24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Rentetan Kecewa Atlis Indonesia

Atlit
Atlit

LONDON-Selain bulu tangkis dan angkat besi, atlet Indonesia secara realistis mustahil untuk mendapatkan medali di London 2012. Oleh karena itulah, target mereka adalah untuk memperbaiki catatan waktu pribadi. Namun sampai hari ketiga Olimpiade, hasilnya hanyalah rentetan kekecewaan.

Pada hari pertama, petembak Diaz Kusumawardani langsung tumbang. Ini tidak mengejutkan. Sebab kompetisi pada nomor 10 meter air rifle sangat ketat. Namun yang membuat miris adalah prestasi atlet kelahiran Sidoarjo tersebut yang sangat jeblok.

Diaz hanya berada di posisi 55 dari 56 peserta pada babak penyisihan. Dia hanya menang atas atlet dari negara antah berantah Bhutan, Kunzang Choden. Skor Diaz juga sangat rendah. Dia hanya membukukan skor tembakan 382.

Angka tersebut sangat jauh dari catatan terbaiknya di kualifikasi Asia untuk penentuan spot Olimpiade di Doha, Qatar awal 2012 lalu. Waktu itu Diaz mencatat skor 388. Andaikata Diaz mencapai skor terbaiknya, maka dia bisa setidaknya mencapai posisi 49. Sebab untuk mencapai peringkat lebih tinggi lagi sangat sulit. Dua petembak papan atas dunia Sylwia Bogacka (Polandia) dan Yi Siling (Tiongkok) membukukan nilai hingga 399 di babak penyisihan.

Diaz bukan satu-satunya atlet yang gagal melewati catatan terbaiknya. Peraih empat emas SEA Games 2011, I Gede Siman Sudartawa juga gagal total. Turun pada nomor 100 meter gaya punggung, Siman hanya menempati posisi 39 dari 43 perenang.

Catatan waktunya juga mengecewakan. Pemuda asal Klungkung tersebut hanya mencatat 55,99 detik. Itu jauh lebih lambat ketimbang catatan waktu terbaiknya yakni 55,59 detik yang juga merupakan rekor SEA Games.

Namun kalau melihat usianya, Diaz dan Siman bisa berprestasi pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang. Diaz baru berusia 16 tahun November nanti. Sedangkan Siman menginjak 18 tahun September mendatang. “Target utama saya memang pada 2016. Bukan sekarang,” kata Siman sebelum berangkat ke London.

Dua harapan medali Indonesia dari cabang angkat besi Citra Febrianti dan Jadi Setiadi juga gagal. Citra hanya berada di posisi empat sedangkan Jadi hanya nangkring di posisi lima.
Di luar bulutangkis, pemanah Ika Yuliana Rochmawati juga masih menyimpan harapan. Pada penyisihan, Ika berada di posisi 40 dari 64 peserta dengan skor 638. Dia akan berhadapan dengan pemahan Tiongkok Fang Yuting (peringkat 25).

Target pribadi Ika adalah lolos ke babak ketiga. Kalau bisa melewati Fang, Ika akan mencatat prestasi tersendiri. Namun di atas kertas, menyingkirkan Fang yang baru mendapatkan perak di nomor beregu akan sangat sulit. (nur/jpnn)

Atlit
Atlit

LONDON-Selain bulu tangkis dan angkat besi, atlet Indonesia secara realistis mustahil untuk mendapatkan medali di London 2012. Oleh karena itulah, target mereka adalah untuk memperbaiki catatan waktu pribadi. Namun sampai hari ketiga Olimpiade, hasilnya hanyalah rentetan kekecewaan.

Pada hari pertama, petembak Diaz Kusumawardani langsung tumbang. Ini tidak mengejutkan. Sebab kompetisi pada nomor 10 meter air rifle sangat ketat. Namun yang membuat miris adalah prestasi atlet kelahiran Sidoarjo tersebut yang sangat jeblok.

Diaz hanya berada di posisi 55 dari 56 peserta pada babak penyisihan. Dia hanya menang atas atlet dari negara antah berantah Bhutan, Kunzang Choden. Skor Diaz juga sangat rendah. Dia hanya membukukan skor tembakan 382.

Angka tersebut sangat jauh dari catatan terbaiknya di kualifikasi Asia untuk penentuan spot Olimpiade di Doha, Qatar awal 2012 lalu. Waktu itu Diaz mencatat skor 388. Andaikata Diaz mencapai skor terbaiknya, maka dia bisa setidaknya mencapai posisi 49. Sebab untuk mencapai peringkat lebih tinggi lagi sangat sulit. Dua petembak papan atas dunia Sylwia Bogacka (Polandia) dan Yi Siling (Tiongkok) membukukan nilai hingga 399 di babak penyisihan.

Diaz bukan satu-satunya atlet yang gagal melewati catatan terbaiknya. Peraih empat emas SEA Games 2011, I Gede Siman Sudartawa juga gagal total. Turun pada nomor 100 meter gaya punggung, Siman hanya menempati posisi 39 dari 43 perenang.

Catatan waktunya juga mengecewakan. Pemuda asal Klungkung tersebut hanya mencatat 55,99 detik. Itu jauh lebih lambat ketimbang catatan waktu terbaiknya yakni 55,59 detik yang juga merupakan rekor SEA Games.

Namun kalau melihat usianya, Diaz dan Siman bisa berprestasi pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang. Diaz baru berusia 16 tahun November nanti. Sedangkan Siman menginjak 18 tahun September mendatang. “Target utama saya memang pada 2016. Bukan sekarang,” kata Siman sebelum berangkat ke London.

Dua harapan medali Indonesia dari cabang angkat besi Citra Febrianti dan Jadi Setiadi juga gagal. Citra hanya berada di posisi empat sedangkan Jadi hanya nangkring di posisi lima.
Di luar bulutangkis, pemanah Ika Yuliana Rochmawati juga masih menyimpan harapan. Pada penyisihan, Ika berada di posisi 40 dari 64 peserta dengan skor 638. Dia akan berhadapan dengan pemahan Tiongkok Fang Yuting (peringkat 25).

Target pribadi Ika adalah lolos ke babak ketiga. Kalau bisa melewati Fang, Ika akan mencatat prestasi tersendiri. Namun di atas kertas, menyingkirkan Fang yang baru mendapatkan perak di nomor beregu akan sangat sulit. (nur/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/