30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Bintang di Antara Para Bintang Itu Tetap Maradona

Maka, kemunculan Maradona di Kazan Arena pun langsung menciptakan kehebohan. Dia tiba beberapa saat sebelum pemain Argentina dan Prancis memasuki lapangan. Kamera fotografer langsung menyasar mantan superstar Barcelona dan Napoli itu.

Penonton umum yang duduk di dekat tribun VIP seperti mendapatkan berkah. Mereka berebut mengabadikan sang legenda. Maradona tahu benar cara menyenangkan penggemarnya. Dia sangat sadar kamera. Begitu tahu banyak kamera televisi dan fotografer menyorotnya, dia langsung pasang aksi. Pria yang menangani Tango di Piala Dunia 2010 itu melambaikan tangan ke arah penonton.

Ketika pertandingan dimulai, pesona Maradona terus memancar kuat. Beragam ekspresinya terekam kamera. Sejumlah penonton tidak lelah memburu gambar sang megabintang. Alhasil, penitia harus menambah petugas keamanan di sekeliling tribun VIP.

Saya tidak bisa membayangkan bintang-bintang lain yang juga ada di tribun kehormatan itu. Ada legenda Brasil Ronaldo yang duduk persis di sebelah kanan Maradona. Di sebelah Ronaldo ada Mikael Silvestre, mantan penggawa timnas Prancis. Di sisi yang lain, ada Javier Zanetti, juga eks pemain timnas Argentina. Mereka adalah para legenda Piala Dunia yang menjadi tamu kehormatan FIFA.

Namun, berada di ruang yang sama dengan Maradona sungguh membuat sinar kebintangan Ronaldo, Zanetti, dan apalagi Silvestre redup. Ronaldo juga pernah juara dunia. Menjadi top scorer pula. Tapi, dia tidak sekontrovesial Maradona. Meski berstatus bintang, level kebintangan mereka tidak segemilang Maradona.

Sama-sama menjadi ambassador FIFA, kelas Maradona lebih tinggi. Konon, dia mendapatkan USD 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta untuk sekali datang ke stadion selama Piala Dunia 2018. Sudah nonton gratis, dibayari pula! Alhamdulillah. (candra wahyudi)

Maka, kemunculan Maradona di Kazan Arena pun langsung menciptakan kehebohan. Dia tiba beberapa saat sebelum pemain Argentina dan Prancis memasuki lapangan. Kamera fotografer langsung menyasar mantan superstar Barcelona dan Napoli itu.

Penonton umum yang duduk di dekat tribun VIP seperti mendapatkan berkah. Mereka berebut mengabadikan sang legenda. Maradona tahu benar cara menyenangkan penggemarnya. Dia sangat sadar kamera. Begitu tahu banyak kamera televisi dan fotografer menyorotnya, dia langsung pasang aksi. Pria yang menangani Tango di Piala Dunia 2010 itu melambaikan tangan ke arah penonton.

Ketika pertandingan dimulai, pesona Maradona terus memancar kuat. Beragam ekspresinya terekam kamera. Sejumlah penonton tidak lelah memburu gambar sang megabintang. Alhasil, penitia harus menambah petugas keamanan di sekeliling tribun VIP.

Saya tidak bisa membayangkan bintang-bintang lain yang juga ada di tribun kehormatan itu. Ada legenda Brasil Ronaldo yang duduk persis di sebelah kanan Maradona. Di sebelah Ronaldo ada Mikael Silvestre, mantan penggawa timnas Prancis. Di sisi yang lain, ada Javier Zanetti, juga eks pemain timnas Argentina. Mereka adalah para legenda Piala Dunia yang menjadi tamu kehormatan FIFA.

Namun, berada di ruang yang sama dengan Maradona sungguh membuat sinar kebintangan Ronaldo, Zanetti, dan apalagi Silvestre redup. Ronaldo juga pernah juara dunia. Menjadi top scorer pula. Tapi, dia tidak sekontrovesial Maradona. Meski berstatus bintang, level kebintangan mereka tidak segemilang Maradona.

Sama-sama menjadi ambassador FIFA, kelas Maradona lebih tinggi. Konon, dia mendapatkan USD 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta untuk sekali datang ke stadion selama Piala Dunia 2018. Sudah nonton gratis, dibayari pula! Alhamdulillah. (candra wahyudi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/