28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Zohri dkk Ulangi Prestasi 1966

istimewa
RAIH PERAK: Muhammad Zohri dkk meraih medali perak nomor 4×100 meter putra estafet, Kamis (30/8) malam.

Tidak ada medali emas untuk Indonesia memasuki hari kesepuluh Asian Games 2018. Namun tetap ada hal membanggakan yang diukir atlet-atlet Indonesia di ajang multi olahraga empat tahunan itu. Pelakunya, Lalu Muhammad Zohri dkk yang meraih medali perak nomor 4×100 meter putra estafet, Kamis (30/8) malam.

Medali perak ini merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah Asian Games 1966 atau 52 tahun silam. Tim Indonesia yang terdiri atas Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Bayu Kertanegara, dan Eko Rimbawan, mencatatkan waktu 38,77 detik pada lomba tersebut.

Tim Indonesia yang menyabet perak pada Asian Games 1966 terdiri atas Sugiri, Supardi, Wahjudi, dan Jootje Oroh. Ternyata, prestasi tersebut berhasil diulangi oleh Muhammad Zohri dkk.

Medali emas direbut Jepang dengan catatan waktu 38,16 detik. Perunggu disabet China dengan catatan waktu 38,89 detik.

Sejak garis start tim Jepang yang menurunkan Ryota Yamagata terus memimpin perlombaan hingga selesai yang menempatkan pelari Aska Antonio Cambridge.

Hingga pelari kedua, Indonesia masih berada pada kelompok besar tetapi mulai pelari ketiga Eko Rimbawan sudah mulai meninggalkan pesaingnya bahkan bersaing ketat dengan pelari ketiga China Su Bingtian.

Memasuki pelari keempat Indonesia Bayu Kertanegara masih sedikit tertinggal dengan pelari keempat China Xu Welhsu tetapi 50 meter menjelang garis finis pelari Indonesia mulai meninggalkan pelari China hingga memasukki garis finis.

Sementara pada 4X100 meter putri medali emas direbut tim Bahrain yang menurunkan Essa Iman, Odiong Odidiong, Alkhaldi Hajar dan Naser Salwa dengan catatan waktu 42,73 detik sekaligus memecahkan rekor Asian Games atas nama tim China dengan catatan waktu 42,83 detik.

Medali perak direbut China dengan pelari Liang Xiojing, Wei Yongli, Ge Mangi dan Yuan Qiqi dengan catata waktu 43,82 detik sedangkan perunggu direbut Kazakzstan (Viktoriya Zyabkina, Elina Mikhina, Svetlana Golendova dan Olga Safronova) 43,82 detik.

Memasuki 100 meter menjelang finis pelari keempat China Yuan Qiqi masih memimpin di depan tetapi pada 50 meter menjelang finis pelari keempat Bahrain Salwa Naser langsung melejit dan masuk garis finis pertama.

Indonesia kini masih berada di posisi empat besar dengan koleksi 30 emas, 23 perak dan 30 perunggu. “Saya tak pernah memprediksikan mereka dapat medali emas, karena ini merupakan olahraga terukur, dan kami tahu bagaimana perkembangan negara lain,” ucap Pelatih atletik, Eni Sumartoyo Martodihardjo.

“Saya hanya mengharapkan mereka bisa berlari dengan catatan waktu di bawah 39 detik dan mendapatkan salah satu medali. Sekarang, dengan raihan perak, saya sudah sangat senang,” pungkasnya. (don)

istimewa
RAIH PERAK: Muhammad Zohri dkk meraih medali perak nomor 4×100 meter putra estafet, Kamis (30/8) malam.

Tidak ada medali emas untuk Indonesia memasuki hari kesepuluh Asian Games 2018. Namun tetap ada hal membanggakan yang diukir atlet-atlet Indonesia di ajang multi olahraga empat tahunan itu. Pelakunya, Lalu Muhammad Zohri dkk yang meraih medali perak nomor 4×100 meter putra estafet, Kamis (30/8) malam.

Medali perak ini merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah Asian Games 1966 atau 52 tahun silam. Tim Indonesia yang terdiri atas Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Bayu Kertanegara, dan Eko Rimbawan, mencatatkan waktu 38,77 detik pada lomba tersebut.

Tim Indonesia yang menyabet perak pada Asian Games 1966 terdiri atas Sugiri, Supardi, Wahjudi, dan Jootje Oroh. Ternyata, prestasi tersebut berhasil diulangi oleh Muhammad Zohri dkk.

Medali emas direbut Jepang dengan catatan waktu 38,16 detik. Perunggu disabet China dengan catatan waktu 38,89 detik.

Sejak garis start tim Jepang yang menurunkan Ryota Yamagata terus memimpin perlombaan hingga selesai yang menempatkan pelari Aska Antonio Cambridge.

Hingga pelari kedua, Indonesia masih berada pada kelompok besar tetapi mulai pelari ketiga Eko Rimbawan sudah mulai meninggalkan pesaingnya bahkan bersaing ketat dengan pelari ketiga China Su Bingtian.

Memasuki pelari keempat Indonesia Bayu Kertanegara masih sedikit tertinggal dengan pelari keempat China Xu Welhsu tetapi 50 meter menjelang garis finis pelari Indonesia mulai meninggalkan pelari China hingga memasukki garis finis.

Sementara pada 4X100 meter putri medali emas direbut tim Bahrain yang menurunkan Essa Iman, Odiong Odidiong, Alkhaldi Hajar dan Naser Salwa dengan catatan waktu 42,73 detik sekaligus memecahkan rekor Asian Games atas nama tim China dengan catatan waktu 42,83 detik.

Medali perak direbut China dengan pelari Liang Xiojing, Wei Yongli, Ge Mangi dan Yuan Qiqi dengan catata waktu 43,82 detik sedangkan perunggu direbut Kazakzstan (Viktoriya Zyabkina, Elina Mikhina, Svetlana Golendova dan Olga Safronova) 43,82 detik.

Memasuki 100 meter menjelang finis pelari keempat China Yuan Qiqi masih memimpin di depan tetapi pada 50 meter menjelang finis pelari keempat Bahrain Salwa Naser langsung melejit dan masuk garis finis pertama.

Indonesia kini masih berada di posisi empat besar dengan koleksi 30 emas, 23 perak dan 30 perunggu. “Saya tak pernah memprediksikan mereka dapat medali emas, karena ini merupakan olahraga terukur, dan kami tahu bagaimana perkembangan negara lain,” ucap Pelatih atletik, Eni Sumartoyo Martodihardjo.

“Saya hanya mengharapkan mereka bisa berlari dengan catatan waktu di bawah 39 detik dan mendapatkan salah satu medali. Sekarang, dengan raihan perak, saya sudah sangat senang,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/