25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Defri Hanya Butuh Dua Ronde

JAKARTA-Kombinasi straight kanan dan hook kiri Defri Yanto Palulu kembali memakan korban. Kali ini giliran Egi Rotzen dibuat mencium kanvas tiga kali dalam satu ronde oleh Defri. Alhasil petinju Extra Joss BC Tangerang itu berhak menyandang sabuk juara kelas bulu (57,1 kilogram) versi ATI, Sabtu (2/3) malam lalu, setelah dinyatakan menang TKO.

Pertarungan dipimpin wasit Ricky Joe itu berlangsung seru. Dalam dua ronde, keduanya pernah jatuh. Di ronde pertama, Defri dibuat tersungkur. Ronde selanjutnya Egi mendapat balasan . “Saya kehilangan konsentrasi ketika jatuh di ronde pertama. Saya tak mengira pukulan Egi akan datang sekeras itu ke rahang saya,” kata Defri soal KO-nya saat ronde pertama berjalan satu menit delapan detik.

Setelah jatuh di ronde pertama, Defri berusaha melakukan pembalasan. Dan benar saja, saat ronde kedua berlangsung satu menit dua detik, hook kiri petinju kelahiran Waingapu itu mengenai dagu Egi. Egi terjatuh dan berusaha bangkit lagi. Rupanya Defri tak memberi kesempatan Egi bernafas.

Straight kanan Defri kembali menghajar Egi. Egi pun jatuh kedua kalinya. Dengan sisa tenaga, Egi berusaha melanjutkan pertarungan. Kondisi itu semakin membuat Defri gemas. Lalu straight kiri Defri membuat Egi jatuh terjengkang ketiga kalinya. Wasit pun menghentikan laga melihat kondisi Egi yang sudah drop itu. “Saya ingin membalas saat saya dibuat jatuh di ronde pertama. Saya juga melihat peluang dia kalah saat ronde kedua, double cover-nya membuka. Saya merangsek dan pukul dia,” tutur Defri. Di sisi lain, Egi mengaku sudah berada di atas angin saat memukul Defri di ronde pertama. Sayangnya, saat ingin lebih menekan Defri, dia melupakan pertahanannya. “Saya lengah. Double cover saya buka, malah menjadi bumerang ke saya,” tandas Egi. (dra/jpnn)

JAKARTA-Kombinasi straight kanan dan hook kiri Defri Yanto Palulu kembali memakan korban. Kali ini giliran Egi Rotzen dibuat mencium kanvas tiga kali dalam satu ronde oleh Defri. Alhasil petinju Extra Joss BC Tangerang itu berhak menyandang sabuk juara kelas bulu (57,1 kilogram) versi ATI, Sabtu (2/3) malam lalu, setelah dinyatakan menang TKO.

Pertarungan dipimpin wasit Ricky Joe itu berlangsung seru. Dalam dua ronde, keduanya pernah jatuh. Di ronde pertama, Defri dibuat tersungkur. Ronde selanjutnya Egi mendapat balasan . “Saya kehilangan konsentrasi ketika jatuh di ronde pertama. Saya tak mengira pukulan Egi akan datang sekeras itu ke rahang saya,” kata Defri soal KO-nya saat ronde pertama berjalan satu menit delapan detik.

Setelah jatuh di ronde pertama, Defri berusaha melakukan pembalasan. Dan benar saja, saat ronde kedua berlangsung satu menit dua detik, hook kiri petinju kelahiran Waingapu itu mengenai dagu Egi. Egi terjatuh dan berusaha bangkit lagi. Rupanya Defri tak memberi kesempatan Egi bernafas.

Straight kanan Defri kembali menghajar Egi. Egi pun jatuh kedua kalinya. Dengan sisa tenaga, Egi berusaha melanjutkan pertarungan. Kondisi itu semakin membuat Defri gemas. Lalu straight kiri Defri membuat Egi jatuh terjengkang ketiga kalinya. Wasit pun menghentikan laga melihat kondisi Egi yang sudah drop itu. “Saya ingin membalas saat saya dibuat jatuh di ronde pertama. Saya juga melihat peluang dia kalah saat ronde kedua, double cover-nya membuka. Saya merangsek dan pukul dia,” tutur Defri. Di sisi lain, Egi mengaku sudah berada di atas angin saat memukul Defri di ronde pertama. Sayangnya, saat ingin lebih menekan Defri, dia melupakan pertahanannya. “Saya lengah. Double cover saya buka, malah menjadi bumerang ke saya,” tandas Egi. (dra/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/