26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Evan Dimas Darmono, Misi ke Tanah Suci

PALING PRIMA: Evan Dimas punya fisik paling prima diantaranya penggawa Timnas U-19 lainnya.
PALING PRIMA: Evan Dimas punya fisik paling prima diantaranya penggawa Timnas U-19 lainnya.

KESEMPATAN tidak datang dua kali. Mungkin itu yang dipikirkan kapten timnas Indonesia U-19 Evan Dimas Darmono ketika dia dan rekan-rekannya mendapat kesempatan mengunjungi Tanah Suci untuk umrah sekaligus menjalani tur Timur Tengah.

Hari ini Evan dan skuad Garuda Jaya bertolak menuju Tanah Suci. “Hanya satu doa yang ingin saya panjatkan, doa untuk kebahagiaan orang tua dan keluarga,” ujar Evan kepada Jawa Pos.

Bagi Evan, umrah bukan sekadar jalan-jalan. Dia memanfaatkannya untuk mendekat kepada Tuhan. Dia tidak akan berpikir apa pun di Tanah Suci nanti kecuali untuk ibadah.

Keberangkatannya ke Tanah Suci mendahului impian orang tuanya yang juga berhasrat untuk ke sana.

“Kalau untuk saya sendiri tidak muluk-muluk, cukup berdoa supaya saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi di hadapan-Nya,” ungkapnya.

Ada harapan yang ingin Evan wujudkan. Yaitu, mengajak ayah dan ibunya ke Tanah Suci entah untuk umrah atau beribadah haji. “Suatu saat saya pasti akan kembali ke sana bersama orang tua,” katanya.

Bagi Evan, kedua orang tuanyalah yang menjadi motivasinya sampai pada titik prestasi saat ini. Di mana pun dia menjalani pemusatan latihan, pemuda 19 tahun itu menyempatkan waktu untuk pulang ke Surabaya minimal sekali sepekan. (ren/c10/ca)

PALING PRIMA: Evan Dimas punya fisik paling prima diantaranya penggawa Timnas U-19 lainnya.
PALING PRIMA: Evan Dimas punya fisik paling prima diantaranya penggawa Timnas U-19 lainnya.

KESEMPATAN tidak datang dua kali. Mungkin itu yang dipikirkan kapten timnas Indonesia U-19 Evan Dimas Darmono ketika dia dan rekan-rekannya mendapat kesempatan mengunjungi Tanah Suci untuk umrah sekaligus menjalani tur Timur Tengah.

Hari ini Evan dan skuad Garuda Jaya bertolak menuju Tanah Suci. “Hanya satu doa yang ingin saya panjatkan, doa untuk kebahagiaan orang tua dan keluarga,” ujar Evan kepada Jawa Pos.

Bagi Evan, umrah bukan sekadar jalan-jalan. Dia memanfaatkannya untuk mendekat kepada Tuhan. Dia tidak akan berpikir apa pun di Tanah Suci nanti kecuali untuk ibadah.

Keberangkatannya ke Tanah Suci mendahului impian orang tuanya yang juga berhasrat untuk ke sana.

“Kalau untuk saya sendiri tidak muluk-muluk, cukup berdoa supaya saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi di hadapan-Nya,” ungkapnya.

Ada harapan yang ingin Evan wujudkan. Yaitu, mengajak ayah dan ibunya ke Tanah Suci entah untuk umrah atau beribadah haji. “Suatu saat saya pasti akan kembali ke sana bersama orang tua,” katanya.

Bagi Evan, kedua orang tuanyalah yang menjadi motivasinya sampai pada titik prestasi saat ini. Di mana pun dia menjalani pemusatan latihan, pemuda 19 tahun itu menyempatkan waktu untuk pulang ke Surabaya minimal sekali sepekan. (ren/c10/ca)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/