukan hubungan seks. Mulai dari memberikan kasih sayang yang lebih kepada anak, meningkatkan imtaq anak. Hal-hal seperti ini rasanya lebih layak untuk dijadikan solusi, ungkapnya. (cr-jay/jpnn)

MATARAM-Gagasan Kementerian Kesehatan untuk memberikan kondom gratis kepada anak-anak ditolak Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati. Pemberian kondom gratis dinilai bukan hal yang wajar mengingat anak-anak masih dibawah umur. Jangan sampai anak yang tidak tahu seks, jadi tahu, karena ada pemberian kondom, ungkapnya.

Menurut Erna, pemberian kondom gratis kepada remaja jelas salah, walaupun mungkin niatnya baik untuk mencegah HIV AIDS. Jangan sampai ada kasus hubungan seks yang didominasi juga oleh anak dibawah umur sehingga memberikan kondom gratis. Ini tidak akan menyelesaikan masalah, ungkapnya.
Menurut Erna, niat Menkes memberikan kondom gratis baik, tetapi jangan diberikan kepada anak yang masih usianya 15 hingga 20 tahun. Karena belum tentu anak tersebut melakukan hubungan seks. Kalau mereka yang tidak tahu akan seks, kondom tersebut akan digunakan untuk apa, ungkapnya.

Jangan sampai sambungnya, kondom yang diberikan justru akan memicu anak untuk melakukan hubungan seks. Kita tidak inginkan seperti ini, ungkapnya. Dikatakan, banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi anak dalam melakukan hubungan seks. Mulai dari memberikan kasih sayang yang lebih kepada anak, meningkatkan imtaq anak. Hal-hal seperti ini rasanya lebih layak untuk dijadikan solusi, ungkapnya. (cr-jay/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/