25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jubli vs Saragih: Kans Cetak Sejarah

Petarung Mix Martial Art (MMA) asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Jeka Saragih akan menjalani final Road to Ultimate Fighting Championship (UFC), melawan fighter asal India Anshul Jubli. Duel yang akan digelar di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (5/2) pagi WIB ini, merupakan kans besar bagi Jeka untuk mencatatkan namanya sebagai petarung merah putih pertama yang bisa berlaga di arena UFC

Kemenangan atas Jubli akan membawanya mendapatkan kontrak eksklusif untuk tampil di panggung organisasi MMA paling bergengsi di dunia itu. Jeka pun mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

“Harapan besar dari rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Utara, semoga Jeka berhasil memetik kemenangan dalam pertandingan tersebut. Saya mendukung dan berdoa, agar Jeka berhasil juara dan memenangkan kejuaraan ini untuk mengharumkan nama bangsa dan negara,” kata Musa Rajekshah kepada Sumut Pos, Jumat (3/1).

Wagub Sumut yang akrab disapa Ijeck ini berharap, semoga Jeka Saragih terus berprestasi di UFC ke depannya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Semoga sukses, tetap semangat, pantang menyerahkan dan percaya diri,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Sumut itu.

Kedekatan emosional Ijeck dan Jeka sudah terbangun sejak lama. Bahkan, jelang semifinal Road to UFC saat melawan fighter asal Korea Selatan, Ki Won-bin pada 16 Agustus 2022 lalu, Jeka saragih sempat singgah di rumah dinas Wagubsu di Jalan Teuku Daud Medan, sebelum berangkat ke Amerika Serikat untuk menjalani pemusatan latihan. Setelah sukses mengalahkan Ki Won-bin di semifinal, Jeka kembali menyambangi rumah dinas Ijeck untuk mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Pada final Road to UFC ini, Jeka Saragih berambisi mengalahkan Anshul Jubli, demi mengangkat orang-orang di desanya keluar dari kemiskinan. Meski kemenangan atas Jubli akan membawanya mendapatkan kontrak eksklusif untuk tampil di panggung organisasi MMA paling bergengsi di dunia itu, namun Jeka menganggap hal itu tak begitu penting. “Saya bertarung karena saya merasa harus melakukannya. Saya berjuang, karena saya ingin mengangkat orang-orang saya keluar dari kemiskinan dan menginspirasi anak-anak muda, sehingga mereka dijauhkan dari hal-hal buruk dalam hidup,” kata Jeka dikutip dari SCMP.

“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya, dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” ucap Jeka.

Jeka melangkah ke final Road to UFC usai menang KO atas Ki Won Bin. Sementara Jubli menang angka atas Kim Kyung Pyo. Jeka optimistis bisa mengalahkan Jubli meski harus bertarung di Las Vegas. “Bagi saya, tidak ada yang istimewa bertarung di Las Vegas, karena yang terpenting adalah saya bisa membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya,” ucap Jeka.

“Saya ingin dunia tahu apa yang sedang terjadi, dan semoga pemerintah, atau bahkan mungkin Presiden Indonesia [Joko Widodo], bisa mengetahui desa saya masih buruk. Tidak ada jalan, tidak ada telepon, dan saya ingin ini berubah,” kata Jeka.

Dilansir dari Sherdog, Jeka Saragih punya rekor bertarung 13 kali menang dan dua kali kalah. Petarung asal Simalungun itu sedang menang terus di lima laga terakhirnya. Persentase kemenangan Jeka adalah delapan kali menang KO/TKO, empat kali via kuncian, dan sekali menang angka. Jeka kalah dua kali lewat submissions.

Sementara Anshul Jubli, punya rekor kemenangan di dunia MMA 6-0 alias belum pernah kalah. Petarung yang juga berusia 28 tahun itu raih kemenangan via sekali KO/TKO, sekali via kuncian, dan sisanya lewat angka.

