25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Calon Peserta Ujian PNS Waspadai Penipuan

JAKARTA – Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari pelamar umum semakin dekat. Seperti sudah ditetapkan, ujian digelar pada 8 September depan secara serentak. Peserta ujian diminta tidak tergiur jebakan penipu.

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Tasdik Kinanto menjelaskan, setiap mendekati tes ujian CPNS praktik penipuan meningkat. “Modusnya banyak sekali,” kata dia saat dihubung kemarin.

Diantaranya adalah, berkedok menjual tes soal-soal CPNS di sekitar tempat ujian pada H-1 atau hari H ujian. Mereka memanfaatkan momentum calon peserta ujian yang ingin memastikan bangku ujianya.

Nah, dalam praktiknya para penipu ini mulai mendekati calon peserta ujian. Pada intinya, mereka menebar janji bisa meloloskan tes. Mereka biasanya tidak langsung meminta uang. Tetapi uang itu diminta jika si korban dinyatakan lulus. “Itu jelas tipuan. Kalaupun ada yang lulus tes, itu karena memang pintar dan kompeten,” papar Tasdik. Dengan mendekati banyak mangsa, tentu ada beberapa yang lolos.

“Masak dari seratus orang misalnya, tidak ada yang diterima sama sekali,” jelas Tasdik. Korban yang dinyatakan lulus itu, lantas dikontak si penipu. Dia bisa mengetahuinya, karena pengumunan disampaikan terbuka. Selain itu, dia juga sudah mengantongi nomor kontak calon korbannya. (wan/jpnn)

JAKARTA – Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari pelamar umum semakin dekat. Seperti sudah ditetapkan, ujian digelar pada 8 September depan secara serentak. Peserta ujian diminta tidak tergiur jebakan penipu.

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Tasdik Kinanto menjelaskan, setiap mendekati tes ujian CPNS praktik penipuan meningkat. “Modusnya banyak sekali,” kata dia saat dihubung kemarin.

Diantaranya adalah, berkedok menjual tes soal-soal CPNS di sekitar tempat ujian pada H-1 atau hari H ujian. Mereka memanfaatkan momentum calon peserta ujian yang ingin memastikan bangku ujianya.

Nah, dalam praktiknya para penipu ini mulai mendekati calon peserta ujian. Pada intinya, mereka menebar janji bisa meloloskan tes. Mereka biasanya tidak langsung meminta uang. Tetapi uang itu diminta jika si korban dinyatakan lulus. “Itu jelas tipuan. Kalaupun ada yang lulus tes, itu karena memang pintar dan kompeten,” papar Tasdik. Dengan mendekati banyak mangsa, tentu ada beberapa yang lolos.

“Masak dari seratus orang misalnya, tidak ada yang diterima sama sekali,” jelas Tasdik. Korban yang dinyatakan lulus itu, lantas dikontak si penipu. Dia bisa mengetahuinya, karena pengumunan disampaikan terbuka. Selain itu, dia juga sudah mengantongi nomor kontak calon korbannya. (wan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/