25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sandy Walsh ke Indonesia

Sandy Walsh

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Manuver PSSI untuk menaturalisasikan sejumlah pemain asing menjadi warga negara Indonesia, masih terus berlanjut. Ya, setelah mendapatkan Illija Spasojevic, striker berkebangsaan Montenegro, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu, mulai membidik Sandy Walsh, stoper tim asal Belgia, Zulte Waregem.

Kebetulan Sandy memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berkebangsaan Belanda dan Swiss. Ayah Sandy adalah seorang Inggris keturunan Irlandia. Berpengalaman memperkuat timnas Belanda kelompok umur sejak berusia 15 tahun, membuat PSSI kepincut untuk menjadikannya sebagai pemain timnas Indonesia di Asian Games 2018 mendatang.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Sandy, dan sudah menjadwalkan kedatangannya ke Indonesia pada pekan pekan awal November nanti,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, singkat. Tentu, pemanggilan pemain berusia 22 tahun itu untuk memastikan keseriusan dia berpindah kewarganegaraan.

Sejatinya, pemain yang sudah mencatatkan 4.475 menit bermain bersama KRC Genk, klub peserta kompetisi kasta tertinggi di Belgia itu sudah lebih dulu memberikan signal untuk segera berkostum timnas. Keinginannya tersebut dia utarakan lewat sejumlah akun media sosial pribadinya belum lama ini.

Sementara itu, Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot. S Dewa Broto mengatakan bahwa, proses untuk menaturalisasikan Sandy itu belum sampai ke mereka. Padahal, salah satu syarat untuk mempercepat proses naturalisasi itu, adalah adanya sponsor dari Kementrian pimpinan Imam Nahrawi itu.

“Data-datanya (Sandy, Red) belum ada di kami. Tapi, kalau sudah ada, kami akan ikut membantu untuk mempercepat proses naturalisasi itu,” kata Gatot. Pihak Kemenpora juga sudah melakukan hal serupa saat proses naturalisasi kepada Ezra Walian, mantan striker Ajax Amsterdam junior, awal 2017 lalu.

Saat ini, pemain 22 tahun tersebut memang masih berpeluang tampil di timnas Indonesia. Sebab, Sandy baru perkuat timnas Belanda pada usia muda. Bahkan, kemarin, Sandy mengunggah sebuah foto menggunakan bahasa Indonesia. Dia bilang dengan lambang bendera Indonesia, “Sepak bola adalah hidupku.” (ben/jpnn/don)

Sandy Walsh

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Manuver PSSI untuk menaturalisasikan sejumlah pemain asing menjadi warga negara Indonesia, masih terus berlanjut. Ya, setelah mendapatkan Illija Spasojevic, striker berkebangsaan Montenegro, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu, mulai membidik Sandy Walsh, stoper tim asal Belgia, Zulte Waregem.

Kebetulan Sandy memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berkebangsaan Belanda dan Swiss. Ayah Sandy adalah seorang Inggris keturunan Irlandia. Berpengalaman memperkuat timnas Belanda kelompok umur sejak berusia 15 tahun, membuat PSSI kepincut untuk menjadikannya sebagai pemain timnas Indonesia di Asian Games 2018 mendatang.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Sandy, dan sudah menjadwalkan kedatangannya ke Indonesia pada pekan pekan awal November nanti,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, singkat. Tentu, pemanggilan pemain berusia 22 tahun itu untuk memastikan keseriusan dia berpindah kewarganegaraan.

Sejatinya, pemain yang sudah mencatatkan 4.475 menit bermain bersama KRC Genk, klub peserta kompetisi kasta tertinggi di Belgia itu sudah lebih dulu memberikan signal untuk segera berkostum timnas. Keinginannya tersebut dia utarakan lewat sejumlah akun media sosial pribadinya belum lama ini.

Sementara itu, Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot. S Dewa Broto mengatakan bahwa, proses untuk menaturalisasikan Sandy itu belum sampai ke mereka. Padahal, salah satu syarat untuk mempercepat proses naturalisasi itu, adalah adanya sponsor dari Kementrian pimpinan Imam Nahrawi itu.

“Data-datanya (Sandy, Red) belum ada di kami. Tapi, kalau sudah ada, kami akan ikut membantu untuk mempercepat proses naturalisasi itu,” kata Gatot. Pihak Kemenpora juga sudah melakukan hal serupa saat proses naturalisasi kepada Ezra Walian, mantan striker Ajax Amsterdam junior, awal 2017 lalu.

Saat ini, pemain 22 tahun tersebut memang masih berpeluang tampil di timnas Indonesia. Sebab, Sandy baru perkuat timnas Belanda pada usia muda. Bahkan, kemarin, Sandy mengunggah sebuah foto menggunakan bahasa Indonesia. Dia bilang dengan lambang bendera Indonesia, “Sepak bola adalah hidupku.” (ben/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/