25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Menopause Bisa Terjadi di Usia Muda

Menopause
Menopause
Menopause merupakan peristiwa alami yang biasanya terjadi pada perempuan berusia di atas 45 tahun. Adakalanya haid pada perempuan berhenti di usia sangat muda. Istilahnya menopause dini.

Banyak penyebab yang memicu menopause dini dan dapat dialami perempuan dengan kondisi tertentu. Antara lain, penyakit autoimun atau faktor keturunan. Menopause dini juga bisa terjadi pada kaum hawa yang menjalani pengangkatan kedua indung telur. Selain itu, radiasi maupun kemoterapi untuk memberantas tumor di bagian organ reproduksi perempuan bisa berakibat menopause.

Untuk perempuan yang mulai menstruasi lebih cepat, masa menopausenya juga lebih dini. Sebab, secara ke seluruhan, pada organ reproduksi perempuan rata-rata terkandung 400 folikel primordial yang sudah ada saat masih bayi. Ovum tersebut baru keluar setelah mengalami menstruasi pertama. Semakin dewasa seorang perempuan, semakin sedikit pula telur yang dihasilkan.

Dokter Christoffel L Tobing SpOG mengatakan ketika seorang perempuan belia tak lagi menstruasi, harus dicari penyebabnya. Terapi yang akan diberikan bergantung pada penyebab menstruasi dini tersebut. Gejala yang dialami tak berbeda dengan gejala menopause pada umumnya. Tapi, pada prinsipnya dikatakan sudah menopause bila selama 12 bulan tak mengalami menstruasi sama sekali.

Dokter Christoffel menambahkan, gejala menopause seperti selalu merasa panas, jantung berdebar-debar, sakit kepala, keringatan, perasaan takut, gelisah, mudah tersinggung, lekas marah, tidak kosentrasi, perubahan prilaku, depresi, dan gangguan libido. “Selain itu, juga ada perubahan pada kulit, seperti kulit kering, keriput, dan gatal-gatal. Nyeri tulang dan otot, secara metabolisme kolesterol meningkat, ‘’tambah dr ahli kebidanan dan penyakit kandungan yang berpraktek di Jalan Skip Medan ini. Dijelaskannya, pada umumnya, menopause akan terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun. Tetapi, ada juga yang terjadi dibawah usia 40.

Karena kejadian menopause tak bisa ditolak, bukan berarti tak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul. ‘’Menapouse dini bisa diobati dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Kalau terjadi menopause dini, maka yang harus dilakukan adalah dengan mengkonsusmsi obat seperti pil KB, sesuai anjuran dokter,” lanjut dr Christoffel.

Perlunya tindakan pencegahan menopause dini ini untuk menghindarkan terjadinya penyakit yang kerap muncul setelah perempuan menopause.
Penyakit itu, antara lain, osteoporosis dan patah tulang, penyakit jantu ng koroner, tekanan darah, hingga beberapa jenis kanker.

Ada beberapa langkah untuk menghadapi menopause. Salah satunya, konsumsi makanan bergizi tinggi. Jenisnya, kacang merah, kacang kedelai, pepaya, dan bengkuang. Bila perlu dan diperbolehkan, bisa juga terapi sulih hormon. Terutama, phytoestrogen. Hormon itu menyeimbangkan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

‘’Saat menopause terjadi, salah satu yang berkurang adalah hormon estrogen. Untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif, bisa ditambahkan dengan berbagai program. Seperti terus aktif secara seksual, lakukan latihan KEGEL, luangkan waktu untuk diri sendiri, pilih gaya hidup sehat, gunakan lubrikan, vitamin, food suplemen, dan terapi sulih hormon,” ungkap dr Christoffel. (ram)

Menopause
Menopause
Menopause merupakan peristiwa alami yang biasanya terjadi pada perempuan berusia di atas 45 tahun. Adakalanya haid pada perempuan berhenti di usia sangat muda. Istilahnya menopause dini.

Banyak penyebab yang memicu menopause dini dan dapat dialami perempuan dengan kondisi tertentu. Antara lain, penyakit autoimun atau faktor keturunan. Menopause dini juga bisa terjadi pada kaum hawa yang menjalani pengangkatan kedua indung telur. Selain itu, radiasi maupun kemoterapi untuk memberantas tumor di bagian organ reproduksi perempuan bisa berakibat menopause.

Untuk perempuan yang mulai menstruasi lebih cepat, masa menopausenya juga lebih dini. Sebab, secara ke seluruhan, pada organ reproduksi perempuan rata-rata terkandung 400 folikel primordial yang sudah ada saat masih bayi. Ovum tersebut baru keluar setelah mengalami menstruasi pertama. Semakin dewasa seorang perempuan, semakin sedikit pula telur yang dihasilkan.

Dokter Christoffel L Tobing SpOG mengatakan ketika seorang perempuan belia tak lagi menstruasi, harus dicari penyebabnya. Terapi yang akan diberikan bergantung pada penyebab menstruasi dini tersebut. Gejala yang dialami tak berbeda dengan gejala menopause pada umumnya. Tapi, pada prinsipnya dikatakan sudah menopause bila selama 12 bulan tak mengalami menstruasi sama sekali.

Dokter Christoffel menambahkan, gejala menopause seperti selalu merasa panas, jantung berdebar-debar, sakit kepala, keringatan, perasaan takut, gelisah, mudah tersinggung, lekas marah, tidak kosentrasi, perubahan prilaku, depresi, dan gangguan libido. “Selain itu, juga ada perubahan pada kulit, seperti kulit kering, keriput, dan gatal-gatal. Nyeri tulang dan otot, secara metabolisme kolesterol meningkat, ‘’tambah dr ahli kebidanan dan penyakit kandungan yang berpraktek di Jalan Skip Medan ini. Dijelaskannya, pada umumnya, menopause akan terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun. Tetapi, ada juga yang terjadi dibawah usia 40.

Karena kejadian menopause tak bisa ditolak, bukan berarti tak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul. ‘’Menapouse dini bisa diobati dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Kalau terjadi menopause dini, maka yang harus dilakukan adalah dengan mengkonsusmsi obat seperti pil KB, sesuai anjuran dokter,” lanjut dr Christoffel.

Perlunya tindakan pencegahan menopause dini ini untuk menghindarkan terjadinya penyakit yang kerap muncul setelah perempuan menopause.
Penyakit itu, antara lain, osteoporosis dan patah tulang, penyakit jantu ng koroner, tekanan darah, hingga beberapa jenis kanker.

Ada beberapa langkah untuk menghadapi menopause. Salah satunya, konsumsi makanan bergizi tinggi. Jenisnya, kacang merah, kacang kedelai, pepaya, dan bengkuang. Bila perlu dan diperbolehkan, bisa juga terapi sulih hormon. Terutama, phytoestrogen. Hormon itu menyeimbangkan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

‘’Saat menopause terjadi, salah satu yang berkurang adalah hormon estrogen. Untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif, bisa ditambahkan dengan berbagai program. Seperti terus aktif secara seksual, lakukan latihan KEGEL, luangkan waktu untuk diri sendiri, pilih gaya hidup sehat, gunakan lubrikan, vitamin, food suplemen, dan terapi sulih hormon,” ungkap dr Christoffel. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/