RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Pasca kemenangan dramatis lewat adu penalti atas Chili di 16 besar Pelatih Brazil, Luiz Felipe Scolari langsung ketar-ketir. Pasalnya pemain andalan mereka Neymar didera cedera yang cukup parah. Penyerang Barcelona itu terancam tidak bisa membela Brazil kala menghadapi Kolombia di perempatfinal Jum”at besok (4/7). Saking ketar-ketirnya Scolari menyebut keadaan Neymar sebagai sebuah masalah besar bagi timnya.
Neymar mengalami bengkak di paha kanannya. Ini lantaran pemain 22 tahun itu mendapatkan kawalan ketat sepanjang laga dari tiga pemain Chili yaitu Arturo Vidal, Gary Medel, dan Charles Aranguiz dalam partai tersebut. “Ini masalah besar. Pahanya (Neymar) bengkak,” jelasnya kepada para wartawan dalam konfrensi pers di markas timnas Brasil kemarin.
Neymar kerap menjadi sasar tackling keras dari ketiganya. “Aku ingat saat menangani Portugal di piala dunia 2006. Saat itu kami menghadapi Belanda. Ronaldo mengalami hal yang mengerikan di menit kedelapan babak pertama. Dia mendapatkan tackling keras dari Khalid Boulahrouz. Ronaldo harus ditandu keluar lapangan saat itu,” jelasnya. “Saat aku melihat Neymar setelah pertandingan kemarin, aku menjadi ingat hal itu kembali,” jelas Scolari.
Scolari juga mengkritisi kepemimpinan wasit Howard Webb. Scolari merasa wasit asal Inggris itu menutup mata saat beberapa pemain Chili secara terang-terangan mejadikan Neymar target permainan kasar mereka. Pelatih yang berhasil membawa Brazil meraih juara Dunia pada 2002 itu menyatakan bahwa para pemainnya tidak mendapatkan perlindungan yang sama dari pengadil lapangan di partai itu. “Aku tidak bisa memahami saat ada pemain lawan berusaha menghentikan pemain kami dengan keras dan terang-terangan tapi tidak ada kartu yang keluar dari kantong wasit,” kritik pelatih 65 tahun ini.
Scolari melanjutkan bahwa wasit juga sering ragu-ragu saat ingin mengambil keputusan untuk Brazil. “Akan sulit bagi kami untuk mencapai juara jika seperti ini terus. Aku mulai meragukan itu,” tambahnya.
Neymar sendiri saat ini sedang berada dalam perawatan khusus oleh tim medis. Neymar memiliki waktu lima hari untuk mengembalikan kondisinya sebelum partai delapan besar melawan Kolombia yang akan diadakan pada Sabtu dini hari mendatang (5/7) di Estadio Governador Placido Aderaldo Castelo, Fortaleza.
Saat dimintai keterangan oleh para wartawan mengenai kondisi terakhirnya, Neymar sendiri tampak enggan untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang mengalami cedera yang cukup parah. Neymar menyatakan lebih memilih untuk memfokuskan diri untuk menyiapkan mental maupun fisik agar bisa bermain fit sepanjang 120 menit. “Kami memang kesakitan gara-gara pertandingan kemarin. Tapi kemauan kami untuk menang lebih besar,” tandasnya kepada espn.com. (irr)
RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Pasca kemenangan dramatis lewat adu penalti atas Chili di 16 besar Pelatih Brazil, Luiz Felipe Scolari langsung ketar-ketir. Pasalnya pemain andalan mereka Neymar didera cedera yang cukup parah. Penyerang Barcelona itu terancam tidak bisa membela Brazil kala menghadapi Kolombia di perempatfinal Jum”at besok (4/7). Saking ketar-ketirnya Scolari menyebut keadaan Neymar sebagai sebuah masalah besar bagi timnya.
Neymar mengalami bengkak di paha kanannya. Ini lantaran pemain 22 tahun itu mendapatkan kawalan ketat sepanjang laga dari tiga pemain Chili yaitu Arturo Vidal, Gary Medel, dan Charles Aranguiz dalam partai tersebut. “Ini masalah besar. Pahanya (Neymar) bengkak,” jelasnya kepada para wartawan dalam konfrensi pers di markas timnas Brasil kemarin.
Neymar kerap menjadi sasar tackling keras dari ketiganya. “Aku ingat saat menangani Portugal di piala dunia 2006. Saat itu kami menghadapi Belanda. Ronaldo mengalami hal yang mengerikan di menit kedelapan babak pertama. Dia mendapatkan tackling keras dari Khalid Boulahrouz. Ronaldo harus ditandu keluar lapangan saat itu,” jelasnya. “Saat aku melihat Neymar setelah pertandingan kemarin, aku menjadi ingat hal itu kembali,” jelas Scolari.
Scolari juga mengkritisi kepemimpinan wasit Howard Webb. Scolari merasa wasit asal Inggris itu menutup mata saat beberapa pemain Chili secara terang-terangan mejadikan Neymar target permainan kasar mereka. Pelatih yang berhasil membawa Brazil meraih juara Dunia pada 2002 itu menyatakan bahwa para pemainnya tidak mendapatkan perlindungan yang sama dari pengadil lapangan di partai itu. “Aku tidak bisa memahami saat ada pemain lawan berusaha menghentikan pemain kami dengan keras dan terang-terangan tapi tidak ada kartu yang keluar dari kantong wasit,” kritik pelatih 65 tahun ini.
Scolari melanjutkan bahwa wasit juga sering ragu-ragu saat ingin mengambil keputusan untuk Brazil. “Akan sulit bagi kami untuk mencapai juara jika seperti ini terus. Aku mulai meragukan itu,” tambahnya.
Neymar sendiri saat ini sedang berada dalam perawatan khusus oleh tim medis. Neymar memiliki waktu lima hari untuk mengembalikan kondisinya sebelum partai delapan besar melawan Kolombia yang akan diadakan pada Sabtu dini hari mendatang (5/7) di Estadio Governador Placido Aderaldo Castelo, Fortaleza.
Saat dimintai keterangan oleh para wartawan mengenai kondisi terakhirnya, Neymar sendiri tampak enggan untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang mengalami cedera yang cukup parah. Neymar menyatakan lebih memilih untuk memfokuskan diri untuk menyiapkan mental maupun fisik agar bisa bermain fit sepanjang 120 menit. “Kami memang kesakitan gara-gara pertandingan kemarin. Tapi kemauan kami untuk menang lebih besar,” tandasnya kepada espn.com. (irr)