Jeka Saragih terakhir menang lewat kuncian pada tahun 2019 di ajang One Pride MMA. Anshul Jubli terakhir menang dengan cara itu di tahun 2021. Jeka meski mewaspadai kuncian dari Anshul. Akan tetapi di Road to UFC babak final nanti, diprediksi keduanya akan lakukan pertarungan atas yang sengit.

Nonton Bareng

Pemkab Simalungun bakal menggelar nonton bareng, duel Jeka Saragih Vs Anshul Jubli di Pendopo Rumah Dinas Bupati di Pamatang Raya, Minggu (5/2) pukul 11.00 WIB. “Pertandingan kebetulan dimulai jam 11 siang. Jadi, nanti setelah teman-teman ASN dan masyarakat selesai ibadah gereja, bisa langsung merapat ke Pendopo Rumah Dinas Bupati di Raya,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Simalungun Ramadhan Damanik, Jumat (3/2).

Menurut Ramadhan, pada semifinal lalu, Pemkab Simalungun juga menggelar nonton bareng di rumah pribadi Bupati Simalungun. “Karena animo masyarakat yang begitu tinggi di pertarungan final ini, membuat pelaksanaan nobar Jeka Saragih dipusatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati di Pematang Raya, lantaran memiliki halaman yang lebih luas,” jelasnya.

Bukan hanya Pemkab Simalungun yang menggelar nonton bareng. Pemko Pematangsiantar, juga akan menggelar nonton bareng di Gedung Serbaguna Bappeda yang ada di Kompleks Balai Kota Pematang Siantar. Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyukseskan acara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Olahraga Pemko Pematangsiantar, Hamam Sholeh menyampaikan, pihaknya juga akan menggandeng Patunggung Simalungun Siantar Club (PSSC) untuk hadir dan nonton bersama. “Kita juga udah ajak PSSC nonton bersama, dan berkomunikasi dengan mereka untuk mengajak keluarga Jeka Saragih datang ke Siantar untuk nonton bersama,” kata Hamam. (gus/adz)

Petarung Mix Martial Art (MMA) asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Jeka Saragih akan menjalani final Road to Ultimate Fighting Championship (UFC), melawan fighter asal India Anshul Jubli. Duel yang akan digelar di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (5/2) pagi WIB ini, merupakan kans besar bagi Jeka untuk mencatatkan namanya sebagai petarung merah putih pertama yang bisa berlaga di arena UFC

Kemenangan atas Jubli akan membawanya mendapatkan kontrak eksklusif untuk tampil di panggung organisasi MMA paling bergengsi di dunia itu. Jeka pun mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

“Harapan besar dari rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Utara, semoga Jeka berhasil memetik kemenangan dalam pertandingan tersebut. Saya mendukung dan berdoa, agar Jeka berhasil juara dan memenangkan kejuaraan ini untuk mengharumkan nama bangsa dan negara,” kata Musa Rajekshah kepada Sumut Pos, Jumat (3/1).

Wagub Sumut yang akrab disapa Ijeck ini berharap, semoga Jeka Saragih terus berprestasi di UFC ke depannya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Semoga sukses, tetap semangat, pantang menyerahkan dan percaya diri,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Sumut itu.

Kedekatan emosional Ijeck dan Jeka sudah terbangun sejak lama. Bahkan, jelang semifinal Road to UFC saat melawan fighter asal Korea Selatan, Ki Won-bin pada 16 Agustus 2022 lalu, Jeka saragih sempat singgah di rumah dinas Wagubsu di Jalan Teuku Daud Medan, sebelum berangkat ke Amerika Serikat untuk menjalani pemusatan latihan. Setelah sukses mengalahkan Ki Won-bin di semifinal, Jeka kembali menyambangi rumah dinas Ijeck untuk mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Pada final Road to UFC ini, Jeka Saragih berambisi mengalahkan Anshul Jubli, demi mengangkat orang-orang di desanya keluar dari kemiskinan. Meski kemenangan atas Jubli akan membawanya mendapatkan kontrak eksklusif untuk tampil di panggung organisasi MMA paling bergengsi di dunia itu, namun Jeka menganggap hal itu tak begitu penting. “Saya bertarung karena saya merasa harus melakukannya. Saya berjuang, karena saya ingin mengangkat orang-orang saya keluar dari kemiskinan dan menginspirasi anak-anak muda, sehingga mereka dijauhkan dari hal-hal buruk dalam hidup,” kata Jeka dikutip dari SCMP.

