29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Belanda vs Amerika: Tak Perlu Cantik

DOHA, SUMUTPOS.CO – Permainan cantik nomor dua bagi Belanda saat mereka menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Sabtu (3/12) malam ini pukul 22.00 WIB. Yang penting bagi mereka, menang dan lolos ke babak berikutnya.

Meski menjadi juara grup A, penampilan Belanda banyak mendapat sorotan. Dengan grup yang relatif paling mudah, penggemar mereka ternyata tidak bisa menyaksikan performa terbaik De Oranje di turnamen tersebut.

Sepanjang babak penyisihan grup, Belanda hanya melakukan delapan tembakan tepat sasaran. Secara statistik, mereka lebih merupakan tim klinis ketimbang kreatif.

Namun, kritik terhadap penampilan mereka yang kurang ideal coba diabaikan Tim Oranje. Pelatih Louis van Gaal bahkan mengatakan, kepada media untuk pulang saja jika merasa sepak bola sangat membosankan bagi mereka.

Menghadapi Amerika di Khalifa International Stadium pun Van Gaal dan anak asuhnya sama sekali tidak menjanjikan performa hebat. Tujuan utama mereka adalah melaju ke perempat final dan tidak merasa perlu bermain cantik.

“Tujuan pertama adalah lolos ke babak berikutnya. Tentu saja, kami lebih suka menang 5-0 setiap saat dan menjadi juara dunia, tetapi tidak sesederhana itu,” tegas gelandang Belanda, Marten De Roon di The Analyst.

De Roon bahkan menegaskan, dia sudah sangat senang meski kali ini mereka harus menyelesaikan pertandingan lewat adu penalti. Superkomputer sebagaimana dilaporkan the Analyst menyebut, hasil imbang yang berujung penalti memiliki peluang 26,1%. “Kemenangan diperhitungkan pada hari Sabtu, tetapi cara kita melakukannya tidak begitu penting. Bahkan bila perlu melalui tendangan pinalti,” ujarnya.

Pemain Atalanta itu menegaskan, mereka sangat percaya diri mampu mengatasi Amerika. Ia juga cukup yakin, performa mereka bisa lebih baik di fase knockout ini kendati ia kembali menegaskan itu bukan fokus utama. “Saya tidak keberatan menjadi juara dunia tanpa memainkan pertandingan yang bagus. Positifnya adalah kami tidak kalah. Itu juga dapat memberi kami kepercayaan diri bahwa kami bisa menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Pelatih Belanda, Louis Van Gaal sendiri memastikan laga ini akan sulit. Menurut eks pelatih Manchester United itu, pengalamannya menunjukkan tim seperti Amerika sangat ulet dan efektif dalam memanfaatkan peluang. “Saya tahu dari pengalaman bahwa pertandingan melawan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, yang kami temui di Piala Dunia 2014 di Brasil, selalu sangat sulit. Mereka sangat fanatik dan tajam pada bola,” jelas Van Gaal dikutip dari Daily Mail.

Kekuatan utama Amerika di Piala Dunia kali ini adalah permainan lini tengah yang kuat dan dinamis. Trio Yunus Musah, Tyler Adams dan Weston McKennie mampu menyelesaikan 75,1% operan mereka berakhir di sepertiga akhir.

Dan Pelatih AS, Gregg Behalter menegaskan, jika kinerja positif mereka berlanjut, The Yanks yang berstatus underdog bukan tidak mungkin akan mengejutkan Belanda seperti yang dilakukan Christian Pulisic dan kawan-kawan saat berhadapan dengan Inggris di mana mereka imbang 0-0.

“Dari sini, apapun bisa terjadi. Ini adalah kesempatan besar, tapi itu bukan sesuatu yang kami anggap sebagai suatu kehormatan. Kami pantas berada di posisi kami saat ini dan kami ingin tetap seperti itu,” kata Behalter di NY Post.

