23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Arsitektur Kabinet Diserahkan 15 September

Jokowi-JK
Jokowi-JK

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Transisi bentukan Jokowi masih terus menggodok postur kabinet Jokowi-JK. Rencananya, 15 September nanti arsitektur kabinet yang dibuat baru diserahkan kepada Jokowi-JK sebagai bahan masukan.

Deputi Tim Transisi Andi Widjayanto mengungkapkan, arsitektur kabinet tersebut merupakan produk yang dihasilkan sejumlah kelompok kerja (pokja). Saat ini pembentukan pokja-pokja itu masuk tahap finalisasi. “Pada 15 September kami memberikan opsi-opsi arsitektur kabinet kepada Jokowi. Akan kami rekomendasikan arsitektur kabinet yang efektif dijalankan,” kata Andi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, kemarin (14/8).

Dia menjabarkan, 17 Agustus mendatang tim juga mendapat arahan dari Jokowi-JK. Setelah itu, pokja mulai membahas akar permasalahan pemerintahan, termasuk yang terjadi di lembaga kepresidenan, lembaga kabinet, hingga masalah teknokrat di birokrasi Indonesia. Tahap tersebut dilaksanakan hingga 28 Agustus mendatang. “Kemudian, dilanjutkan focus group discussion dengan melibatkan ahli-ahli dari universitas dan lembaga penelitian. Kantor Transisi berikut pokja-pokja itu bakal mulai mencoba mencari formula jitu arsitektur kabinet,” papar Andi.

Awal September itu pula pokja mulai mengutak-atik anggaran yang dibutuhkan. Hal tersebut terkait dengan ruang untuk perampingan kabinet, peleburan kabinet, atau kemungkinan adanya kementerian baru. “Setelah itu, pokja akan bersinergi mengoordinasikan kerja masing-masing sebelum diserahkan,” bebernya.

Andi menyatakan, arsitektur kabinet tersebut belum digambarkan saat ini. Jumlahnya nanti bisa tetap 34 menteri atau berkurang. “Tidak ditargetkan jadi berapa. Semua bergantung hasil pembahasan,” tandasnya.

Secara garis besar, akan ada 13 pokja plus 3 unit yang menyusun usul rencana pemerintahan ke depan. Tiga unit itu adalah unit APBN, Revolusi Mental, dan Komunikasi Politik. Unit APBN dan Komunikasi Politik berada di bawah Hasto Kristianto yang merupakan deputi Tim Transisi, sedangkan Unit Revolusi Mental di bawah koordinasi Andi. “Pokja akan keluar kalau pekerjaannya sudah selesai dan hasilnya disampaikan ke publik,” tutur Andi. (dyn/c5/fat)

Jokowi-JK
Jokowi-JK

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Transisi bentukan Jokowi masih terus menggodok postur kabinet Jokowi-JK. Rencananya, 15 September nanti arsitektur kabinet yang dibuat baru diserahkan kepada Jokowi-JK sebagai bahan masukan.

Deputi Tim Transisi Andi Widjayanto mengungkapkan, arsitektur kabinet tersebut merupakan produk yang dihasilkan sejumlah kelompok kerja (pokja). Saat ini pembentukan pokja-pokja itu masuk tahap finalisasi. “Pada 15 September kami memberikan opsi-opsi arsitektur kabinet kepada Jokowi. Akan kami rekomendasikan arsitektur kabinet yang efektif dijalankan,” kata Andi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, kemarin (14/8).

Dia menjabarkan, 17 Agustus mendatang tim juga mendapat arahan dari Jokowi-JK. Setelah itu, pokja mulai membahas akar permasalahan pemerintahan, termasuk yang terjadi di lembaga kepresidenan, lembaga kabinet, hingga masalah teknokrat di birokrasi Indonesia. Tahap tersebut dilaksanakan hingga 28 Agustus mendatang. “Kemudian, dilanjutkan focus group discussion dengan melibatkan ahli-ahli dari universitas dan lembaga penelitian. Kantor Transisi berikut pokja-pokja itu bakal mulai mencoba mencari formula jitu arsitektur kabinet,” papar Andi.

Awal September itu pula pokja mulai mengutak-atik anggaran yang dibutuhkan. Hal tersebut terkait dengan ruang untuk perampingan kabinet, peleburan kabinet, atau kemungkinan adanya kementerian baru. “Setelah itu, pokja akan bersinergi mengoordinasikan kerja masing-masing sebelum diserahkan,” bebernya.

Andi menyatakan, arsitektur kabinet tersebut belum digambarkan saat ini. Jumlahnya nanti bisa tetap 34 menteri atau berkurang. “Tidak ditargetkan jadi berapa. Semua bergantung hasil pembahasan,” tandasnya.

Secara garis besar, akan ada 13 pokja plus 3 unit yang menyusun usul rencana pemerintahan ke depan. Tiga unit itu adalah unit APBN, Revolusi Mental, dan Komunikasi Politik. Unit APBN dan Komunikasi Politik berada di bawah Hasto Kristianto yang merupakan deputi Tim Transisi, sedangkan Unit Revolusi Mental di bawah koordinasi Andi. “Pokja akan keluar kalau pekerjaannya sudah selesai dan hasilnya disampaikan ke publik,” tutur Andi. (dyn/c5/fat)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/