26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

PT LI Pilih Kediri

 Tuan rumah IIC Zona Jawa 3

Tuan rumah IIC Zona Jawa 3

JAKARTA – PT Liga Indonesia (PT LI) memastikan memindah tuan rumah grup Zona Jawa 3 Interisland Cup (IIC) 2014 ke kandang Persik Kediri, Stadion Brawijaya. Itu seiring tidak bisa digunakannya Gelora Bung Tomo (GBT), kandang Persebaya ISL, saat ditunjuk  sebagai tuan rumah oleh PT LI.

Menurut CEO PT LI Joko Driyono, penunjukan Stadion Brawijaya dan Persik sejatinya sudah direncanakan dari lama. Sebab, untuk zona 3, opsi tuan rumah ada memang antara Persebaya dan Persik.

“Karena home Persiba Bantul (Stadion Sultan Agung, Red) digunakan untuk turnamen Internasional. Maka kami siapkan Persebaya dan Persik. Karena Persebaya tidak bisa, kami otomatis tunjuk Persik,” katanya saat ditemui di kantor PT LI , kemarin (2/1).

Mengapa Persik, bukan Persegres Gresik yang secara stadion lebih baik? Menurut Joko, itu untuk memberikan kepastian bahwa Persik benar-benar siap dari sisi infrastruktur dan panpel untuk tampil di Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Joko menyebut, Persik memang menjadi tim yang dimonitoring PT LI untuk kesiapan stadion yang masih kurang di sisi penerangan dan kualitas rumput lapangan. Dengan penunjukan itu, sekaligus menjadi pendampingan PT LI untuk Persik agar persiapan menuju ISL semakin baik.

“Kita ingin memastikan Persik well prepare untuk ISL. Memang masih kurang di penerangan, untuk rumput sudah ada perbaikan. Penerangan tidak bisa cepat karena pengiriman lampu butuh waktu,” terangnya.

Selain itu, panpel Persik  juga telah menegaskan kesiapan mereka untuk menjadi tuan rumah. Karena sebagai anggota baru ISL, Kediri dinilai lebih layak untuk dicoba daripada Persegres yang memiliki stadion Petrokimia, Gresik.

“Anggota baru lebih kami utamakan, pemilihan Persiba, Persebaya, ataupun Persik, bukan Persegres karena pertimbangannya test case  anggota baru ISL,” tuturnya.

Sementara itu, terkait adanya kabar beberapa klub ISL yang menjadi peserta IIC ingin mengundurkan diri, Joko menyebut itu bergantung ke klub. Hanya, dia menegaskan, bahwa IIC ini menjadi penegasan kesiapan klub.

Selain menjadi ajang uji coba pra kompetisi, IIC juga bisa menjadi ukuran akhir sejauh mana  kesiapan klub tampil di ISL. Untuk tim ruan rumah, menjadi ukuran sejauh mana kesiapan mereka menjadi tuan rumah untuk kompetisi mendatang.

“IIC menjadi parameter kepentasan. Kalau mereka ikut IIC, itu jelas menunjukkan mereka pantas untuk tampil di ISL,” tegas lelaki asal Ngawi tersebut. (aam)

Zona Jawa 3

Persik Kediri
Persebaya ISL
Persiba Bantul
Persegres Gresik

Stadion Brawijaya Kediri
Kapasitas : 20 Ribu penonton

*menjadi stadion yang diminta benahi oleh PT LI sebelum ISL diputar
*kekurangan Stadion Brawijaya adalah di sisi rumput lapangan yang kurang baik, terutama saat hujan
*penerangan juga masih kurang karena di bawah stndar ISL 800 lux. Saat ini, masih dalam tahap peningkatan karena berada di bawah angka 500-an lux.

 Tuan rumah IIC Zona Jawa 3

Tuan rumah IIC Zona Jawa 3

JAKARTA – PT Liga Indonesia (PT LI) memastikan memindah tuan rumah grup Zona Jawa 3 Interisland Cup (IIC) 2014 ke kandang Persik Kediri, Stadion Brawijaya. Itu seiring tidak bisa digunakannya Gelora Bung Tomo (GBT), kandang Persebaya ISL, saat ditunjuk  sebagai tuan rumah oleh PT LI.

Menurut CEO PT LI Joko Driyono, penunjukan Stadion Brawijaya dan Persik sejatinya sudah direncanakan dari lama. Sebab, untuk zona 3, opsi tuan rumah ada memang antara Persebaya dan Persik.

“Karena home Persiba Bantul (Stadion Sultan Agung, Red) digunakan untuk turnamen Internasional. Maka kami siapkan Persebaya dan Persik. Karena Persebaya tidak bisa, kami otomatis tunjuk Persik,” katanya saat ditemui di kantor PT LI , kemarin (2/1).

Mengapa Persik, bukan Persegres Gresik yang secara stadion lebih baik? Menurut Joko, itu untuk memberikan kepastian bahwa Persik benar-benar siap dari sisi infrastruktur dan panpel untuk tampil di Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Joko menyebut, Persik memang menjadi tim yang dimonitoring PT LI untuk kesiapan stadion yang masih kurang di sisi penerangan dan kualitas rumput lapangan. Dengan penunjukan itu, sekaligus menjadi pendampingan PT LI untuk Persik agar persiapan menuju ISL semakin baik.

“Kita ingin memastikan Persik well prepare untuk ISL. Memang masih kurang di penerangan, untuk rumput sudah ada perbaikan. Penerangan tidak bisa cepat karena pengiriman lampu butuh waktu,” terangnya.

Selain itu, panpel Persik  juga telah menegaskan kesiapan mereka untuk menjadi tuan rumah. Karena sebagai anggota baru ISL, Kediri dinilai lebih layak untuk dicoba daripada Persegres yang memiliki stadion Petrokimia, Gresik.

“Anggota baru lebih kami utamakan, pemilihan Persiba, Persebaya, ataupun Persik, bukan Persegres karena pertimbangannya test case  anggota baru ISL,” tuturnya.

Sementara itu, terkait adanya kabar beberapa klub ISL yang menjadi peserta IIC ingin mengundurkan diri, Joko menyebut itu bergantung ke klub. Hanya, dia menegaskan, bahwa IIC ini menjadi penegasan kesiapan klub.

Selain menjadi ajang uji coba pra kompetisi, IIC juga bisa menjadi ukuran akhir sejauh mana  kesiapan klub tampil di ISL. Untuk tim ruan rumah, menjadi ukuran sejauh mana kesiapan mereka menjadi tuan rumah untuk kompetisi mendatang.

“IIC menjadi parameter kepentasan. Kalau mereka ikut IIC, itu jelas menunjukkan mereka pantas untuk tampil di ISL,” tegas lelaki asal Ngawi tersebut. (aam)

Zona Jawa 3

Persik Kediri
Persebaya ISL
Persiba Bantul
Persegres Gresik

Stadion Brawijaya Kediri
Kapasitas : 20 Ribu penonton

*menjadi stadion yang diminta benahi oleh PT LI sebelum ISL diputar
*kekurangan Stadion Brawijaya adalah di sisi rumput lapangan yang kurang baik, terutama saat hujan
*penerangan juga masih kurang karena di bawah stndar ISL 800 lux. Saat ini, masih dalam tahap peningkatan karena berada di bawah angka 500-an lux.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/