“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya, dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” ucap Jeka.

Jeka melangkah ke final Road to UFC usai menang KO atas Ki Won Bin. Sementara Jubli menang angka atas Kim Kyung Pyo. Jeka optimistis bisa mengalahkan Jubli meski harus bertarung di Las Vegas. “Bagi saya, tidak ada yang istimewa bertarung di Las Vegas, karena yang terpenting adalah saya bisa membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya,” ucap Jeka.

“Saya ingin dunia tahu apa yang sedang terjadi, dan semoga pemerintah, atau bahkan mungkin Presiden Indonesia [Joko Widodo], bisa mengetahui desa saya masih buruk. Tidak ada jalan, tidak ada telepon, dan saya ingin ini berubah,” kata Jeka.

Dilansir dari Sherdog, Jeka Saragih punya rekor bertarung 13 kali menang dan dua kali kalah. Petarung asal Simalungun itu sedang menang terus di lima laga terakhirnya. Persentase kemenangan Jeka adalah delapan kali menang KO/TKO, empat kali via kuncian, dan sekali menang angka. Jeka kalah dua kali lewat submissions.

Sementara Anshul Jubli, punya rekor kemenangan di dunia MMA 6-0 alias belum pernah kalah. Petarung yang juga berusia 28 tahun itu raih kemenangan via sekali KO/TKO, sekali via kuncian, dan sisanya lewat angka.

Jeka Saragih terakhir menang lewat kuncian pada tahun 2019 di ajang One Pride MMA. Anshul Jubli terakhir menang dengan cara itu di tahun 2021. Jeka meski mewaspadai kuncian dari Anshul. Akan tetapi di Road to UFC babak final nanti, diprediksi keduanya akan lakukan pertarungan atas yang sengit.

Nonton Bareng

Pemkab Simalungun bakal menggelar nonton bareng, duel Jeka Saragih Vs Anshul Jubli di Pendopo Rumah Dinas Bupati di Pamatang Raya, Minggu (5/2) pukul 11.00 WIB. “Pertandingan kebetulan dimulai jam 11 siang. Jadi, nanti setelah teman-teman ASN dan masyarakat selesai ibadah gereja, bisa langsung merapat ke Pendopo Rumah Dinas Bupati di Raya,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Simalungun Ramadhan Damanik, Jumat (3/2).

Menurut Ramadhan, pada semifinal lalu, Pemkab Simalungun juga menggelar nonton bareng di rumah pribadi Bupati Simalungun. “Karena animo masyarakat yang begitu tinggi di pertarungan final ini, membuat pelaksanaan nobar Jeka Saragih dipusatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati di Pematang Raya, lantaran memiliki halaman yang lebih luas,” jelasnya.

Bukan hanya Pemkab Simalungun yang menggelar nonton bareng. Pemko Pematangsiantar, juga akan menggelar nonton bareng di Gedung Serbaguna Bappeda yang ada di Kompleks Balai Kota Pematang Siantar. Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyukseskan acara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Olahraga Pemko Pematangsiantar, Hamam Sholeh menyampaikan, pihaknya juga akan menggandeng Patunggung Simalungun Siantar Club (PSSC) untuk hadir dan nonton bersama. “Kita juga udah ajak PSSC nonton bersama, dan berkomunikasi dengan mereka untuk mengajak keluarga Jeka Saragih datang ke Siantar untuk nonton bersama,” kata Hamam. (gus/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/