Pulisic yang diharapkan pulih tepat waktu setelah mengalami cedera saat mencetak gol ke gawang Iran juga mengirim pesan optimisme. “Rasanya menyenangkan berada di tempat kita sekarang, tapi ada masih banyak lagi yang akan datang,” tegasnya di Fox Sports.

Penyerang AS lainnya, Timothy Weah sementara itu tetap menunjukkan repsek. Meski demikian, ia menyatakan mereka sama sekali tidak gentar menghadapi Belanda. “Kita semua tahu Belanda adalah tim besar, banyak pemain berkualitas. Kami hanya harus keluar dan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujar Timothy Weah.

Belanda mencapai setidaknya perempat final dalam empat dari lima penampilan terakhir mereka di Piala Dunia, tersingkir di babak 16 besar pada tahun 2006. Sementara Amerika Serikat, mereka kalah tiga kali dari empat pertandingan mereka di babak 16 besar. AS hanya menang pada tahun 2002 ketika mereka menghadapi Meksiko.

Kedua negara yang diklaim tanpa cedera dan bisa menurunkan starter sama di laga ini sudah bertemu enam kali sebelumnya dengan Belanda memenangi lima laga. Tapi, satu kemenangan AS terjadi di pertemuan terakhir mereka 2015 silam. (amr/jpg)

Prakiraan pemain

Belanda (3-4-1-2): Noppert; Timber, Van Dijk, Ake; Dumfries, De Roon, F. De Jong, Blind; Klaassen; Gakpo, Depay

Pelatih: Louis vs Gaal

 

Amerika Serikat (4-3-3): Turner; Dest, Carter-Vickers, Ream, Robinson; McKennie, Adams, Musah; Weah, Sargent, Pulisic

Pelatih: Gregg Behalter

Head to head

05-06-15 Belanda v Amerika 3-4

03-03-10 Belanda v Amerika 2-1

18-02-04 Belanda v Amerika 1-0

19-05-02 Amerika v Belanda 0-2

21-02-98 Amerika v Belanda 0-2

15-06-83 Belanda v Amerika 2-1

DOHA, SUMUTPOS.CO – Permainan cantik nomor dua bagi Belanda saat mereka menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Sabtu (3/12) malam ini pukul 22.00 WIB. Yang penting bagi mereka, menang dan lolos ke babak berikutnya.

Meski menjadi juara grup A, penampilan Belanda banyak mendapat sorotan. Dengan grup yang relatif paling mudah, penggemar mereka ternyata tidak bisa menyaksikan performa terbaik De Oranje di turnamen tersebut.

Sepanjang babak penyisihan grup, Belanda hanya melakukan delapan tembakan tepat sasaran. Secara statistik, mereka lebih merupakan tim klinis ketimbang kreatif.

Namun, kritik terhadap penampilan mereka yang kurang ideal coba diabaikan Tim Oranje. Pelatih Louis van Gaal bahkan mengatakan, kepada media untuk pulang saja jika merasa sepak bola sangat membosankan bagi mereka.

Menghadapi Amerika di Khalifa International Stadium pun Van Gaal dan anak asuhnya sama sekali tidak menjanjikan performa hebat. Tujuan utama mereka adalah melaju ke perempat final dan tidak merasa perlu bermain cantik.

“Tujuan pertama adalah lolos ke babak berikutnya. Tentu saja, kami lebih suka menang 5-0 setiap saat dan menjadi juara dunia, tetapi tidak sesederhana itu,” tegas gelandang Belanda, Marten De Roon di The Analyst.

De Roon bahkan menegaskan, dia sudah sangat senang meski kali ini mereka harus menyelesaikan pertandingan lewat adu penalti. Superkomputer sebagaimana dilaporkan the Analyst menyebut, hasil imbang yang berujung penalti memiliki peluang 26,1%. “Kemenangan diperhitungkan pada hari Sabtu, tetapi cara kita melakukannya tidak begitu penting. Bahkan bila perlu melalui tendangan pinalti,” ujarnya.

