JAKARTA-Tim junior taekwondo Indonesia mewaspadai kekuatan Korea Selatan dalam ajang Asian Junior Taekwondo Championship 2013 yang akan diselenggarakan pada 20-23 Juni.
“Tentu yang kami waspadai Korea karena ikut dalam ajang ini, lalu China Taipe,” kata manajer tim junior pelatnas Taekwondo Zulkifli Tanjung di Jakarta, Senin (1/4).
Dia mengatakan tim Indonesia masih mempersiapkan semua hal seperti teknik, fisik, dan strategi bertanding. Bahkan beberapa atlet menurut dia sudah dikirim ke kejuaran Taekwondo di luar negeri untuk uji coba. “Persiapannya berjalan dengan normal sesuai program,” ujarnya.
Menurut Zulkifli tim junior yang dipersiapkan di ajang tersebut masih mempersiapkan atlet di kelas berat yaitu di atas 65 kilogram. Namun dia menegaskan untuk kelas bawah atau di bawah 60 kilogram, tim Indonesia sudah siap. “(Kami) sedang mencoba cari lagi potensi di kelas itu (berat). Di kelas bawah sudah siap,” katanya.
Dia menjelaskan ajang kompetisi taekwondo tingkat junior itu akan mempertandingkan 10 kelas untuk putra dan putri.
Tim Indonesia akan berusaha turun disemua kelas, namun hal itu tidak dipaksakan dengan keadaan yang ada. “Kami tidak memaksakan kalau di kelas atas tidak mampu. Ini kan bukan kejuaraan main-main, karena ada tim Korea, China Taipe, dan Iran juga,” ujarnya.
Indonesia berhasil terpilih sebagai tuan rumah 7th Asian Junior Taekwondo Championship dan 2nd Junior Poomsae Championship 2013 pada bidding yang dilakukan dalam ATU General Assembly Meeting yang diadakan pada tanggal 3 Mei 2012 di Hotel Rex, Ho Chi Minh City, Vietnam.
Dalam bidding tersebut delegasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) berhasil meyakinkan ATU Council Member mengenai kesiapan Indonesia menyelengarakan event dengan mengalahkan bidder lainnya yaitu India dan Bahrain. Asian Junior Taekwondo Championship direncanakan digelar 20-23 Juni 2013 di Tennis Indoor Senayan dan merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia sebagai penyelenggara Taekwondo Championship tingkat Asia. (bbs/jpnn)