JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendesak sekolah supaya segera memasukkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) ke data pokok pendidikan (dapodik). Tujuannya untuk mencegah potensi manipulasi nilai ujian di kemudian hari. Sayangnya, sampai tadi malam, layanan upload nilai USBN belum ada di aplikasi dapodik.
Instruksi itu disampaikan langsung Mendikbud Muhadjir Effendy di hadapan dinas pendidikan provinsi di Jakarta, Rabu malam (29/3). Dia mengatakan secepatnya, dalam tempo sepekan ini nilai USBN harus segera dimasukkan di dapodik. ’’Kalau tidak bisa minggu ini, toleransinya sampai pekan depan,’’ katanya.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, Kemendikbud sengaja “mengunci” nilai USBN itu di dalam database dapodik. Upaya ini dilakukan untuk mencegah manipulasi nilai USBN oleh sekolah di masa-masa mendatang. ’’Dengan dikunci di dapodik, tidak bisa diotak-atik lagi,’’ kata Muhadjir.
Lembaga pendidikan tinggi, instansi pemerintah, atau swasta nantinya bisa melihat data nilai USBN itu. Kemudian bisa dicocokkan dengan nilai yang diajukan. Jika muncul ketidakcocokan, peluang besar telah terjadi manipulasi.
Muhadjir mengatakan, masalah utama saat ini adalah menjaga kejujuran sekolah dalam menilai ujian. Selama sekolah dapat menjaga semangat dan gairah kejujuran, bisa mencetak generasi yang lebih baik. ’’Yang tua-tua korupsi biarkan, nanti habis sendiri. Tapi yang generasi muda ini harus dijaga betul,’’ tandasnya.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendesak sekolah supaya segera memasukkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) ke data pokok pendidikan (dapodik). Tujuannya untuk mencegah potensi manipulasi nilai ujian di kemudian hari. Sayangnya, sampai tadi malam, layanan upload nilai USBN belum ada di aplikasi dapodik.
Instruksi itu disampaikan langsung Mendikbud Muhadjir Effendy di hadapan dinas pendidikan provinsi di Jakarta, Rabu malam (29/3). Dia mengatakan secepatnya, dalam tempo sepekan ini nilai USBN harus segera dimasukkan di dapodik. ’’Kalau tidak bisa minggu ini, toleransinya sampai pekan depan,’’ katanya.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, Kemendikbud sengaja “mengunci” nilai USBN itu di dalam database dapodik. Upaya ini dilakukan untuk mencegah manipulasi nilai USBN oleh sekolah di masa-masa mendatang. ’’Dengan dikunci di dapodik, tidak bisa diotak-atik lagi,’’ kata Muhadjir.
Lembaga pendidikan tinggi, instansi pemerintah, atau swasta nantinya bisa melihat data nilai USBN itu. Kemudian bisa dicocokkan dengan nilai yang diajukan. Jika muncul ketidakcocokan, peluang besar telah terjadi manipulasi.
Muhadjir mengatakan, masalah utama saat ini adalah menjaga kejujuran sekolah dalam menilai ujian. Selama sekolah dapat menjaga semangat dan gairah kejujuran, bisa mencetak generasi yang lebih baik. ’’Yang tua-tua korupsi biarkan, nanti habis sendiri. Tapi yang generasi muda ini harus dijaga betul,’’ tandasnya.