Pemain Atalanta itu menegaskan, mereka sangat percaya diri mampu mengatasi Amerika. Ia juga cukup yakin, performa mereka bisa lebih baik di fase knockout ini kendati ia kembali menegaskan itu bukan fokus utama. “Saya tidak keberatan menjadi juara dunia tanpa memainkan pertandingan yang bagus. Positifnya adalah kami tidak kalah. Itu juga dapat memberi kami kepercayaan diri bahwa kami bisa menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Pelatih Belanda, Louis Van Gaal sendiri memastikan laga ini akan sulit. Menurut eks pelatih Manchester United itu, pengalamannya menunjukkan tim seperti Amerika sangat ulet dan efektif dalam memanfaatkan peluang. “Saya tahu dari pengalaman bahwa pertandingan melawan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, yang kami temui di Piala Dunia 2014 di Brasil, selalu sangat sulit. Mereka sangat fanatik dan tajam pada bola,” jelas Van Gaal dikutip dari Daily Mail.

Kekuatan utama Amerika di Piala Dunia kali ini adalah permainan lini tengah yang kuat dan dinamis. Trio Yunus Musah, Tyler Adams dan Weston McKennie mampu menyelesaikan 75,1% operan mereka berakhir di sepertiga akhir.

Dan Pelatih AS, Gregg Behalter menegaskan, jika kinerja positif mereka berlanjut, The Yanks yang berstatus underdog bukan tidak mungkin akan mengejutkan Belanda seperti yang dilakukan Christian Pulisic dan kawan-kawan saat berhadapan dengan Inggris di mana mereka imbang 0-0.

“Dari sini, apapun bisa terjadi. Ini adalah kesempatan besar, tapi itu bukan sesuatu yang kami anggap sebagai suatu kehormatan. Kami pantas berada di posisi kami saat ini dan kami ingin tetap seperti itu,” kata Behalter di NY Post.

Pulisic yang diharapkan pulih tepat waktu setelah mengalami cedera saat mencetak gol ke gawang Iran juga mengirim pesan optimisme. “Rasanya menyenangkan berada di tempat kita sekarang, tapi ada masih banyak lagi yang akan datang,” tegasnya di Fox Sports.

Penyerang AS lainnya, Timothy Weah sementara itu tetap menunjukkan repsek. Meski demikian, ia menyatakan mereka sama sekali tidak gentar menghadapi Belanda. “Kita semua tahu Belanda adalah tim besar, banyak pemain berkualitas. Kami hanya harus keluar dan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujar Timothy Weah.

Belanda mencapai setidaknya perempat final dalam empat dari lima penampilan terakhir mereka di Piala Dunia, tersingkir di babak 16 besar pada tahun 2006. Sementara Amerika Serikat, mereka kalah tiga kali dari empat pertandingan mereka di babak 16 besar. AS hanya menang pada tahun 2002 ketika mereka menghadapi Meksiko.

Kedua negara yang diklaim tanpa cedera dan bisa menurunkan starter sama di laga ini sudah bertemu enam kali sebelumnya dengan Belanda memenangi lima laga. Tapi, satu kemenangan AS terjadi di pertemuan terakhir mereka 2015 silam. (amr/jpg)

Prakiraan pemain

Belanda (3-4-1-2): Noppert; Timber, Van Dijk, Ake; Dumfries, De Roon, F. De Jong, Blind; Klaassen; Gakpo, Depay

Pelatih: Louis vs Gaal

 

Amerika Serikat (4-3-3): Turner; Dest, Carter-Vickers, Ream, Robinson; McKennie, Adams, Musah; Weah, Sargent, Pulisic

Pelatih: Gregg Behalter

Head to head

05-06-15 Belanda v Amerika 3-4

03-03-10 Belanda v Amerika 2-1

18-02-04 Belanda v Amerika 1-0

19-05-02 Amerika v Belanda 0-2

21-02-98 Amerika v Belanda 0-2

15-06-83 Belanda v Amerika 2-1

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/